Modus Baru Pencurian Data di WhatsApp, Gantikan File APK dengan Tombol View

Jum'at, 21 Juli 2023 - 09:17 WIB
loading...
Modus Baru Pencurian...
Modus pencurian di WhatsApp berubah-ubah dan semakin cerdik untuk membuat pengguna lengah. Foto: Pixabay
A A A
JAKARTA - Pengguna WhatsApp sebaiknya mulai berhati-hati jika menerima pesan asing yang meminta menekan tombol “View”. Hal itu ternyata merupakan trik baru pencurian data atau phishing.

Alvien Lie, mantan anggota DPR RI dan juga pemerhati penerbangan, baru-baru ini mengungkap modus pencurian data atau phishing terbaru itu lewat akun Twitter miliknya.

Dia bercerita tiba-tiba saja nomor WhatsApp miliknya menerima pesan dari nomor yang tidak dikenal. Pengirim pesan, yang mengklaim dari Bank BNI menyertakan lampiran yang perlu diunduh terlebih dulu. Alhasil penerima pesan harus menekan tombol "Lihat" atau "View" untuk mengetahui isi lampiran tersebut.

Untungnya saat itu Alvin Lie langsung curiga. Pasalnya dia menduga lampiran tersebut merupakan file olahan. Hal itu terdeteksi dari waktu aktivitas pengirim pesan di akun WhatsApp miliknya yang tidak sinkron dengan waktu lampiran yang dikirimkan.

Dari situ dia menduga pesan tersebut dikirim oleh pelaku phishing atau pencurian data.

Modus Baru Pencurian Data di WhatsApp, Gantikan File APK dengan Tombol View

Tangkapan layar Twitter Alvin Lie yang memperlihatkan modus penipuan baru WhatsApp.

“Penjahat phising makin merajalela dengan modus berubah-ubah. Selama ini gunakan APK, sekarang gunakan Action Button View,” tulis Alvin Lie.
Alvin Lie berharap pengguna WhatsApp tidak menuruti perintah pelaku phishing untuk menekan tombol view. Jika memang mencurigakan sebaiknya nomor segra diblokir.

“Jangan klik. Segera block,” tulis dia.

"Kita lengah dikit aja langsung jadi korban. Saldo di bank/ market place dll dikuras habis. Nomer HP kita dipakai utk menipu sana-sini," tegasnya.

Masih di cuitan Alvin Lie, pihak BNI sendiri langsung mengklarifikasi. Mereka juga meminta pengguna WhatsApp untuk mengabaikan file atau lampiran yang dikirim oleh pelaku phishing.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1466 seconds (0.1#10.140)