Seru, Ternyata Ini Penyebab Seteru Jack Ma dengan Presiden China Xi Jinping...
loading...
A
A
A
CHINA - Rasulullah pernah bersabda bahwa keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan. Sebab, lisan diibaratkan pisau yang apabila salah menggunakannya akan melukai banyak orang. Itu yang terjadi pada Jack Ma , yang pensiun dari jabatan chairman di perusahaan teknologi Alibaba Group pada September 2019 silam.
Seharusnya, Jack Ma bisa pensiun dengan bahagia. Menikmati semua kekayaannya. Bersenang-senang dengan anak dan cucunya, atau seperti Bill dan Melinda Gates, fokus membuat yayasan untuk membantu sesama.
Di hari perpisahaannya Jack Ma melakukan konser di hadapan 40.000 karyawan Alibaba dan Ant Group. Foto: dok AFP
BACA JUGA: Sukses Xiaomi di 2020 Karena Mereka Dengarkan Keinginan Mi Fans
Seharusnya, perusahaan miliknya Ant Group melantai di bursa saham dengan transaksi yang akan mencetak rekor pada 2020. Yakni, mega IPO senilai USD37 miliar (Rp525 triliun).
Andai itu terjadi, Jack Ma bisa menikmati masa pensiuannya yang sudah kaya, menjadi semakin kaya lagi. Tepatnya, kekayaannya akan bertambah USD27 miliar (Rp383 triliun).
Tapi, itu tidak pernah terjadi. Hanya selang beberapa hari sebelum Ant Group melantai di bursa saham pada 24 Oktober 2020, Jack Ma melontarkan pidato yang isinya kritik. Di sebuah acara besar yang dihadiri oleh para petinggi-bank di China, pejabat pemerintah, serta analis keuangan.
Layangkan Dua Kritik
Ada dua kritik yang dilayangkan Jack Ma. Pertama, kepada pemerintah China. Ia menyebut regulasi pemerintah China menyulitkan perusahaan untuk berinovasi dan bertumbuh. ”Sehingga harus di reformasi,” tutur Ma.
Kritik kedua, dilayangkan kepada bank-bank di China. Ma menyebut bank-bank di China beroperasi dengan mental seperti “tukang gadai”.
Tentu saja kritik itu sampai ke Presiden Xi Jin Ping dan membuat merah telinganya. Demikian dilansir dari WSJ, yang mewawancarai pejabat pemerintah, eksekutif perusahaan, serta investor yang menolak menyebut identitasnya.
Selanjutnya, bisa dilihat dari apa yang terjadi saat ini. Jack Ma hilang di telan bumi, IPO Ant Goup senilai USD37 miliar di Shanghai dan Hong Kong ditunda.
Seharusnya, Jack Ma bisa pensiun dengan bahagia. Menikmati semua kekayaannya. Bersenang-senang dengan anak dan cucunya, atau seperti Bill dan Melinda Gates, fokus membuat yayasan untuk membantu sesama.
Di hari perpisahaannya Jack Ma melakukan konser di hadapan 40.000 karyawan Alibaba dan Ant Group. Foto: dok AFP
BACA JUGA: Sukses Xiaomi di 2020 Karena Mereka Dengarkan Keinginan Mi Fans
Seharusnya, perusahaan miliknya Ant Group melantai di bursa saham dengan transaksi yang akan mencetak rekor pada 2020. Yakni, mega IPO senilai USD37 miliar (Rp525 triliun).
Andai itu terjadi, Jack Ma bisa menikmati masa pensiuannya yang sudah kaya, menjadi semakin kaya lagi. Tepatnya, kekayaannya akan bertambah USD27 miliar (Rp383 triliun).
Tapi, itu tidak pernah terjadi. Hanya selang beberapa hari sebelum Ant Group melantai di bursa saham pada 24 Oktober 2020, Jack Ma melontarkan pidato yang isinya kritik. Di sebuah acara besar yang dihadiri oleh para petinggi-bank di China, pejabat pemerintah, serta analis keuangan.
Layangkan Dua Kritik
Ada dua kritik yang dilayangkan Jack Ma. Pertama, kepada pemerintah China. Ia menyebut regulasi pemerintah China menyulitkan perusahaan untuk berinovasi dan bertumbuh. ”Sehingga harus di reformasi,” tutur Ma.
Kritik kedua, dilayangkan kepada bank-bank di China. Ma menyebut bank-bank di China beroperasi dengan mental seperti “tukang gadai”.
Tentu saja kritik itu sampai ke Presiden Xi Jin Ping dan membuat merah telinganya. Demikian dilansir dari WSJ, yang mewawancarai pejabat pemerintah, eksekutif perusahaan, serta investor yang menolak menyebut identitasnya.
Selanjutnya, bisa dilihat dari apa yang terjadi saat ini. Jack Ma hilang di telan bumi, IPO Ant Goup senilai USD37 miliar di Shanghai dan Hong Kong ditunda.