Surge Bangun Inovasi dan Solusi di Era Kompetisi Solusi Digital
loading...
A
A
A
JAKARTA - Teknologi memaksa setiap perusahaan untuk berubah dan berinovasi demi keberlanjutan bisnisnya. Peluang ini diendus oleh Surge dengan menciptakan inovasi bagi para kliennya.
Revolusi Industri 4.0 yang ditandai dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan digital tengah berlangsung. Banyak pihak mendapatkan keuntungan besar, di sisi lain tak sedikit pula terlibas dan terpaksa tutup. (Baca juga: Ini Aturan Main untuk Bisa Pre-Order PS5 di JD.ID Seharga Rp8,8 Juta )
CEO Surge, Hermansjah Haryono, menyadari hal tersebut. Menurut dia, perubahan teknologi selalu menimbulkan disrupsi. "Lupakan tentang teknologi, inovasi secara umum menyebabkan disrupsi," ungkapnya kepada pers di Jakarta, Senin, (7/12/2020).
Hermansjah mengungkapkan optimisme tentang teknologi yang akan terus berkembang dalam nuansa positif. Teknologi juga mampu memperbaiki masalah dunia yang kompleks.
Dalam Revolusi Industri 4.0, Surge fokus pada teknologi bergerak yang memang sudah menjadi nadi perusahaan. Sebelumnya, perusahaan hanya fokus pada teknologi pendukung perusahaan.
"Kami menyiapkan diri dengan setiap perubahan teknologi. Surge memiliki serangkaian inovasi yang selalu mengikuti perkembangan teknologi serta kesiapan penggunanya.
Pihaknya juga bekerja sama dengan partner atau klien untuk membantu mereka tetap kompetitif," ucapnya.
Sebagai pelaku industri peranti lunak, menurut Hermansjah, perusahaannya harus memiliki kemampuan luas dengan teknologi yang terkini. Karena itu, pihaknya membangun tim terbaik dengan berbagai keahlian mulai dari doktor, teknisi, akuntan, ilmuwan, ekonom, dan sebagainya.
"Kita tidak hanya membutuhkan orang yang paham di industri teknologi, tetapi pemimpin yang menguasai berbagai bidang yang beragam. Sebab teknologi berasimilasi dengan seluruh aspek kehidupan," tuturnya.
Menurut dia, patner sekarang datang ke Surge untuk menjadikan perusahaannya lebih efisien, kompetitif, dan membutuhkan solusi nilai tambah. "Kami mengembangkan solusi dan menciptakan peranti lunak serta menyiapkan teknologi dan sumber dayanya yang sesuai dengan kebutuhan khusus di dalam ekosistem partner," klaimnya.
Perusahaan teknologi informasi juga akan menyatu dan menjadi katalisator proses transformasi digital yang dilakukan banyak pihak. Itu dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan di berbagai sektor yang menjadi klien utama Surge.
Seperti diketahui, industri jasa termasuk jasa internet dewasa ini kian berkembang dengan sentuhan inovasi teknologi digital. "Kami memperkuat teknologi mereka. Banyak di antara mereka memiliki teknologi canggih, tapi tidak memiliki pelayanan untuk menerapkan peranti lunak mereka. Mereka mitra kami dan bukan rival. Solusi yang Kami berikan juga termasuk perihal lisensi-lisensi yang dibutuhkan karena perkembangan teknologi ini berjalan sangat cepat," paparnya.
Prinsip yang dijalankan Surge adalah menciptakan inovasi yang legal untuk klien. Melalui integrasi teknologi, pekerjaan klien menjadi lebih efisien dan efektif dengan konteks sesuai ekosistem masing-masing perusahaan. Hermansjah menjelaskan, inovasi bukan hanya milik perusahaan yang berada di Silicon Valley.
Inovasi juga tumbuh di Surge dan dibagikan ke banyak perusahaan lain. "Setiap orang harus berinovasi untuk bertahan dengan mencari sumber permasalahan utama baik nyata maupun laten," pungkasnya.
Sementara itu, susunan Dewan Komisaris dan Penasehat dari Surge terdiri dari Komut Rudiantara, Komisaris Alexander Rusli, Komisaris Independen Heri Sunaryadi dan Raymond Pribadi. Sedangkan berdiri sebagai Penasihat, Herfini Haryono. Perusahaan dipimpin oleh Direktur Utama Hermansjah Haryono dan Direktur Bisnis George Samuel. (Baca juga: Dorong Milenial Terjun dan Terapkan Teknologi di Sektor Pertanian )
Revolusi Industri 4.0 yang ditandai dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan digital tengah berlangsung. Banyak pihak mendapatkan keuntungan besar, di sisi lain tak sedikit pula terlibas dan terpaksa tutup. (Baca juga: Ini Aturan Main untuk Bisa Pre-Order PS5 di JD.ID Seharga Rp8,8 Juta )
CEO Surge, Hermansjah Haryono, menyadari hal tersebut. Menurut dia, perubahan teknologi selalu menimbulkan disrupsi. "Lupakan tentang teknologi, inovasi secara umum menyebabkan disrupsi," ungkapnya kepada pers di Jakarta, Senin, (7/12/2020).
Hermansjah mengungkapkan optimisme tentang teknologi yang akan terus berkembang dalam nuansa positif. Teknologi juga mampu memperbaiki masalah dunia yang kompleks.
Dalam Revolusi Industri 4.0, Surge fokus pada teknologi bergerak yang memang sudah menjadi nadi perusahaan. Sebelumnya, perusahaan hanya fokus pada teknologi pendukung perusahaan.
"Kami menyiapkan diri dengan setiap perubahan teknologi. Surge memiliki serangkaian inovasi yang selalu mengikuti perkembangan teknologi serta kesiapan penggunanya.
Pihaknya juga bekerja sama dengan partner atau klien untuk membantu mereka tetap kompetitif," ucapnya.
Sebagai pelaku industri peranti lunak, menurut Hermansjah, perusahaannya harus memiliki kemampuan luas dengan teknologi yang terkini. Karena itu, pihaknya membangun tim terbaik dengan berbagai keahlian mulai dari doktor, teknisi, akuntan, ilmuwan, ekonom, dan sebagainya.
"Kita tidak hanya membutuhkan orang yang paham di industri teknologi, tetapi pemimpin yang menguasai berbagai bidang yang beragam. Sebab teknologi berasimilasi dengan seluruh aspek kehidupan," tuturnya.
Menurut dia, patner sekarang datang ke Surge untuk menjadikan perusahaannya lebih efisien, kompetitif, dan membutuhkan solusi nilai tambah. "Kami mengembangkan solusi dan menciptakan peranti lunak serta menyiapkan teknologi dan sumber dayanya yang sesuai dengan kebutuhan khusus di dalam ekosistem partner," klaimnya.
Perusahaan teknologi informasi juga akan menyatu dan menjadi katalisator proses transformasi digital yang dilakukan banyak pihak. Itu dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan di berbagai sektor yang menjadi klien utama Surge.
Seperti diketahui, industri jasa termasuk jasa internet dewasa ini kian berkembang dengan sentuhan inovasi teknologi digital. "Kami memperkuat teknologi mereka. Banyak di antara mereka memiliki teknologi canggih, tapi tidak memiliki pelayanan untuk menerapkan peranti lunak mereka. Mereka mitra kami dan bukan rival. Solusi yang Kami berikan juga termasuk perihal lisensi-lisensi yang dibutuhkan karena perkembangan teknologi ini berjalan sangat cepat," paparnya.
Prinsip yang dijalankan Surge adalah menciptakan inovasi yang legal untuk klien. Melalui integrasi teknologi, pekerjaan klien menjadi lebih efisien dan efektif dengan konteks sesuai ekosistem masing-masing perusahaan. Hermansjah menjelaskan, inovasi bukan hanya milik perusahaan yang berada di Silicon Valley.
Inovasi juga tumbuh di Surge dan dibagikan ke banyak perusahaan lain. "Setiap orang harus berinovasi untuk bertahan dengan mencari sumber permasalahan utama baik nyata maupun laten," pungkasnya.
Sementara itu, susunan Dewan Komisaris dan Penasehat dari Surge terdiri dari Komut Rudiantara, Komisaris Alexander Rusli, Komisaris Independen Heri Sunaryadi dan Raymond Pribadi. Sedangkan berdiri sebagai Penasihat, Herfini Haryono. Perusahaan dipimpin oleh Direktur Utama Hermansjah Haryono dan Direktur Bisnis George Samuel. (Baca juga: Dorong Milenial Terjun dan Terapkan Teknologi di Sektor Pertanian )
(iqb)