Pemasok Daging Terbesar di Dunia Diserang Ransomware, FBI Tuding Kelompok Rusia

Kamis, 03 Juni 2021 - 20:01 WIB
Perusahaan pemasok daging terbesar di dunia, JBS mendapat serangan ransomware dan melumpuhkan pabrik mereka di AS, Kanada, dan Australia. Foto/dok
JAKARTA - Perusahaan pemasok daging terbesar di dunia, JBS mendapat serangan ransomware dan melumpuhkan pabrik mereka di AS, Kanada, dan Australia. FBI menuding kelompok penjahat siber asal Rusia, REvil pelaku peretasan di JBS.

FBI menegaskan akan membawa kelompok REvil ke pengadilan atas peretasan di JBS. Peretasan selama akhir pekan itu menutup beberapa operasi JBS di AS, Kanada, dan Australia.



"Kami telah mengaitkan serangan JBS dengan REvil dan Sodinokibi. Kami akan bekerja keras untuk membawa pelaku ancaman ke pengadilan," kata FBI dalam pernyataannya yang dikutip BBC News, Kamis (3/6/2021).

Gedung Putih mengatakan pada hari Rabu bahwa Presiden AS Joe Biden akan mengangkat masalah serangan siber itu ketika dia bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam dua minggu.



"Negara yang bertanggung jawab tidak menampung penjahat ransomware ," kata sekretaris pers Jen Psaki.

JBS mengatakan pihaknya sesuai jadwal untuk melanjutkan operasi pengemasan daging pada hari Kamis di AS, di mana lima pabrik daging sapi terbesarnya berada. JBS yang mengidentifikasi serangan ransomware pada hari Minggu 30 Mei 2021 belum mengungkapkan apakah mereka akan membayar para peretas.



Ransomware adalah salah satu bentuk serangan siber yang paling produktif. Ini biasanya melibatkan peretas yang mendapatkan akses ke jaringan komputer dan mengenkripsi file atau mengunci pengguna dari sistem mereka sampai uang tebusan dibayarkan.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More