4 Tips Mencapai Product-Market Fit Untuk Startup B2B dan B2C

Senin, 23 Mei 2022 - 07:13 WIB
“Di satu titik, kita harus realistis dan membuat model bisnis lebih berkelanjutan, sehingga tidak boleh terlalu bergantung pada subsidi atau diskon saja. Ketika perusahaan sudah mencapai PMF, rate pertumbuhan bisa saja lebih rendah, namun justru lebih stabil secara jangka panjang. Kita sudah bisa mempertahankan pelanggan lama, dan mendapatkan sebagian pelanggan baru dengan cara yang organik,” jelas Dimas.

2. Eksplor berbagai kanal untuk jangkau pengguna

Pada awalnya, Dimas hanya menggunakan satu kanal pemasaran untuk menaikkan traffic Dekoruma, yaitu melalui iklan media sosial. Walaupun mendapatkan hasil yang tinggi di periode awal, ia menyadari pentingnya mengeksplorasi kanal pemasaran yang lain, termasuk yang non-digital. Apalagi, biaya pemasaran meningkat tajam seiring dengan tujuan perusahaan untuk memperluas basis jangkauan.

“Beroperasi di sektor furnitur & perlengkapan rumah, kami mencoba hadir dengan cara lain, misalnya membangun Dekoruma Experience Center yang bisa menjangkau para pelanggan baru, yang selama ini sangat sulit dijangkau hanya melalui iklan online. Hasilnya, kami bisa mendapatkan umpan balik yang lebih mendalam dari para pelanggan, dan biaya pemasaran kami turun cukup signifikan, bahkan hingga lebih dari 50%. Karena itu, penting bagi para startup B2C untuk ‘turun ke lapangan’ dan mengeksplorasi berbagai kanal untuk menjangkau pelanggan baru,” tambahnya.

3. Cari peluang kolaborasi untuk growth-hacking

Setelah betul-betul memahami kebutuhan dari user, langkah selanjutnya adalah untuk memasarkan model bisnis startup kepada target audiens dengan cara tepat. Evermos sendiri berhasil mencapai PMF di tahun kedua beroperasi.

Untuk meningkatkan jumlah pasokan, tim Evermos langsung mengunjungi rantai pasok utama Indonesia, yakni Pasar Tanah Abang, dan bekerja sama dengan manajemen pasar agar dapat memasukkan brand-brand terkait ke platform Evermos.

“Dari sisi permintaan, kami bekerja sama dengan perwakilan pemerintah daerah dan pesantren untuk growth-hack jumlah reseller dengan cepat. Kami menghadirkan inisiatif bernama Desa Evermos yang melakukan perekrutan reseller di desa-desa yang memanfaatkan kemitraan kami dengan berbagai BUMDes dan Santree yang menargetkan reseller di Pesantren,” ungkap Arip.

4. Fokus di edukasi untuk peningkatan loyalitas pengguna

Arip mengaku, pencapaian Product-Market Fit untuk Evermos merupakan proses yang panjang, terutama karena target pasarnya merupakan individu yang kebanyakan belum pernah memiliki bisnis sebelumnya. Karena itu, alih-alih berfokus pada target transaksi dan insentif, ia dan timnya berupaya untuk memberikan edukasi komprehensif di awal, agar reseller yang telah bergabung terus bertransaksi aktif di platform.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More