Makkah Masuk Peringkat 4 Kota Pintar Dunia 2023
loading...
Makkah. Foto: Istimewa
A
A
A
JAKARTA - Institut Internasional untuk Pengembangan Manajemen (IMD) menetapkan Makkah ke dalam peringkat ke-4 kota pintar, setelah ibu kota Saudi, Riyadh.
Dilansir dari Zawya, ada empat kota di Saudi yang masuk ke dalam Indeks Kota Cerdas IMD untuk tahun 2023.
"Makkah masuk dalam indeks untuk pertama kalinya tahun ini, dengan peringkat ke-4. Sementara Jeddah peringkat ke-5 dan Madinah peringkat ke-7 di dunia Arab," tulis laman itu, dikutip Senin (10/4/2023).
Sedangkan di tingkat global, Kota Riyadh berada di peringkat ke-30, Makkah ke-52, Jeddah ke-56, dan Madinah di peringkat ke-85 dari total 141 kota di dunia.
"Penggunaan teknologi canggih telah berkontribusi pada peningkatan peringkat kota-kota Saudi," sambungnya.
Indeks IMD Smart City berfokus pada bagaimana penduduk memandang ruang lingkup dan dampak dari upaya untuk membuat kota mereka cerdas, sejauh mana aspek ekonomi dan teknis seimbang.
Semua penilaian itu, tidak boleh mengabaikan dimensi manusia, dan sejauh mana mereka berkontribusi untuk menjembatani kesenjangan antara aspirasi dan kebutuhan penduduk dan tren maju kota pintar dibangun.
"Kota pintar, menurut konsep ilmiah mereka, berkontribusi pada pengembangan banyak sektor utama. Seperti sektor transportasi pintar melalui perangkat lunak perencanaan perjalanan dan reservasi untuk sistem transportasi umum," jelasnya.
Dilansir dari Zawya, ada empat kota di Saudi yang masuk ke dalam Indeks Kota Cerdas IMD untuk tahun 2023.
"Makkah masuk dalam indeks untuk pertama kalinya tahun ini, dengan peringkat ke-4. Sementara Jeddah peringkat ke-5 dan Madinah peringkat ke-7 di dunia Arab," tulis laman itu, dikutip Senin (10/4/2023).
Sedangkan di tingkat global, Kota Riyadh berada di peringkat ke-30, Makkah ke-52, Jeddah ke-56, dan Madinah di peringkat ke-85 dari total 141 kota di dunia.
"Penggunaan teknologi canggih telah berkontribusi pada peningkatan peringkat kota-kota Saudi," sambungnya.
Indeks IMD Smart City berfokus pada bagaimana penduduk memandang ruang lingkup dan dampak dari upaya untuk membuat kota mereka cerdas, sejauh mana aspek ekonomi dan teknis seimbang.
Semua penilaian itu, tidak boleh mengabaikan dimensi manusia, dan sejauh mana mereka berkontribusi untuk menjembatani kesenjangan antara aspirasi dan kebutuhan penduduk dan tren maju kota pintar dibangun.
"Kota pintar, menurut konsep ilmiah mereka, berkontribusi pada pengembangan banyak sektor utama. Seperti sektor transportasi pintar melalui perangkat lunak perencanaan perjalanan dan reservasi untuk sistem transportasi umum," jelasnya.
