Perlindungan Data Pribadi Perlu Sentuhan Inovasi Terbaru
Sabtu, 24 Juli 2021 - 20:17 WIB
SGU MIT (Master of IT), Eka Budiarto mengatakan bahwa Dengan pemikiran ini, MIT SGU telah mengembangkan keamanan siber sebagai salah satu fokusnya dalam kurikulum dan inisiatif penelitiannya.
Hal ini memunculkan peluang untuk menggunakan algoritme pembelajaran mesin untuk mengidentifikasi pola yang mencurigakan dan bahkan berbahaya, memungkinkan analisis ancaman berbasis perilaku yang mendetail untuk meningkatkan akurasi yang lebih tinggi dalam deteksi ancaman.
“MIT SGU percaya bahwa potensi besar ini memungkinkan kemungkinan kolaborasi penelitian antara industri, pemerintah, akademisi, dan komunitas keamanan siber untuk menyediakan berbagi informasi ancaman yang sangat dibutuhkan,” ucap Eka.
Menurutnya, Hal ini mendorong MIT SGU untuk menyelenggarakan acara yang mendorong kolaborasi dan pertukaran informasi antara berbagai mitra, dalam seminar, pelatihan, dan lokakarya yang dirancang untuk meningkatkan kesadaran, serta untuk berbagi informasi, pengetahuan, dan keterampilan.
Di antara mitra yang diundang adalah sektor pemerintah, misalnya BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia), sektor masyarakat, seperti IHP (Indonesian Honeynet). Project), dan sektor industri, seperti Fire Eye, Aruba, F5, NSFocus, Xynesis, PT Sinergi Wahana Gemilang, Keysight Technologies, Microfocus, SoftScheck dan datacomm.
Hal ini memunculkan peluang untuk menggunakan algoritme pembelajaran mesin untuk mengidentifikasi pola yang mencurigakan dan bahkan berbahaya, memungkinkan analisis ancaman berbasis perilaku yang mendetail untuk meningkatkan akurasi yang lebih tinggi dalam deteksi ancaman.
“MIT SGU percaya bahwa potensi besar ini memungkinkan kemungkinan kolaborasi penelitian antara industri, pemerintah, akademisi, dan komunitas keamanan siber untuk menyediakan berbagi informasi ancaman yang sangat dibutuhkan,” ucap Eka.
Menurutnya, Hal ini mendorong MIT SGU untuk menyelenggarakan acara yang mendorong kolaborasi dan pertukaran informasi antara berbagai mitra, dalam seminar, pelatihan, dan lokakarya yang dirancang untuk meningkatkan kesadaran, serta untuk berbagi informasi, pengetahuan, dan keterampilan.
Di antara mitra yang diundang adalah sektor pemerintah, misalnya BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia), sektor masyarakat, seperti IHP (Indonesian Honeynet). Project), dan sektor industri, seperti Fire Eye, Aruba, F5, NSFocus, Xynesis, PT Sinergi Wahana Gemilang, Keysight Technologies, Microfocus, SoftScheck dan datacomm.
(wbs)
Lihat Juga :
tulis komentar anda