Oracle Indonesia: Kendala Rantai Distribusi Vaksin Bisa Beres Lewat Solusi Cloud

Rabu, 27 Januari 2021 - 22:05 WIB
loading...
Oracle Indonesia: Kendala...
Davian Omas, Managing Director Oracle Indonesia, saat konferensi pers virtual, Rabu (27/1).
A A A
JAKARTA - Vaksinasi virus Corona sudah mulai dilakukan di Indonesia. Tetapi belum diketahui bagaimana nantinya mekanisme pendistribusiannya ke masyarakat luas. Sebab, harus sudah mulai dipikirkan pemulihan jangka panjang demi pemulihan kesehatan termasuk ekonomi di Tanah Air.

Sebagai upaya membantu hal tersebut, Oracle Indonesia menawarkan kontribusinya dalam mendukung sektor kesehatan dan pemulihan ekonomi, melalui melalui transformasi data dan teknologi.



Managing Director Oracle Indonesia Davian Omas memaparkan, dari sisi kesehatan Oracle memiliki sistem Database Catatan Kesehatan Elektronik Nasional (EHR) dan Sistem Manajemen Kesehatan Masyarakat Oracle.

Kedua sistem ini diklaim sudah dibangun dari awal oleh tim Oracle di seluruh dunia ketika Covid-19 menjadi pandemi global. Sistem tersebut telah berperan dalam membantu upaya pemerintah dalam mengumpulkan, memproses, dan menganalisis pembaruan status kesehatan dari pasien dan penyedia layanan kesehatan.

Di Amerika Serikat, sistem tersebut telah mendukung persyaratan data dari hasil pemeriksaan elektronik yang berasal dari lebih dari 530.000 sukarelawan untuk uji klinis Covid-19, dan mengumpulkan lebih dari 5,6 juta status pembaruan kesehatan harian dari pasien dan penyedia layanan kesehatan.

Kemudian untuk mengatasi kendala rantai distribusi vaksin, Oracle menawarkan sistem Cloud Supply Chain Management (SCM), agar mempertahankan rantai pasokan yang tangguh untuk menjaga perekonomian tetap berjalan.

Selama lebih dari satu dekade, Davian mengklaim Oracle telah membangun solusi rantai pasokan berbasis cloud, tanpa batas dan end-to-end.

"Baik perusahaan farmasi yang memasarkan vaksin maupun membantu industri rantai pasokan secara efektif mengelola pengadaan, inventaris, dan logistik," jelas Davian, saat konferensi pers secara virtual, Rabu (27/1).

Di sisi lain, Davian menambahkan, sistem Oracle telah dipakai oleh Kementerian Keuangan. Kementerian mengadopsi Oracle Autonomous Database (ADW) untuk transparansi penuh atas transaksi publik dan standar tertinggi pengelolaan data.

Tujuan utama dari penggunaan sistem ini adalah untuk memberikan informasi yang ramah visual, dapat diakses, dan mudah dibaca kepada publik, serta mengarah pada pengambilan keputusan yang lebih cepat di tingkat administrasi publik.



"ADW membantu menjalankan analisis arus transaksi. Hal ini memungkinkan Kementerian Keuangan untuk memprediksi dengan aman kapan ada arus transaksi yang lebih tinggi, dan untuk menyesuaikan beban kerja mereka untuk produktivitas yang lebih baik," tandas Davian.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1684 seconds (0.1#10.140)