Memaksimalkan Fitur Instinct Lewat Teknologi Smartwatch
loading...
A
A
A
JAKARTA - Garmin produsen jam tangan pintar atau smartwatch menyediakan wadah ekspresi dan menyalurkan kreativitas dan mengasah Insting.
Smartwatch yang didirikan oleh dua orang insinyur kelistrikan itu menggelar kompetisi desain 'watch face' yang berlangsung pada 31 Mei hingga 19 Juli mendatang.
Total hadiah yang diperebutkan sebesar Rp30 juta. Namun, bukan seri Forerunner, melainkan Garmin Instinct yang dipakai untuk memeriahkan kompetisi desain watch face. Bukan itu saja. Garmin berkolaborasi dengan tiga figur publik.
Ketiga yaitu Fiersa Besari yang dikenal di bidang musik, namun juga menyukai petualangan. Kemudian ada juga Muhammad Sadam, seorang traveler yang juga menyukai fotografi. Dan yang terakhir ada aktor Achmad Megantara, yang juga menyukai olahraga.
Desain watch face yang diikutsertakan dalam kompetisi ini harus menggambarkan salah satu dari 4 pilar atau Fitur Instinct, yang terdiri dari Passion dengan adanya mode olahraga hingga 30 lebih, serta Energy, smartwatch dengan energi yang tak terbatas berkat teknologi solar.
''Unsur Mata adalah jendela dunia, karena melalui mata, saya dapat berkarya dan berpetualang melalui musik, tulisan, cerita, dan lain-lain, tutur Fiersa
Sementara itu, seorang Art Director dan Ilustrator yang terkenal akan ethnic patterns dan super-saturated hues nya, Popomangun, mencoba menginterpretasikan Achmad Megantara ke dalam watch face bertema Passion & Energi.
Untuknya, hidup perlu terus berjalan, mengikuti bagaimana passion membawamu. Sebagaimana Megantara terus mengikuti passionnya di bidang perfilman tapi tetap melakukan aktivitas fisik seperti sepak bola, hiking, dan motor biking.
Terakhir, Gardu House yang merupakan Street Art Graffiti Community terbesar di Asia Tenggara yang telah berdiri sejak 2010 menggambarkan watch face dengan inspirasi Muhamad Sadam yang memiliki passion dalam olahraga, traveling dan fotografi.
Koma, salah satu artist dari Gardu House mengambil tema Tough untuk Sadam dengan ilustrasi gunung tinggi bergaya pop dan modern art yang menginterpretasikan rintangan dalam hidup.
Koma ingin menyampaikan Sadam sosok yang tidak mudah menyerah, namun perlahan dengan kegigihannya dapat melewati rintangan dan mencapai puncak yang diinginkan.
Smartwatch yang didirikan oleh dua orang insinyur kelistrikan itu menggelar kompetisi desain 'watch face' yang berlangsung pada 31 Mei hingga 19 Juli mendatang.
Total hadiah yang diperebutkan sebesar Rp30 juta. Namun, bukan seri Forerunner, melainkan Garmin Instinct yang dipakai untuk memeriahkan kompetisi desain watch face. Bukan itu saja. Garmin berkolaborasi dengan tiga figur publik.
Ketiga yaitu Fiersa Besari yang dikenal di bidang musik, namun juga menyukai petualangan. Kemudian ada juga Muhammad Sadam, seorang traveler yang juga menyukai fotografi. Dan yang terakhir ada aktor Achmad Megantara, yang juga menyukai olahraga.
Desain watch face yang diikutsertakan dalam kompetisi ini harus menggambarkan salah satu dari 4 pilar atau Fitur Instinct, yang terdiri dari Passion dengan adanya mode olahraga hingga 30 lebih, serta Energy, smartwatch dengan energi yang tak terbatas berkat teknologi solar.
''Unsur Mata adalah jendela dunia, karena melalui mata, saya dapat berkarya dan berpetualang melalui musik, tulisan, cerita, dan lain-lain, tutur Fiersa
Sementara itu, seorang Art Director dan Ilustrator yang terkenal akan ethnic patterns dan super-saturated hues nya, Popomangun, mencoba menginterpretasikan Achmad Megantara ke dalam watch face bertema Passion & Energi.
Untuknya, hidup perlu terus berjalan, mengikuti bagaimana passion membawamu. Sebagaimana Megantara terus mengikuti passionnya di bidang perfilman tapi tetap melakukan aktivitas fisik seperti sepak bola, hiking, dan motor biking.
Terakhir, Gardu House yang merupakan Street Art Graffiti Community terbesar di Asia Tenggara yang telah berdiri sejak 2010 menggambarkan watch face dengan inspirasi Muhamad Sadam yang memiliki passion dalam olahraga, traveling dan fotografi.
Koma, salah satu artist dari Gardu House mengambil tema Tough untuk Sadam dengan ilustrasi gunung tinggi bergaya pop dan modern art yang menginterpretasikan rintangan dalam hidup.
Koma ingin menyampaikan Sadam sosok yang tidak mudah menyerah, namun perlahan dengan kegigihannya dapat melewati rintangan dan mencapai puncak yang diinginkan.
(wbs)