Hari Pendidikan Nasional, Kasus Perundungan Sekolah Berubah ke Cyberbullying

Minggu, 02 Mei 2021 - 19:34 WIB
Perundungan secara daring memiliki keterlibatan yang lebih sedikit, tapi dampak yang lebih besar dibandingkan dengan perundungan secara langsung.

Hal tersebut disebabkan karena pelaku tidak merasa bersalah karena tidak mengungkapkan identitasnya kepada korban, bisa terjadi kapan dan di mana saja, mudah untuk viral, dan meninggalkan jejak digital.

Perundung dan Korban Sama-Sama Berdampak Negatif

Menurut Goldi, anak cenderung menjadi perundung disebabkan oleh lingkungan di rumah kurang kondusif, ingin menunjukan popularitas atau status sosial, tekanan dari lingkungan, pembalasan akan intimidasi, kurangnya rasa empati, dan kurang perhatian.

Dampaknya, anak yang mengalami perundungan cenderung mengalami depresi, perubahan pola hidup, serta kesehatan dan prestasi menurun karena kecemasan terkait perundungan.

Dampak yang terjadi tidak hanya terjadi pada korban saja, tapi juga kepada pelaku dan saksi perundungan. Bila tidak ada penanganan khusus atau menyeluruh, perundung dapat memasuki dunia kriminalitas lebih besar. Sedangkan untuk saksi perundungan dapat menyebabkan trauma.

Agita menambahkan, setiap orang memiliki reaksi berbeda ketika mengalami perundungan. Sehingga ciri-ciri dan dampak perundungan setiap orang berbeda.

Di sinilah peran guru sebagai orang tua kedua dibutuhkan. “Jadi, selain mengajar yang berlandaskan kurikulum, guru harus mampu mengenali murid-muridnya, terutama ketika terjadi perubahan sikap bagi anak,” ujar Agita.

Goldi menegaskan bahwa orang tua harus mengenali anaknya, karena setiap anak memiliki masalah dan reaksi berbeda pada setiap permasalahannya. ”Penting bagi orang tua untuk mengetahui cara apa yang tepat untuk membantu anak dalam menghadapinya,” ujarnya.

Selain pola asuh, pola komunikasi juga sangat penting bagi orang tua dan anak. Adanya pola komunikasi yang baik, akan menciptakan keterbukaan anak kepada orang tuanya. Keterbukaan inilah yang nantinya akan membantu orang tua untuk mengenali, memberikan pengarahan, kekuatan, dan mengembangkan keterampilan pada anak.

Budaya di rumah tidak cukup kuat untuk mencegah terjadinya perundungan. Sekolah yang diibaratkan sebagai rumah kedua bagi anak, juga memiliki pengaruh signifikan dalam perkembangan karakter anak.



Penanganan perundungan di sekolah kurang tepat bila hanya menangani permasalahan yang telah terjadi.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More