Mengenal Teknologi di Balik Jakarta Satu, Program Smart City Pemprov DKI Jakarta
Selasa, 23 November 2021 - 13:39 WIB
JAKARTA - Banyak yang belum tahu bahwa Pemprov DKI Jakarta punya solusi smart city baru. Namanya, Jakarta Satu , yang dikembangkan bersama Esri Indonesia.
Secara singkat, Jakarta Satu memungkinkan transformasi digital kota Jakarta dimana informasi spasial dari semua unit kerja wilayah ibukota terintegrasi jadi satu.
Misalnya, ada peta kota Jakarta menggunakan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) dari Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan DKI Jakarta yang bisa mengintegrasikan, menganalisa, dan menyebarluaskan data spasial yang bisa dimanfaatkan untuk melayani kepentingan masyarakat.
Teknologi tersebut dirancang untuk meningkatkan pengelolaan lima pilar DKI Jakarta: Sosial dan Kependudukan, Perpajakan, Penataan Ruang Aset, Perizinan dan Lingkungan, Bangunan dan Tanah.
Data persebaran kasus Covid-19 di platform Jakarta Satu. Foto: dok Esri Indonesia
Data dari unit kerja seperti peta air tanah dari Dinas Tata Ruang Jakarta, statistik pajak dan retribusi dari Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah, rincian aset kota dari Badan Pengelola Keuangan Jakarta, dan data kependudukan dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil akan terintegrasi di satu tempat. Sehingga antar lembaga bisa saling berkolaborasi. Selain itu, kebijakan juga bisa diambil berdasarkan data dan informasi yang akurat. Apalagi, semua informasi juga sifatnya real-time.
Dampak lainnya, solusi Jakarta Satu bisa jadi alat untuk mencegah korupsi. Sebab semua data spasial bisa di akses oleh 10,3 juta warga Jakarta dari perangkat apapun.
Secara singkat, Jakarta Satu memungkinkan transformasi digital kota Jakarta dimana informasi spasial dari semua unit kerja wilayah ibukota terintegrasi jadi satu.
Misalnya, ada peta kota Jakarta menggunakan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) dari Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan DKI Jakarta yang bisa mengintegrasikan, menganalisa, dan menyebarluaskan data spasial yang bisa dimanfaatkan untuk melayani kepentingan masyarakat.
Teknologi tersebut dirancang untuk meningkatkan pengelolaan lima pilar DKI Jakarta: Sosial dan Kependudukan, Perpajakan, Penataan Ruang Aset, Perizinan dan Lingkungan, Bangunan dan Tanah.
Data persebaran kasus Covid-19 di platform Jakarta Satu. Foto: dok Esri Indonesia
Data dari unit kerja seperti peta air tanah dari Dinas Tata Ruang Jakarta, statistik pajak dan retribusi dari Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah, rincian aset kota dari Badan Pengelola Keuangan Jakarta, dan data kependudukan dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil akan terintegrasi di satu tempat. Sehingga antar lembaga bisa saling berkolaborasi. Selain itu, kebijakan juga bisa diambil berdasarkan data dan informasi yang akurat. Apalagi, semua informasi juga sifatnya real-time.
Dampak lainnya, solusi Jakarta Satu bisa jadi alat untuk mencegah korupsi. Sebab semua data spasial bisa di akses oleh 10,3 juta warga Jakarta dari perangkat apapun.
tulis komentar anda