Jadi Merek Independen, Ini Beda Antara POCO dan Xiaomi

Jum'at, 22 Januari 2021 - 14:59 WIB
loading...
Jadi Merek Independen,...
POCO mengumumkan bahwa mereka resmi menjadi merek independen dan terpisah dengan Xiaomi. Tampak Country Director Xiaomi Indonesia Alvin Tse.
A A A
JAKARTA - Mulai 2021, POCO menjadi merek independen yang terpisah dengan Xiaomi . Hal tersebut disampaikan Country Director Xiaomi Indonesia Alvin Tse dalam peluncuran model terbaru POCO M3 yang berjuluk “The New Entry-Level Killer” , Kamis malam (21/1) kemarin.

Sebelumnya, Poco adalah sub-brand yang didirikan pada 2018 di bawah brand Xiaomi. Bahkan, sebelum menjadi Country Director Xiaomi Indonesia, Alvin sendiri pernah menjabat sebagai Global Head POCO.



Menurut Alvin, hanya dalam waktu relatif singkat, tepatnya 2,5 tahun, POCO menjadi salah satu brand smartphone baru yang paling menarik dan menjanjikan. POCO merilis produk perdana pada 2018 lewat POCO F1 dan sukses melejitkan popularitas brand ini di kalangan penggemar teknologi dan media massa.

Karena itu, Alvin menyebut bahwa keputusan untuk menjadi brand independen menjadi titik penting bagi POCO. ”POCO menjadi brand independen dimungkinkan berkat dukungan luar biasa dari para POCO Fan yang membantu mencapai sejumlah prestasi sejak lahir pada 2018,” ujar Alvin.

Jadi Merek Independen, Ini Beda Antara POCO dan Xiaomi

Alvin menyebut POCO adalah brand teknologi untuk konsumen dengan filosofi “Everything you need, nothing you don’t” serta mengutamakan kebutuhan para POCO fans. POCO menawarkan semua yang Anda butuhkan, tidak ada yang tidak,” ujarnya.

Tapi, apa yang membedakan POCO dengan Xiaomi?

Perbedaan pertama dari sisi brand. Menurut Alvin, Xiaomi akan menjadi brand Artificial Intelligence of Things (AIoT) lifestyle yang akan menentukan tren lewat produk Mi series, Redmi series, serta semua produk ekosistemnya.

Adapun POCO akan fokus pada performa, serta menghadirkan smartphone terbaik dengan harga terbaik.

Perbedaan kedua dari sisi pengguna. Jika Xiaomi menargetkan pengguna yang lebih umum, maka POCO secara spesifik mengincar para pecinta teknologi yang biasa disebut tech savvy atau tech geek. Mereka adalah pengguna yang aktif memakai smartphone sepanjang hari, sehingga butuh performa yang tinggi.



Dan bukan itu saja, dengan kehadiran POCO M3 di kelas entry level, agaknya POCO juga akan mengincar pengguna yang lebih muda. Alvin menyebut bahwa POCO juga akan mendorong sub-kultur seperti rap, break dance, grafiti, untuk mempromosikan kultur muda di Indonesia.

”Karena itu kami harus membuat tim independen khusus untuk POCO Indonesia,” beber Alvin. Saat ini, Alvin menyebut bahwa POCO memiliki tim produk, penjualan, dan pemasaran yang independen dan berbeda dengan Xiaomi. Namun, masih berbagi sumber daya dengan Xiaomi dalam hal perakitan dan layanan purna jual.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2114 seconds (0.1#10.140)