Dari CEO Terkaya di Dunia, Jack Ma Pendiri Alibaba Kini Jadi Dosen di Jepang
loading...
A
A
A
CHINA - Jack Ma sempat menghilang dari publik pada 2020. Sejak itu, ia seperti lenyap dari sorotan media. Terbaru, pendiri Alibaba itu muncul lagi dengan profesi anyar: menjadi dosen tamu di sebuah universitas di Jepang.
Jack Ma ternyata telah bergabung dengan Tokyo College , yang dijalankan oleh University of Tokyo . Ma akan melakukan penelitian dan pengajaran tentang pertanian berkelanjutan dan produksi pangan.
Ini adalah peran publik pertama yang dia ambil sejak menghilang dari sorotan pada tahun 2020. Maksudnya, sejak 2020 itu Ma yang sudah tidak aktif lagi di Alibaba memang tidak memegang jabatan apapun. Ma bersembunyi selama dua tahun setelah dia membuat marah regulator di China.
Dalam peran barunya itu, Ma, yang pernah menjadi orang terkaya di China, diharapkan bisa melakukan penelitian tentang pertanian berkelanjutan dan produksi pangan, kata Tokyo College dalam pengumuman Senin kemarin.
Keterangan resmi Tokyo College juga menyebut bahwa Ma akan “berbagi pengalamannya yang kaya dan pengetahuan perintis tentang kewirausahaan, manajemen perusahaan, dan inovasi” dalam seminar di perguruan tinggi tersebut.
Masa jabatan Ma sebagai profesor tamu dimulai pada 1 Mei. Ini menandai kembalinya pria berusia 58 tahun itu untuk mengajar setelah pensiun dari Alibaba pada September 2019. Ma adalah seorang guru bahasa Inggris selama beberapa tahun sebelum dia menjadi salah satu pendiri Alibaba.
Ma sempat menyebut pada Mei 2019 bahwa dia akan kembali mengajar setelah pensiun dari Alibaba. Saat itu, dia mengaku ingin kembali ke cita-cita awalnya sebagai pengajar. Ia sangat mencintai profesi tersebut. Ia memang pernah jadi guru bahasa Inggris.
Perubahan drastis dalam kehidupan Ma hanya karena satu kalimat yang diucapkannya yang ternyata menyinggung pemerintah China pada Oktober 2020. Tepatnya, saat ia berpidato dan sistem regulasi keuangan China dan mengklaim bahwa bank China beroperasi dengan mentalitas "pegadaian".
Dalam waktu singkat, bisnis fintech miliknya, Ant Group, digembosi. IPO yang seharusnya bernilai USD37 miliar gagal. Dampaknya, saham Alibaba anjlok 70 persen di 2020. Kekayaan Ma juga turun USD61 miliar pada Oktober 2020 jadi hanya USD33 miliar menurut Bloomberg Billionaires Index. Sejak itu, Ma terus bersembunyi.
Pada bulan Januari, dia terlihat di Bangkok, Thailand, di mana dia mengunjungi restoran kaki lima berbintang Michelin dan menonton pertarungan Muay Thai. Dia juga muncul di Hong Kong pada bulan Januari.
Ma semakin sering menjadi pusat perhatian sejak Maret ketika kembali ke sekolah yang ia dirikan di kampung halamannya di Hangzhou, China timur. Pada April, dia diangkat sebagai profesor kehormatan di UniversitasHongKong.
Jack Ma ternyata telah bergabung dengan Tokyo College , yang dijalankan oleh University of Tokyo . Ma akan melakukan penelitian dan pengajaran tentang pertanian berkelanjutan dan produksi pangan.
Ini adalah peran publik pertama yang dia ambil sejak menghilang dari sorotan pada tahun 2020. Maksudnya, sejak 2020 itu Ma yang sudah tidak aktif lagi di Alibaba memang tidak memegang jabatan apapun. Ma bersembunyi selama dua tahun setelah dia membuat marah regulator di China.
Dalam peran barunya itu, Ma, yang pernah menjadi orang terkaya di China, diharapkan bisa melakukan penelitian tentang pertanian berkelanjutan dan produksi pangan, kata Tokyo College dalam pengumuman Senin kemarin.
Keterangan resmi Tokyo College juga menyebut bahwa Ma akan “berbagi pengalamannya yang kaya dan pengetahuan perintis tentang kewirausahaan, manajemen perusahaan, dan inovasi” dalam seminar di perguruan tinggi tersebut.
Masa jabatan Ma sebagai profesor tamu dimulai pada 1 Mei. Ini menandai kembalinya pria berusia 58 tahun itu untuk mengajar setelah pensiun dari Alibaba pada September 2019. Ma adalah seorang guru bahasa Inggris selama beberapa tahun sebelum dia menjadi salah satu pendiri Alibaba.
Ma sempat menyebut pada Mei 2019 bahwa dia akan kembali mengajar setelah pensiun dari Alibaba. Saat itu, dia mengaku ingin kembali ke cita-cita awalnya sebagai pengajar. Ia sangat mencintai profesi tersebut. Ia memang pernah jadi guru bahasa Inggris.
Perubahan drastis dalam kehidupan Ma hanya karena satu kalimat yang diucapkannya yang ternyata menyinggung pemerintah China pada Oktober 2020. Tepatnya, saat ia berpidato dan sistem regulasi keuangan China dan mengklaim bahwa bank China beroperasi dengan mentalitas "pegadaian".
Dalam waktu singkat, bisnis fintech miliknya, Ant Group, digembosi. IPO yang seharusnya bernilai USD37 miliar gagal. Dampaknya, saham Alibaba anjlok 70 persen di 2020. Kekayaan Ma juga turun USD61 miliar pada Oktober 2020 jadi hanya USD33 miliar menurut Bloomberg Billionaires Index. Sejak itu, Ma terus bersembunyi.
Baca Juga
Pada bulan Januari, dia terlihat di Bangkok, Thailand, di mana dia mengunjungi restoran kaki lima berbintang Michelin dan menonton pertarungan Muay Thai. Dia juga muncul di Hong Kong pada bulan Januari.
Ma semakin sering menjadi pusat perhatian sejak Maret ketika kembali ke sekolah yang ia dirikan di kampung halamannya di Hangzhou, China timur. Pada April, dia diangkat sebagai profesor kehormatan di UniversitasHongKong.
(dan)