Jack Ma, Kamu Di Mana?
loading...

Tidak ada yang tahu dimana keberadaan Jack Ma sejak akhir Oktober 2020, tepatnya setelah ia melayangkan kritik ke pemerintah China.
A
A
A
CHINA - Pendiri Alibaba Jack Ma dikenal doyan tampil. Kepribadiannya ramah, bicaranya ceplas-ceplos, senang berbicara di hadapan publik, juga membagikan ilmunya ke orang lain. Tak heran ketika 2 bulan ia menghilang, publik pun mencarinya.
(Baca juga : Tren Tingkat Kelahiran Anak di Dunia Menurun )
Apalagi, ini masih ada kaitannya dengan murkanya Presiden China Xi Jinping . Yang memerintahkan langsung untuk menggagalkan rencana IPO terbesar di dunia milik Ant Group, pemilik layanan Alipay, di bursa saham Hong Kong dan Shanghai.
BACA JUGA: Seru, Ternyata Ini Penyebab Seteru Jack Ma dengan Presiden China Xi Jinping...
Bukan hanya itu, Ant Group juga dihadang pengawasan ketat, termasuk dugaan monopoli dan anti trust yang saat ini masih menjalani proses. Spekulasi di pasar menyebut bahwa pemerintah China ingin membuat kerjaan internet Jack Ma menyusut.
![Jack Ma, Kamu Di Mana?]()
Tak heran di ranah Twitter, misalnya, banyak cuitan yang menghubung-hubungkan hilangnya Jack Ma dikaitkan dengan kritik kerasnya terhadap pemerintah China. ”Taipan Jack Ma menghilang setelah mengkritik pemerintah China. Wow. Ini ibarat pemerintah Amerika menculik Jeff Bezos atau Mark Zuckerberg,” cuit penulis Matt Stoller.
(Baca juga : Studi Ungkap Resiko Tertular Covid-19 di Pesawat Tergolong Rendah )
Keterangan resmi terakhir dari juru bicara Alibaba, adalah ketika Jack Ma tidak hadir di acara pencari bakat miliknya, Africa’s Business Heroes. Seharusnya Ma akan menjadi bintang tamu di acara final yang berlangsung pada 14 November 2020, berbicara langsung di startup-startup muda Afrika yang inovatif.
”Terkait dengan kompetisi Africa's Business Heroes, Jack Ma tidak bisa hadir di acara final karena jadwal yang bentrok,”.
BACA JUGA: Jack Ma Berani Kritik Pemerintah China Karena Merasa Istimewa
Di Weibo, platform sosial media pengganti Twitter di China, pencarian “Jack Ma hilang” memang muncul. Tapi, tidak banyak mendapatkan respons.
Pengguna internet di China lebih banyak berdiskusi di grup WeChat. Mereka menduga Jack Ma dibuat “menghilang” atau malah sudah ”kabur” dari China.
(Baca juga : Toyota Fortuner Facelift Baru Mengaspal di India, Versi Legender Bikin Ngiler )
![Jack Ma, Kamu Di Mana?]()
Jack Ma memang tidak lagi mengurusi Alibaba. Ia sudah lama pensiun. Pada September 2019, chairman Alibaba dipercayakan pada suksesor Daniel Zhang.
Meski demikian, Ma tetap memiliki pengaruh kuat di Alibaba. Lewat sebuah grup yang disebut Alibaba Partnership. Isinya adalah eksekutif C-Level yang punya pengaruh kuat dalam mengambil keputusan di perusahaan.
BACA JUGA: Selain Jack Ma, Presiden China Xi Jinping Pernah Sikat Dua Konglomerat Ini
Ma juga masih menjadi pemilik saham tunggal terbesar di Alibaba. Mencapai 5 persen atau lebih dari USD25 miliar.
Begitu juga di Ant Group. Ma memiliki kontrol terbesar di perusahaan. Dan seandainya IPO Ant Group sukses , kekayaannya akan bertambah ratusan triliun rupiah.
Sebelum menghilang, Ma sangat sering muncul di publik. Terutama dalam kegiatan amal dan filantrofi. Di Weibo, ia aktif mencuit soal apa saja yang sudah ia lakukan. Misalnya di sektor pendidikan. Ma juga menjadi pembicara di berbagai ajang internasional seperti World Economic Forum.
Dan di event terakhir yang dihadirinya pada Oktober 2020 silam, Jack Ma mengkritik sistem keuangan di China yang disebutnya kolot.
“Yang kita butuhkan adalah membangun sistem keuangan yang sehat, bukan risiko keuangan yang sistematis,” katanya. “Berinovasi tanpa risiko berarti membunuh inovasi. Tidak ada inovasi tanpa risiko di dunia.”
Yang jelas saat ini langkah Ant Group adalah fokus pada Beijing. Mereka memberikan keterangan resmi pekan lalu bahwa, mereka “sangat menghargai arahan dan bantuan dari regulator (pemerintah China)”.
BACA JUGA: Inilah Ant Group, Perusahaan Milik Jack Ma yang Ditakuti Pemerintah China
Ternyata memang bukan hal baru ketika taipan China lebih banyak menghindar dari sorotan publik. Agaknya semakin tinggi posisi, semakin besar pula angin yang mengguncang.
Richard Liu, pendiri JD.com dan kompetitor Alibaba yang flamboyan itu memilih lebih banyak diam dan bahkan tidak hadir dalam event politik penting di China tahun sejak tuduhan pemerkosaan oleh seorang mahasiswi University of Minnesota Liu Jingyao.
Pendiri Tencent, Pony Ma, sudah sejak setahun terakhir absen dari publikasi. Alasannya, karena menderita sakit punggung yang parah, menurut sumber TechCrunch. Ia bahkan juga tidak muncul di event virtual dan menggantikan kehadirannya dengan pesan suara saja.
(Baca juga : Tren Tingkat Kelahiran Anak di Dunia Menurun )
Apalagi, ini masih ada kaitannya dengan murkanya Presiden China Xi Jinping . Yang memerintahkan langsung untuk menggagalkan rencana IPO terbesar di dunia milik Ant Group, pemilik layanan Alipay, di bursa saham Hong Kong dan Shanghai.
BACA JUGA: Seru, Ternyata Ini Penyebab Seteru Jack Ma dengan Presiden China Xi Jinping...
Bukan hanya itu, Ant Group juga dihadang pengawasan ketat, termasuk dugaan monopoli dan anti trust yang saat ini masih menjalani proses. Spekulasi di pasar menyebut bahwa pemerintah China ingin membuat kerjaan internet Jack Ma menyusut.

Tak heran di ranah Twitter, misalnya, banyak cuitan yang menghubung-hubungkan hilangnya Jack Ma dikaitkan dengan kritik kerasnya terhadap pemerintah China. ”Taipan Jack Ma menghilang setelah mengkritik pemerintah China. Wow. Ini ibarat pemerintah Amerika menculik Jeff Bezos atau Mark Zuckerberg,” cuit penulis Matt Stoller.
(Baca juga : Studi Ungkap Resiko Tertular Covid-19 di Pesawat Tergolong Rendah )
Keterangan resmi terakhir dari juru bicara Alibaba, adalah ketika Jack Ma tidak hadir di acara pencari bakat miliknya, Africa’s Business Heroes. Seharusnya Ma akan menjadi bintang tamu di acara final yang berlangsung pada 14 November 2020, berbicara langsung di startup-startup muda Afrika yang inovatif.
”Terkait dengan kompetisi Africa's Business Heroes, Jack Ma tidak bisa hadir di acara final karena jadwal yang bentrok,”.
BACA JUGA: Jack Ma Berani Kritik Pemerintah China Karena Merasa Istimewa
Di Weibo, platform sosial media pengganti Twitter di China, pencarian “Jack Ma hilang” memang muncul. Tapi, tidak banyak mendapatkan respons.
Pengguna internet di China lebih banyak berdiskusi di grup WeChat. Mereka menduga Jack Ma dibuat “menghilang” atau malah sudah ”kabur” dari China.
(Baca juga : Toyota Fortuner Facelift Baru Mengaspal di India, Versi Legender Bikin Ngiler )

Jack Ma memang tidak lagi mengurusi Alibaba. Ia sudah lama pensiun. Pada September 2019, chairman Alibaba dipercayakan pada suksesor Daniel Zhang.
Meski demikian, Ma tetap memiliki pengaruh kuat di Alibaba. Lewat sebuah grup yang disebut Alibaba Partnership. Isinya adalah eksekutif C-Level yang punya pengaruh kuat dalam mengambil keputusan di perusahaan.
BACA JUGA: Selain Jack Ma, Presiden China Xi Jinping Pernah Sikat Dua Konglomerat Ini
Ma juga masih menjadi pemilik saham tunggal terbesar di Alibaba. Mencapai 5 persen atau lebih dari USD25 miliar.
Begitu juga di Ant Group. Ma memiliki kontrol terbesar di perusahaan. Dan seandainya IPO Ant Group sukses , kekayaannya akan bertambah ratusan triliun rupiah.
Sebelum menghilang, Ma sangat sering muncul di publik. Terutama dalam kegiatan amal dan filantrofi. Di Weibo, ia aktif mencuit soal apa saja yang sudah ia lakukan. Misalnya di sektor pendidikan. Ma juga menjadi pembicara di berbagai ajang internasional seperti World Economic Forum.
Dan di event terakhir yang dihadirinya pada Oktober 2020 silam, Jack Ma mengkritik sistem keuangan di China yang disebutnya kolot.
“Yang kita butuhkan adalah membangun sistem keuangan yang sehat, bukan risiko keuangan yang sistematis,” katanya. “Berinovasi tanpa risiko berarti membunuh inovasi. Tidak ada inovasi tanpa risiko di dunia.”
Yang jelas saat ini langkah Ant Group adalah fokus pada Beijing. Mereka memberikan keterangan resmi pekan lalu bahwa, mereka “sangat menghargai arahan dan bantuan dari regulator (pemerintah China)”.
BACA JUGA: Inilah Ant Group, Perusahaan Milik Jack Ma yang Ditakuti Pemerintah China
Ternyata memang bukan hal baru ketika taipan China lebih banyak menghindar dari sorotan publik. Agaknya semakin tinggi posisi, semakin besar pula angin yang mengguncang.
Richard Liu, pendiri JD.com dan kompetitor Alibaba yang flamboyan itu memilih lebih banyak diam dan bahkan tidak hadir dalam event politik penting di China tahun sejak tuduhan pemerkosaan oleh seorang mahasiswi University of Minnesota Liu Jingyao.
Pendiri Tencent, Pony Ma, sudah sejak setahun terakhir absen dari publikasi. Alasannya, karena menderita sakit punggung yang parah, menurut sumber TechCrunch. Ia bahkan juga tidak muncul di event virtual dan menggantikan kehadirannya dengan pesan suara saja.
(dan)
Lihat Juga :