Cara Menghasilkan Cuan Sebagai Konten Kreator Ala Creatorpreneur Bang Ogut
loading...
A
A
A
JAKARTA - Buat Buddies yang suka bikin konten , mungkin kamu sudah enggak asing lagi dengan Bang Ogut , seorang content creator yang dikenal melalui akun Instagram dan Youtube “Muda Cuma Sekali”.
Pendiri platform edukasi “Content Academy” ini lebih suka menyebut dirinya “creatorpreneur”. Lalu apa sih creatorpreneur itu?
“Creatorpreneur itu adalah next level dari content creator di mana lu punya modal besar untuk jadi entrepreneur, yaitu attention,” ujar lelaki bernama asli Aldio Pramudya Gunadi ini.
Menurut Ogut, berbeda dengan pebisnis konvensional, creatorpreneur sudah memiliki customer atau pengikut di media sosial terlebih dahulu. Pengikut yang banyak di media sosial ini dapat dipandang sebagai peluang pasar.
Seorang creatorpreneur lantas bisa mencari produk atau barang yang sesuai dengan kebutuhan pengikutnya untuk dipasarkan. Creatorpreneur yang sudah lebih dulu dapat atensi dari pengikutnya bisa menjual barang dengan mudah.
“Creatorpreneur kemungkinan lebih cepat berhasil secara bisnis dan lebih minim risiko,” kata Ogut.
Menjadi seorang content creator memang berbeda dengan profesi pegawai kantoran. Kamu harus berani menghadapi ketidakpastian dalam hal penghasilan secara materi.
Namun menurut Ogut, content creator adalah sebuah profesi yang layak dicoba kalau Buddies berani menghadapi tantangan. Apalagi Buddies punya peluang yang besar untuk jadi creatorpreneur.
Tapi ada caranya nih supaya konten yang kamu buat bisa hasilkan cuan dan sukses jadi creatorpreneur. Pertama, kamu perlu memiliki alat perekam.
Buat Buddies yang masih pemula dan punya modal terbatas, kamu bisa banget memulai konten dengan peralatan rekam yang sederhana. “Minimal lu punya alat rekam berupa ponsel yang ada kameranya. Enggak perlu HP yang mahal,” ujar Ogut.
Menurut Ogut kualitas kamera ponsel yang buruk masih bisa diakali dengan memanfaatkan sinar matahari. Di samping itu, belilah microphone atau clip on terjangkau dengan harga sekitar Rp100.000 supaya kualitas suara kontenmu lebih baik.
“Gak apa-apa kalau clip on lu cepet rusak, nanti kalau sudah ada penghasilan lagi belilah yang baru. Pakai adobe podcast yang bisa meredam suara background noise. Kalau punya modal lebih banyak, coba beli ring light yang harganya di bawah sejuta,” jelas Ogut.
Kedua, punya knowledge atau pengetahuan. Dalam hal ini adalah pengetahuan tentang siapa audiens kamu. “Pikirkan gimana caranya membuat konten yang audiens butuhkan dan sukai. Jadi lu harus berpikir keras menentukan topik apa yang disajikan untuk audiens,” sambungnya.
Ketiga, konsistensi. Jangan putus asa kalau konten-kontenmu belum banyak dilihat ya Buddies. Karena menurut Ogut kamu hanya perlu satu konten yang “booming” untuk membuat hidupmu berubah.
“Itu yang pernah gue alami. Makanya tagline gue di Content Academy adalah #satukontenlagi. Karena satu konten itu mungkin saja membuat perubahan,” tutur Ogut.
Keempat, hindari star syndrome. Jangan merasa jadi “artis” saat kontenmu berhasil viral ya Buddies. Saat popularitasmu menurun, orang-orang bisa menjauhimu dengan tiba-tiba. “Kita nggak akan pernah tahu apa yang terjadi besok,” kata Ogut.
Kelima, miliki otak bisnis. Menurut Ogut penting untuk memanfaatkan momentum saat kamu sudah populer sebagai content creator. “Bangunlah bisnis saat lu masih terkenal dan orang-orang masih memperhatikan lu,” ujarnya.
Pendiri platform edukasi “Content Academy” ini lebih suka menyebut dirinya “creatorpreneur”. Lalu apa sih creatorpreneur itu?
“Creatorpreneur itu adalah next level dari content creator di mana lu punya modal besar untuk jadi entrepreneur, yaitu attention,” ujar lelaki bernama asli Aldio Pramudya Gunadi ini.
Menurut Ogut, berbeda dengan pebisnis konvensional, creatorpreneur sudah memiliki customer atau pengikut di media sosial terlebih dahulu. Pengikut yang banyak di media sosial ini dapat dipandang sebagai peluang pasar.
Seorang creatorpreneur lantas bisa mencari produk atau barang yang sesuai dengan kebutuhan pengikutnya untuk dipasarkan. Creatorpreneur yang sudah lebih dulu dapat atensi dari pengikutnya bisa menjual barang dengan mudah.
“Creatorpreneur kemungkinan lebih cepat berhasil secara bisnis dan lebih minim risiko,” kata Ogut.
Menjadi seorang content creator memang berbeda dengan profesi pegawai kantoran. Kamu harus berani menghadapi ketidakpastian dalam hal penghasilan secara materi.
Namun menurut Ogut, content creator adalah sebuah profesi yang layak dicoba kalau Buddies berani menghadapi tantangan. Apalagi Buddies punya peluang yang besar untuk jadi creatorpreneur.
Tapi ada caranya nih supaya konten yang kamu buat bisa hasilkan cuan dan sukses jadi creatorpreneur. Pertama, kamu perlu memiliki alat perekam.
Buat Buddies yang masih pemula dan punya modal terbatas, kamu bisa banget memulai konten dengan peralatan rekam yang sederhana. “Minimal lu punya alat rekam berupa ponsel yang ada kameranya. Enggak perlu HP yang mahal,” ujar Ogut.
Menurut Ogut kualitas kamera ponsel yang buruk masih bisa diakali dengan memanfaatkan sinar matahari. Di samping itu, belilah microphone atau clip on terjangkau dengan harga sekitar Rp100.000 supaya kualitas suara kontenmu lebih baik.
“Gak apa-apa kalau clip on lu cepet rusak, nanti kalau sudah ada penghasilan lagi belilah yang baru. Pakai adobe podcast yang bisa meredam suara background noise. Kalau punya modal lebih banyak, coba beli ring light yang harganya di bawah sejuta,” jelas Ogut.
Baca Juga
Kedua, punya knowledge atau pengetahuan. Dalam hal ini adalah pengetahuan tentang siapa audiens kamu. “Pikirkan gimana caranya membuat konten yang audiens butuhkan dan sukai. Jadi lu harus berpikir keras menentukan topik apa yang disajikan untuk audiens,” sambungnya.
Ketiga, konsistensi. Jangan putus asa kalau konten-kontenmu belum banyak dilihat ya Buddies. Karena menurut Ogut kamu hanya perlu satu konten yang “booming” untuk membuat hidupmu berubah.
“Itu yang pernah gue alami. Makanya tagline gue di Content Academy adalah #satukontenlagi. Karena satu konten itu mungkin saja membuat perubahan,” tutur Ogut.
Keempat, hindari star syndrome. Jangan merasa jadi “artis” saat kontenmu berhasil viral ya Buddies. Saat popularitasmu menurun, orang-orang bisa menjauhimu dengan tiba-tiba. “Kita nggak akan pernah tahu apa yang terjadi besok,” kata Ogut.
Kelima, miliki otak bisnis. Menurut Ogut penting untuk memanfaatkan momentum saat kamu sudah populer sebagai content creator. “Bangunlah bisnis saat lu masih terkenal dan orang-orang masih memperhatikan lu,” ujarnya.
(wib)