Jahat, Ternyata Ini Penyebab Warganet Tega Membully Yuni Shara di Instagram
Minggu, 18 April 2021 - 04:15 WIB
Yang jelas, pelaku cyberbullying memiliki tingkat empati rendah terhadap orang lain. Menindas, menghina, atau membully orang lain menjadi cara untuk membuat diri mereka lebih tinggi atau lebih berharga.
”Tipikal orang kita: merasa punya hak untuk mengurusi dan menilai orang lain, merasa lebih suci dan lebih baik dari orang lain, dan merasa kata-kata yang diucapkan tidak akan menyakiti orang lain,” cuit pemilik akun Twitter @hkushardanto. Nah, sebenarnya, apa sih yang melatarbelakangi pelaku melakukan cyberbullying?
Korban Bullying
Banyak pelaku cyberbullying ternyata adalah para korban bullying. Bisa jadi di masa lalu mereka sering sekali mendapat perundungan, hinaan, serta intimidasi dari teman atau lingkungan.
Akhirnya, pelaku menggunakan media internet untuk melakukan bullying karena merasa memiliki kontrol atau kekuatan disana. Setelah sebelumnya mereka menjadi korban bullying, para pelaku cyberbulling seolah “membalas dendam” dan melampiaskan sakit hati akibat bullying yang mereka alami ke orang lain.
Iri dan Cemburu
Cyberbullying bisa dipicu karena balas dendam, iri, dan cemburu. Iri dan cemburu karena orang lain lebih sukses, lebih cantik/tampan, lebih kaya, dan lainnya. Mereka melampiaskan perasaan tersebut dengan melakukan bullying di komentar sosial media.
Bosan dan Ingin Jadi Orang Lain
Karena internet memungkinkan pengguna bisa menjadi siapa saja (anonim), maka cyberbullying juga bisa dipicu oleh orang-orang yang merasa bosan dengan kehidupan dan kegiatannya sehari-hari yang tidak menarik atau monoton.
Dengan melakukan bullying mereka merasa senang memulai sebuah konflik tanpa diketahui. Bisa juga mereka berupaya menjadi orang yang berbeda lewat akun anonim.
”Tipikal orang kita: merasa punya hak untuk mengurusi dan menilai orang lain, merasa lebih suci dan lebih baik dari orang lain, dan merasa kata-kata yang diucapkan tidak akan menyakiti orang lain,” cuit pemilik akun Twitter @hkushardanto. Nah, sebenarnya, apa sih yang melatarbelakangi pelaku melakukan cyberbullying?
Korban Bullying
Banyak pelaku cyberbullying ternyata adalah para korban bullying. Bisa jadi di masa lalu mereka sering sekali mendapat perundungan, hinaan, serta intimidasi dari teman atau lingkungan.
Akhirnya, pelaku menggunakan media internet untuk melakukan bullying karena merasa memiliki kontrol atau kekuatan disana. Setelah sebelumnya mereka menjadi korban bullying, para pelaku cyberbulling seolah “membalas dendam” dan melampiaskan sakit hati akibat bullying yang mereka alami ke orang lain.
Iri dan Cemburu
Cyberbullying bisa dipicu karena balas dendam, iri, dan cemburu. Iri dan cemburu karena orang lain lebih sukses, lebih cantik/tampan, lebih kaya, dan lainnya. Mereka melampiaskan perasaan tersebut dengan melakukan bullying di komentar sosial media.
Bosan dan Ingin Jadi Orang Lain
Karena internet memungkinkan pengguna bisa menjadi siapa saja (anonim), maka cyberbullying juga bisa dipicu oleh orang-orang yang merasa bosan dengan kehidupan dan kegiatannya sehari-hari yang tidak menarik atau monoton.
Dengan melakukan bullying mereka merasa senang memulai sebuah konflik tanpa diketahui. Bisa juga mereka berupaya menjadi orang yang berbeda lewat akun anonim.
tulis komentar anda