Lebih Canggih Mana: ChatGPT, Microsoft Copilot atau Gemini?

Sabtu, 10 Februari 2024 - 22:00 WIB
loading...
Lebih Canggih Mana: ChatGPT, Microsoft Copilot atau Gemini?
AI generatif seperti ChatGPT menawarkan kemampuan canggih untuk membuat konten dari input sederhana oleh pengguna. (Foto: ZDnet)
A A A
JAKARTA - Kecerdasan buatan (AI) menjadi inovasi teknologi yang mengubah pola kerja manusia. Bagi pengguna profesional maupun para penghobi, AI generatif seperti ChatGPT, menawarkan kemampuan canggih untuk membuat konten berkualitas baik dari input sederhana yang diberikan oleh pengguna.

ZD Net melansir, Sabtu (10/2/2024) perkembangan semua alat AI terbaru, terutama setelah Microsoft ikut menambahkan GPT-4 ke Bing dan mengubah namanya menjadi Copilot. OpenAI menambahkan kemampuan baru ke ChatGPT, dan Bard terhubung ke ekosistem Google dan direbranding menjadi Gemini.

Ketiga chatbot AI tersebut masuk dalam daftar terpopuler serta terbaik untuk menulis kode, menghasilkan teks, atau membantu menyusun resume. Untuk itu memerlukan beberapa tes dalam menentukan chatbot AI yang memberikan jawaban yang lebih akurat.

Dimulai dengan input sederhana untuk membandingkan ketiga chatbot: "Hari ini saya punya 5 jeruk, minggu lalu saya makan 3 jeruk. Berapa banyak jeruk yang saya miliki sekarang?" Jawabannya seharusnya lima, karena jumlah jeruk yang dimakan minggu lalu tidak memengaruhi jumlah jeruk hari ini.



ChatGPT diciptakan oleh OpenAI dan dirilis untuk pratinjau yang luas pada November 2022. Sejak itu, chatbot AI dengan cepat mendapatkan lebih dari 100 juta pengguna, dengan keterbacaan situs webnya mencapai 1,8 miliar pengunjung setiap bulannya. Angka ini menjadi kontroversi, terutama ketika orang mulai menemukan potensinya untuk mengerjakan pekerjaan sekolah dan menggantikan beberapa tugas pekerja.

Antarmuka CHatGT tetap sederhana, tetapi perubahan kecil telah meningkatkannya secara signifikan, seperti penambahan tombol salin, opsi edit, Instruksi Kustom, dan akses mudah ke akun.

Meskipun ChatGPT telah terbukti sebagai alat AI yang berharga, namun rentan terhadap disinformasi. Seperti model bahasa besar lainnya (LLM), GPT-3.5 tidak sempurna karena dilatih dengan data yang dibuat oleh manusia hingga Januari 2022. Ia juga sering gagal memahami nuansa, seperti contoh pertanyaan matematika tadi, yang dijawabnya secara tidak benar dengan mengatakan bahwa ada dua jeruk tersisa padahal seharusnya lima.



Kelebihannya, OpenAI memungkinkan pengguna mengakses ChatGPT - yang didukung oleh model GPT-3.5 - secara gratis dengan akun terdaftar. Tetapi jika bersedia membayar versi Plus dapat mengakses GPT-4 dan banyak fitur lainnya dengan biaya 20 dollar AS per bulan atau sekira Rp 180 ribu.

GPT-4 menjadi LLM terbaik dibandingkan chatbot AI lainnya dan dilatih dengan data hingga April 2023. Chatbot ini dapat mengakses internet, didukung oleh Microsoft Bing. GPT-4 diklaim memiliki lebih dari 100 triliun parameter; GPT-3.5 memiliki 175 miliar parameter. Lebih banyak parameter pada dasarnya berarti bahwa model ini dilatih dengan lebih banyak data, yang membuatnya lebih mungkin menjawab pertanyaan secara akurat dan kurang rentan terhadap halusinasi.

Model GPT-4 melalui langganan ChatGPT Plus ini juga menjawab pertanyaan matematika dengan benar, karena ia memahami konteks masalah secara menyeluruh.



Sedangkan Microsoft Copilot yang sebelumnya bernama Bing chat menjadi alat untuk mengakses GPT-4 secara gratis, karena terintegrasi ke dalam format Bing baru.

Berbeda dengan versi gratis ChatGPT, yang terbatas menjadi alat AI yang menghasilkan teks dalam gaya percakapan dengan informasi yang mencapai awal 2022, Copilot dapat mengakses internet untuk memberikan informasi lebih mutakhir, lengkap dengan tautan untuk sumbernya.

Copilot didukung oleh GPT-4, LLM OpenAI, dan benar-benar gratis untuk digunakan. Sayangnya, terbatas pada lima respons dalam satu percakapan, dan hanya dapat memasukkan hingga 2.000 karakter dalam setiap prompt.

Antarmuka pengguna Copilot tidak sebagus ChatGPT, tetapi mudah untuk dinavigasi. Meskipun Bing Chat dapat mengakses internet untuk memberikan hasil lebih mutakhir daripada ChatGPT, ternyata lebih rentan terhadap kesulitan memberikan balasan dan secara keseluruhan melewatkan prompt daripada pesaingnya.

Melalui serangkaian upgrade ke platformnya, Microsoft menambahkan fitur visual ke Copilot, sebelumnya Bing Chat. Copilot juga dapat membuat gambar. Berikan deskripsi kepada Copilot tentang bagaimana ingin gambar tersebut terlihat, dan biarkan chatbot menghasilkan empat gambar untuk dipilih. Microsoft Copilot juga menampilkan gaya percakapan yang berbeda.

Chatbot terakhir, Gemini dari Google, sebelumnya dikenal sebagai Bard, yang menggunakan LLM berbeda dan telah mengalami beberapa upgrade yang cukup besar dalam beberapa bulan terakhir. Gemini lebih cepat dalam menjawab pertanyaan secara akurat meski tidak lebih cepat dari ChatGPT Plus, tetapi bisa lebih cepat memberikan respon daripada Copilot.

Gemini juga tidak terbatas dalam merespons. Pengguna bisa memiliki percakapan panjang dengan Gemini Google, tetapi Bing terbatas pada 30 balasan dalam satu percakapan. Bahkan ChatGPT Plus membatasi pengguna hingga 40 pesan setiap tiga jam.

Google juga menggabungkan lebih banyak elemen visual ke platform Gemini daripada Copilot. Pengguna juga dapat menggunakan Gemini untuk menghasilkan gambar, dapat mengunggah foto melalui integrasi dengan Lens Google, dan menikmati plugin Kayak, OpenTable, Instacart, dan Wolfram Alpha.

Tetapi Gemini secara perlahan menjadi pengalaman Google lengkap berkat Extensions yang melipatgandakan berbagai aplikasi Google ke dalam Gemini. Pengguna Gemini dapat menambahkan ekstensi untuk Google Workspace, YouTube, Google Maps, Google Flights, dan Google Hotels, memberi mereka pengalaman yang lebih personal dan luas.
(msf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5301 seconds (0.1#10.140)