Reku Jadi Fintech Kripto Pertama di Indonesia yang Boleh Melakukan Staking

Selasa, 20 Juni 2023 - 22:57 WIB
loading...
Reku Jadi Fintech Kripto...
Reku menyebut bahwa staking cocok bagi investor kripto yang ingin bermain lebih aman. Foto: dok Reku
A A A
JAKARTA - Reku , startup besutan suami aktris/penyanyi Maudy Ayunda, mengklaim jadi platform pasar kripto satu-satunya di Indonesia saat ini yang bisa melakukan staking kripto.

Apa itu staking kripto? Staking kripto adalah salah satu cara terpopuler untuk mendapat pendapatan pasif pada pasar perdagangan aset kripto. Metode ini dilakukan dengan menyimpan aset di wallet yang memiliki layanan staking.

Aset yang disimpan akan dikunci ke dalam blockchain menggunakan konsensus algoritma Proof-of-Stake (PoS) untuk jangka waktu tertentu.

PoS sendiri merupakan algoritma yang berperan untuk melakukan validasi transaksi berdasarkan konsensus terdistribusi. Validasi dilakukan berdasarkan berapa jumlah total aset kripto yang dimiliki.

Jumlah keuntungan yang akan diperoleh tergantung pada harga dan jumlah aset kripto yang dikunci serta durasi mengunci aset tersebut.

Reku mengklaim resmi menjadi platform pertama yang mendapat persetujuan tertulis untuk menjalankan staking dari Badan Pengawas Perdagangan Komoditas dan Berjangka (Bappebti).

Di Indonesia, Reku menyebut bahwa mereka sudah berkolaborasi dengan Bappebti dalam pelaksanaan peraturan dan tata tertib dalam hal staking sejak 2 September 2022.

“Legalitas ini memastikan kepada pengguna bahwa aset kripto yang mereka stake di Reku benar-benar di-stake di blockchain,” ungkap Robby, CCO dan Co-Founder Reku

Menurut Robby, regulator dapat mengevaluasi, melakukan audit, dan melakukan pengawasan sistem yang dimiliki Reku secara ketat untuk memastikan para staker di Reku terhindar dari risiko penyalahgunaan dana.

Apakah Staking Kripto Menguntungkan?
Reku Jadi Fintech Kripto Pertama di Indonesia yang Boleh Melakukan Staking

Menurut Robby, pilihan untuk berinvestasi dengan cara staking ini dapat menguntungkan pengguna lantaran bisa mendapatkan rewards sebagai imbal atas partisipasi mereka dalam perkembangan blockchain.

Dalam staking, rewards yang diberikan berupa koin dari jaringan blockchain yang didapatkan dari block reward dan atau pendapatan jaringan.

“Di Reku, terdapat setidaknya lima koin berbeda yang bisa di-staking dengan rewards hingga 12,5% per tahun, mulai dari Cardano (ADA), Ethereum (ETH), Polygon (MATIC), Solana (SOL), Polkadot (DOT), dan Tezos (XTZ),” ungkapnya.

“Investasi staking kripto tidak hanya sekadar mendapatkan rewards, melainkan juga keuntungan yang didapat saat terjadi kenaikan harga per koinnya,” tambah Robby.

Ia mengatakan, dengan kondisi fluktuasi pasar yang masih cukup dinamis, investor yang melihat hasil jangka menengah sampai panjang, investasi di staking ini bisa menjadi pilihan cocok.

“Lebih menguntungkannya lagi, staking di Reku terbilang fleksibel karena bisa stake dan unstake kapan saja tanpa jumlah minimum,” jelasnya.

Baca Juga: Begini Cara Startup Milik Suami Maudy Ayunda Edukasi Gen Z Soal Kripto

Untuk menjaga kredibilitas, Reku secara konsisten mengirimkan laporan kepada Bappebti setiap hari. Termasuk transaksi para pengguna dapat terlihat di blockchain melalui wallet address Reku (publicly verifiable by the users).

Reku merupakan salah satu pionir perusahaan Kripto di Indonesia dengan sekitar 500 ribu pengguna hinggasaatini.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2278 seconds (0.1#10.140)