Mempermudah Sistem Operasional, StaffAny Dukung Bisnis Rintisan

Senin, 14 Maret 2022 - 03:29 WIB
loading...
Mempermudah Sistem Operasional, StaffAny Dukung Bisnis Rintisan
Penggunaan teknologi digital pada segala bidang. FOTO Ilustrasi/ IST
A A A
JAKARTA - StaffAny, platform yang dibuat untuk membantu UKM dalam manajemen pegawai dengan sistem shift, hari ini mengumumkan peluncuran paket Start Up Plan.

BACA JUGA - MNC E-Commerce Fokus Bangun Strong Media Commerce

Inisiatif ini merupakan kelanjutan dari kesuksesan aplikasi StaffAny yang telah digunakan oleh lebih dari sepuluh ribu karyawan di Asia Tenggara.

Selain mendapatkan tips dan trik dalam pengelolaan biaya tenaga kerja dan meningkatkan produktivitas tim, pelaku bisnis yang mempekerjakan karyawan dengan sistem shift juga akan mendapatkan dukungan eksklusif dari komunitas, serta beasiswa penuh untuk penggunaan software manajemen StaffAny - sampai mereka berkembang dan memiliki setidaknya 25 pegawai.

Semua pelaku bisnis di Indonesia yang telah beroperasi kurang dari satu tahun bisa mendaftarkan diri dalam program Startup Plan StaffAny.

Tujuan peluncuran inisiatif baru ini adalah untuk mempermudah sistem operasional bisnis rintisan dalam pengaturan Sumber Daya Manusia (SDM), agar mereka dapat berkembang lebih cepat dengan cara memanfaatkan tools gratis yang disediakan oleh StaffAny.

Startup Plan StaffAny dapat diakses melalui aplikasi seluler dan web. Pengguna bisa dengan mudah membuat atau memperbaharui jadwal kerja shift, yang kemudian disebarkan dan diumumkan secara otomatis oleh StaffAny kepada semua anggota tim. Dengan begitu, alur dan jadwal kerja setiap karyawan dapat tersinkronisasi secara real-time.

Ketika staf mengisi absensi harian via StaffAny, aplikasi ini pun otomatis mentabulasi dan mengkonsolidasikannya di balik layar, sehingga manajer hanya perlu login untuk memeriksa dan melakukan penyesuaian ketika dibutuhkan.

“Kami percaya bahwa akan sangat sulit untuk mengelola sesuatu ketika kita tidak punya tolak ukurnya. Itulah kenapa, salah satu alasan utama kegagalan bisnis adalah kurangnya kejelasan tentang pengeluaran biaya tenaga kerja. Kami juga melihat bahwa 60% bisnis baru gagal dalam dua tahun pertama karena manajemen staf dan perencanaan sumber daya yang kurang profesional. Karena itu, dengan menyediakan tools pendukung terbaik untuk pelaku bisnis, kami berharap bisa memperbesar peluang mereka untuk berkembang dan berkontribusi pada perekonomian negara,” kata Janson Seah, Co-Founder StaffAny.

Biasanya, bisnis yang baru berdiri jarang memiliki waktu ataupun kemampuan untuk mentransformasi operasional mereka menjadi serba-digital dan serba-otomatis. Hal ini bisa berakibat pada kesalahan dalam absensi kehadiran, penugasan shift, korupsi waktu kerja, atau pembayaran lembur yang salah.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5884 seconds (0.1#10.140)