Tips Agar Data Pribadi Aman dari Hacker
loading...
A
A
A
JAKARTA - Data pribadi kini menjadi barang berharga. Tak heran jika banyak tangan jahil, termasuk para hacker yang ada saja caranya untuk membobol data pribadi kita.
Apalagi pada ponsel, dimana keseharian kita tak bisa lepas dari benda tersebut. Ponsel menyimpan data pribadi dalam jumlah besar, seperti layanan perbankan, foto pribadi, bahkan tak jarang digunakan untuk menyimpan nomor-nomor identitas.
Untuk itu ketahui tips agar data pribadi terhindari dicuri para hacker. Berikut Sindonews rangkum dari CNET, Kamis (9/9), beberapa langkah mudah yang direkomendasikan oleh para pakar keamanan siber, agar data di ponsel tidak terjamah oleh tangan-tangan nakal.
1. Gunakan pengelola password
Password yang paling kuat terdiri dari variabel acak, seperti serangkaian huruf, angka dan simbol. Namun kerap kali password rumit susah untuk diingat.
Di sinilah aplikasi pengelola kata sandi berguna. Pengelola kata sandi menyimpan semua kata sandi Anda dalam satu aplikasi terenkripsi dan melindungi kata sandi.
Beberapa layanan seperti Google Chrome dan aplikasi ponsel milik Samsung menawarkan penyimpanan kata sandi ini.
Sebaiknya hindari juga menggunakan kata sandi yang sama untuk banyak akun. Jadi jika satu akun disusupi dalam pelanggaran data, semua akun tidak terpengaruh.
2. Gunakan VPN Saat Memakai Wi-Fi Publik
Jika Anda akan menggunakan jaringan Wi-Fi publik saat menggunakan ponsel alih-alih menggunakan data seluler, para ahli menyarankan untuk menggunakan VPN.
Jaringan pribadi virtual dapat menjaga data Anda agar tidak diintip oleh orang lain yang bersembunyi di jaringan publik yang sama.
Mereka juga dapat menutupi transmisi data, menghindari pemfilteran dan penyensoran di internet dan memungkinkan Anda mengakses berbagai konten yang lebih luas di seluruh dunia.
Apple App Store dan Google Play Store memiliki lusinan aplikasi VPN yang gratis. Tapi tetap berhati-hatilah dalam memilih aplikasi VPN.
3. Perhatikan Izin Aplikasi
Salah satu tips yang hampir semua ahli sebutkan adalah memeriksa ulang izin apa saja yang diminta aplikasi untuk diakses.
Anda juga harus bertanya pada diri sendiri apakah masuk akal jika sebuah aplikasi meminta izin tertentu. Aplikasi yang meminta akses ke data yang tidak relevan dengan fungsinya adalah tanda peringatan utama.
"Saat mengunduh aplikasi sederhana untuk kalkulator saku, tiba-tiba aplikasi tersebut meminta akses ke daftar kontak dan lokasi Anda. Maka Anda harus curiga," kata Stephen Hart, CEO Cardswitcher. "Mengapa kalkulator perlu melihat daftar kontak dan lokasi Anda? Permintaan seperti itu seharusnya bisa jadi pertanda," sambungnya.
4. Riset Aplikasi dan Pembuatnya
Meski Anda tidak dapat mengetahui secara langsung apakah suatu aplikasi memiliki motif jahat, bertanya kepada “Mbah Google” dapat dilakukan untuk mencari informasi tambahan.
Para ahli menyarankan untuk mencari nama aplikasi dengan kata kunci "skandal data" atau "scam." Hart mengatakan hasilnya akan memberi tahu Anda jika perusahaan telah mengalami kebocoran privasi atau data.
5. Perbarui Perangkat Lunak
Memperbarui sistem operasi ponsel Anda sangat penting untuk menjaga keamanan data. Pembaruan memungkinkan Anda selangkah lebih maju dari peretas dan eksploitasi terbaru yang mereka sebarkan di internet.
Hart menyarankan untuk menyesuaikan pengaturan ponsel Anda sehingga akan diperbarui secara otomatis.
6. Hanya Unduh Aplikasi Resmi
Tidak semua aplikasi di App Store atau Google Play store 100% dapat dipercaya, tapi para ahli masih mengatakan Anda hanya harus mengunduh dari toko aplikasi resmi.
"Aplikasi yang tersedia di platform ini akan diperiksa untuk memastikan bahwa mereka memenuhi kualitas standar perlindungan data dan juga akan diminta untuk membuat kebijakan privasi khusus untuk Anda, juga memberi tahu Anda bagaimana mereka melindungi data Anda," kata Hart.
Mengunduh aplikasi dari situs tidak resmi atau tidak aman meningkatkan risiko ransomware, malware, spyware, dan virus trojan untuk menginfeksi perangkat Anda. Dalam skenario terburuk, peretas dapat mengambil kendali penuh atas perangkat Anda.
Lihat Juga: Serangan Siber Targetkan Data Pribadi, Identitas Digital Terdesentralisasi Diperkenalkan
Apalagi pada ponsel, dimana keseharian kita tak bisa lepas dari benda tersebut. Ponsel menyimpan data pribadi dalam jumlah besar, seperti layanan perbankan, foto pribadi, bahkan tak jarang digunakan untuk menyimpan nomor-nomor identitas.
Untuk itu ketahui tips agar data pribadi terhindari dicuri para hacker. Berikut Sindonews rangkum dari CNET, Kamis (9/9), beberapa langkah mudah yang direkomendasikan oleh para pakar keamanan siber, agar data di ponsel tidak terjamah oleh tangan-tangan nakal.
1. Gunakan pengelola password
Password yang paling kuat terdiri dari variabel acak, seperti serangkaian huruf, angka dan simbol. Namun kerap kali password rumit susah untuk diingat.
Di sinilah aplikasi pengelola kata sandi berguna. Pengelola kata sandi menyimpan semua kata sandi Anda dalam satu aplikasi terenkripsi dan melindungi kata sandi.
Beberapa layanan seperti Google Chrome dan aplikasi ponsel milik Samsung menawarkan penyimpanan kata sandi ini.
Sebaiknya hindari juga menggunakan kata sandi yang sama untuk banyak akun. Jadi jika satu akun disusupi dalam pelanggaran data, semua akun tidak terpengaruh.
2. Gunakan VPN Saat Memakai Wi-Fi Publik
Jika Anda akan menggunakan jaringan Wi-Fi publik saat menggunakan ponsel alih-alih menggunakan data seluler, para ahli menyarankan untuk menggunakan VPN.
Jaringan pribadi virtual dapat menjaga data Anda agar tidak diintip oleh orang lain yang bersembunyi di jaringan publik yang sama.
Mereka juga dapat menutupi transmisi data, menghindari pemfilteran dan penyensoran di internet dan memungkinkan Anda mengakses berbagai konten yang lebih luas di seluruh dunia.
Apple App Store dan Google Play Store memiliki lusinan aplikasi VPN yang gratis. Tapi tetap berhati-hatilah dalam memilih aplikasi VPN.
3. Perhatikan Izin Aplikasi
Salah satu tips yang hampir semua ahli sebutkan adalah memeriksa ulang izin apa saja yang diminta aplikasi untuk diakses.
Anda juga harus bertanya pada diri sendiri apakah masuk akal jika sebuah aplikasi meminta izin tertentu. Aplikasi yang meminta akses ke data yang tidak relevan dengan fungsinya adalah tanda peringatan utama.
"Saat mengunduh aplikasi sederhana untuk kalkulator saku, tiba-tiba aplikasi tersebut meminta akses ke daftar kontak dan lokasi Anda. Maka Anda harus curiga," kata Stephen Hart, CEO Cardswitcher. "Mengapa kalkulator perlu melihat daftar kontak dan lokasi Anda? Permintaan seperti itu seharusnya bisa jadi pertanda," sambungnya.
4. Riset Aplikasi dan Pembuatnya
Meski Anda tidak dapat mengetahui secara langsung apakah suatu aplikasi memiliki motif jahat, bertanya kepada “Mbah Google” dapat dilakukan untuk mencari informasi tambahan.
Para ahli menyarankan untuk mencari nama aplikasi dengan kata kunci "skandal data" atau "scam." Hart mengatakan hasilnya akan memberi tahu Anda jika perusahaan telah mengalami kebocoran privasi atau data.
5. Perbarui Perangkat Lunak
Memperbarui sistem operasi ponsel Anda sangat penting untuk menjaga keamanan data. Pembaruan memungkinkan Anda selangkah lebih maju dari peretas dan eksploitasi terbaru yang mereka sebarkan di internet.
Hart menyarankan untuk menyesuaikan pengaturan ponsel Anda sehingga akan diperbarui secara otomatis.
6. Hanya Unduh Aplikasi Resmi
Tidak semua aplikasi di App Store atau Google Play store 100% dapat dipercaya, tapi para ahli masih mengatakan Anda hanya harus mengunduh dari toko aplikasi resmi.
"Aplikasi yang tersedia di platform ini akan diperiksa untuk memastikan bahwa mereka memenuhi kualitas standar perlindungan data dan juga akan diminta untuk membuat kebijakan privasi khusus untuk Anda, juga memberi tahu Anda bagaimana mereka melindungi data Anda," kata Hart.
Mengunduh aplikasi dari situs tidak resmi atau tidak aman meningkatkan risiko ransomware, malware, spyware, dan virus trojan untuk menginfeksi perangkat Anda. Dalam skenario terburuk, peretas dapat mengambil kendali penuh atas perangkat Anda.
Lihat Juga: Serangan Siber Targetkan Data Pribadi, Identitas Digital Terdesentralisasi Diperkenalkan
(dan)