Bank Utama Venezuela Digempur Serangan Siber
loading...
A
A
A
CARACAS - Pemerintah Venezuela menginformasikan platform teknologi Banco de Venezuela, bank terkemuka di negara itu, mendapatkan serangan siber.
"Jumat 17 September 2021, terjadi serangan teroris terhadap sistem keuangan negara terutama pada platform teknologi Banco de Venezuela, bank utama negara itu," kata pemerintah Venezuela dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari Eleconomista, Minggu (19/9/2021).
Banyak pelanggan tidak dapat mengakses layanan dan rekening bank mereka, lapor Kantor Berita Sputnik.
Melalui media sosial, bank menginformasikan bahwa upaya sedang dilakukan untuk memulihkan layanan.
2019 lalu salah satu fasilitas pembangkit listrik Venezuela menjadi sasaran serangan siber teknologi tinggi.
Berbicara dalam demonstrasi anti-imperialis di Ibu Kota Caracas, Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan serangan itu dilakukan dengan menggunakan senjata berteknologi tinggi yang hanya dimiliki pemerintah AS di dunia.
"Hari ini kami telah memulihkan pasokan listrik di 70 persen wilayah negara ini, tetapi pada siang hari, serangan siber lain dilakukan terhadap salah satu fasilitas, yang hingga saat ini bekerja dengan sempurna. Untuk alasan ini, semua kemajuan yang telah kami capai pada pertengahan sore terputus," jelasnya seperti dikutip dari Anadolu.
"Jumat 17 September 2021, terjadi serangan teroris terhadap sistem keuangan negara terutama pada platform teknologi Banco de Venezuela, bank utama negara itu," kata pemerintah Venezuela dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari Eleconomista, Minggu (19/9/2021).
Banyak pelanggan tidak dapat mengakses layanan dan rekening bank mereka, lapor Kantor Berita Sputnik.
Melalui media sosial, bank menginformasikan bahwa upaya sedang dilakukan untuk memulihkan layanan.
2019 lalu salah satu fasilitas pembangkit listrik Venezuela menjadi sasaran serangan siber teknologi tinggi.
Berbicara dalam demonstrasi anti-imperialis di Ibu Kota Caracas, Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan serangan itu dilakukan dengan menggunakan senjata berteknologi tinggi yang hanya dimiliki pemerintah AS di dunia.
"Hari ini kami telah memulihkan pasokan listrik di 70 persen wilayah negara ini, tetapi pada siang hari, serangan siber lain dilakukan terhadap salah satu fasilitas, yang hingga saat ini bekerja dengan sempurna. Untuk alasan ini, semua kemajuan yang telah kami capai pada pertengahan sore terputus," jelasnya seperti dikutip dari Anadolu.
(wbs)