Perlukah Uninstall WhatsApp dan Beralih ke Telegram atau Signal? Ini Jawabannya...
loading...
A
A
A
JAKARTA - WhatsApp sedang jadi sorotan. Terutama soal aturan kebijakan baru mereka yang efektif berlaku pada Februari 2021. Secara tidak langsung, aturan itu “memaksa” pengguna untuk setuju . Jika tidak, mereka tidak bisa memakai layanan itu lagi.
Sebenarnya apa sih aturan baru WhatsApp yang menjadikannya heboh itu? Benarkah privasi kita akan terganggu? Benarkah kehidupan kita akan menjadi terganggu?
BACA JUGA: Publik Kritik WhatsApp Habis-habisan, Komisi I DPR Malah Bilang Begini
Sebelum kesana, mungkin harus terlebih dulu digaris bawahi bahwa beragam aplikasi sosial media gratisan yang kita gunakan sebenarnya tidak benar-benar gratis. Ini sudah terang benderang dipaparkan di film The Social Dilemma arahan sutradara Jeff Orlowski di Netflix.
Baca Juga: Diserang Kiri-Kanan, Akhirnya WhatsApp Angkat Bicara
Film itu menceritakan bagaimana perusahaan teknologi mengeksploitasi penggunanya untuk keuntungan finansial. Salah satunya, dengan menguasai data pengguna dan membuat kecanduan.
Ada dua kutipan menarik di film tersebut:
”Jika Anda tidak membayar untuk sebuah produk, berarti Anda adalah produknya,” - Tristan Harris.
”Ada banyak layanan di internet yang kita anggap gratis. Namun itu tidak gratis. Semua itu dibayar oleh pengiklan. Mengapa pengiklan mau membayar? Karena mereka membayar untuk menampilkan iklan kepada kita,” - Justin Rosenstein.
Konteks dua kutipan itu adalah ini: jika Anda menggunakan banyak layanan gratisan, baik itu Google, Instagram, Facebook, TikTok dan lainnya, secara otomatis Anda sudah menukar privasi/data Anda sebagai “biaya berlangganan” kepada perusahaan-perusahaan teknologi tersebut.
Baca Juga: Electronic Wastegate, Jamin Nissan Magnite Kuat Nanjak
Sebenarnya apa sih aturan baru WhatsApp yang menjadikannya heboh itu? Benarkah privasi kita akan terganggu? Benarkah kehidupan kita akan menjadi terganggu?
BACA JUGA: Publik Kritik WhatsApp Habis-habisan, Komisi I DPR Malah Bilang Begini
Sebelum kesana, mungkin harus terlebih dulu digaris bawahi bahwa beragam aplikasi sosial media gratisan yang kita gunakan sebenarnya tidak benar-benar gratis. Ini sudah terang benderang dipaparkan di film The Social Dilemma arahan sutradara Jeff Orlowski di Netflix.
Baca Juga: Diserang Kiri-Kanan, Akhirnya WhatsApp Angkat Bicara
Film itu menceritakan bagaimana perusahaan teknologi mengeksploitasi penggunanya untuk keuntungan finansial. Salah satunya, dengan menguasai data pengguna dan membuat kecanduan.
Ada dua kutipan menarik di film tersebut:
”Jika Anda tidak membayar untuk sebuah produk, berarti Anda adalah produknya,” - Tristan Harris.
”Ada banyak layanan di internet yang kita anggap gratis. Namun itu tidak gratis. Semua itu dibayar oleh pengiklan. Mengapa pengiklan mau membayar? Karena mereka membayar untuk menampilkan iklan kepada kita,” - Justin Rosenstein.
Konteks dua kutipan itu adalah ini: jika Anda menggunakan banyak layanan gratisan, baik itu Google, Instagram, Facebook, TikTok dan lainnya, secara otomatis Anda sudah menukar privasi/data Anda sebagai “biaya berlangganan” kepada perusahaan-perusahaan teknologi tersebut.
Baca Juga: Electronic Wastegate, Jamin Nissan Magnite Kuat Nanjak