Perlukah Uninstall WhatsApp dan Beralih ke Telegram atau Signal? Ini Jawabannya...
loading...
A
A
A
Dan ini berlaku juga pada WhatsApp. Aturan baru WhatsApp memungkinkan Facebook untuk membaca data seperti nomor ponsel, IP address, dan data-data lainnya di akun WhatsApp Anda.
Tujuannya, agar mereka bisa memberikan “personalized ads” atau iklan yang disesuaikan dengan selera, kesukaan, serta tingkah laku Anda di internet. Lalu, Anda dihadapkan di dua opsi ini:
A. Merasa kaget dan terganggu dan mendadak ingin uninstall WhatsApp.
B. Tidak peduli dan tetap menggunakan WhatsApp seperti biasa.
Mengapa WhatsApp Mengubah Aturannya?
Sejak dibeli Facebook, WhatsApp memang selalu ingin jadi layanan gratis . Dan strategi itu sukses membuat WhatsApp jadi aplikasi chatting terbesar di dunia dengan 2 juta pengguna aktif bulanan (monthly active user).
Di 2020, Facebook selaku pemilik WhatsApp ingin mengutilisasi aplikasi tersebut untuk lebih banyak mengeruk cuan.
Dengan Privacy Policy baru, WhatsApp mengklaim akan membuat pebisnis lebih mudah berinteraksi dengan individu/konsumen mereka, serta membuat UMKM memiliki layanan yang lebih baik.
Tapi, perubahan itu juga membuat Facebook bisa merekam data bagaimana Anda berinteraksi dengan toko, gerai, perusahaan, serta UMKM yang menggunakan akun WhatsApp Business. Sehingga, Facebook juga bisa memberikan rekomendasi beragam bisnis/toko yang relevan untuk Anda (lewat targetted advertising) di platform-platform yang dimiliki Facebook seperti aplikasi
Facebook itu sendiri, Instagram, dan Facebook Messenger.
BACA JUGA: Buntut dari Aturan Baru, Pengguna WhatsApp Anjlok 11% secara Global
Sederhananya, Facebook ingin melakukan interkoneksi antara aplikasi Instagram, Facebook Messenger, Facebook, dan WhatsApp. Contohnya saja, nanti mungkin jika WhatsApp Pay sudah beroperasi di Indonesia, maka layanan tersebut bisa digunakan juga di Instagram. Jadi, kita bisa berbelanja barang di Instagram lewat WhatsApp Pay.
Tujuannya, agar mereka bisa memberikan “personalized ads” atau iklan yang disesuaikan dengan selera, kesukaan, serta tingkah laku Anda di internet. Lalu, Anda dihadapkan di dua opsi ini:
A. Merasa kaget dan terganggu dan mendadak ingin uninstall WhatsApp.
B. Tidak peduli dan tetap menggunakan WhatsApp seperti biasa.
Mengapa WhatsApp Mengubah Aturannya?
Sejak dibeli Facebook, WhatsApp memang selalu ingin jadi layanan gratis . Dan strategi itu sukses membuat WhatsApp jadi aplikasi chatting terbesar di dunia dengan 2 juta pengguna aktif bulanan (monthly active user).
Di 2020, Facebook selaku pemilik WhatsApp ingin mengutilisasi aplikasi tersebut untuk lebih banyak mengeruk cuan.
Dengan Privacy Policy baru, WhatsApp mengklaim akan membuat pebisnis lebih mudah berinteraksi dengan individu/konsumen mereka, serta membuat UMKM memiliki layanan yang lebih baik.
Tapi, perubahan itu juga membuat Facebook bisa merekam data bagaimana Anda berinteraksi dengan toko, gerai, perusahaan, serta UMKM yang menggunakan akun WhatsApp Business. Sehingga, Facebook juga bisa memberikan rekomendasi beragam bisnis/toko yang relevan untuk Anda (lewat targetted advertising) di platform-platform yang dimiliki Facebook seperti aplikasi
Facebook itu sendiri, Instagram, dan Facebook Messenger.
BACA JUGA: Buntut dari Aturan Baru, Pengguna WhatsApp Anjlok 11% secara Global
Sederhananya, Facebook ingin melakukan interkoneksi antara aplikasi Instagram, Facebook Messenger, Facebook, dan WhatsApp. Contohnya saja, nanti mungkin jika WhatsApp Pay sudah beroperasi di Indonesia, maka layanan tersebut bisa digunakan juga di Instagram. Jadi, kita bisa berbelanja barang di Instagram lewat WhatsApp Pay.
Lihat Juga :