Konten Hoaks Selama 2021 Tembus 5.311, 87 Persen Berasal dari Facebook
Rabu, 29 Desember 2021 - 13:01 WIB
Ini artinya, masyarakat mulai aware dengan kebenaran informasi dan tidak ragu untuk menghapus informasi sesat tersebut agar tidak semakin meluas.
Kominfo juga menemukan konten hoaks terkait vaksin Covid-19. Data per periode 27 Desember 2021 pukul 6.00 WIB mengungkapkan bahwa Facebook juga menjadi gudang persebaran konten hoaks vaksin Covid-19 dengan total sebaran 2.326 konten.
Lalu, Instagram 18 konten, Twitter (110), Youtube (43), dan TikTok (21). ”Semua sebaran konten hoax vaksin Covid-19 dipastikan sudah di-takedown,” tambah Usman.
Kemunculan hoaks Covid-19 maupun vaksin Covid-19, sambung Usman, merupakan tantangan komunikasi di masa pandemi saat ini. ”Di mana berkembangnya teknologi informatika saat ini memungkinkan setiap orang dapat memproduksi dan menyebarkan konten hoaks,” katanya.
Karena itu, peran bersama pemerintah, akademisi, komunitas, bisnis, dan media sangat penting untuk menghapus konten hoax terkait Covid-19 maupun vaksin Covid-19 di media sosial.
”Terlebih media, perannya cukup krusial. Karena itu, pemerintah perlu duduk bersama dengan media untuk memberikan edukasi dan informasi yang tepat ke publik,” tambah Usman.
Kominfo juga menemukan konten hoaks terkait vaksin Covid-19. Data per periode 27 Desember 2021 pukul 6.00 WIB mengungkapkan bahwa Facebook juga menjadi gudang persebaran konten hoaks vaksin Covid-19 dengan total sebaran 2.326 konten.
Lalu, Instagram 18 konten, Twitter (110), Youtube (43), dan TikTok (21). ”Semua sebaran konten hoax vaksin Covid-19 dipastikan sudah di-takedown,” tambah Usman.
Kemunculan hoaks Covid-19 maupun vaksin Covid-19, sambung Usman, merupakan tantangan komunikasi di masa pandemi saat ini. ”Di mana berkembangnya teknologi informatika saat ini memungkinkan setiap orang dapat memproduksi dan menyebarkan konten hoaks,” katanya.
Karena itu, peran bersama pemerintah, akademisi, komunitas, bisnis, dan media sangat penting untuk menghapus konten hoax terkait Covid-19 maupun vaksin Covid-19 di media sosial.
”Terlebih media, perannya cukup krusial. Karena itu, pemerintah perlu duduk bersama dengan media untuk memberikan edukasi dan informasi yang tepat ke publik,” tambah Usman.
(dan)
tulis komentar anda