Jahat, Ternyata Ini Penyebab Warganet Tega Membully Yuni Shara di Instagram
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penyanyi Yuni Shara mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari warganet hanya karena berfoto dengan pakaian adat Batak yakni Ulos Batak. Mengapa?
Tidak ada yang salah dengan foto Yuni Shara. Kakak Krisdayanti itu terlihat cantik dan awet muda di usianya yang menginjak 46 tahun. Meski banyak yang memuji, tapi tidak sedikit yang berkomentar menyakitkan, menghina, tidak senonoh, dan juga menjurus ke body shaming.
Inilah cyberbullying, yang menurut American Academy of Child & Adolescent Psychiatry adalah perundungan, intimidasi, atau penindasan yang dilakukan lewat internet.
Yuni Shara sendiri menjadi viral karena dengan sabar ia membalas satu persatu cyberbullying yang ditujukan kepadanya dengan sangat sabar dan santun. Belakangan postingan tersebut memang sudah dihapus di akun Instagram miliknya.
Mungkin ini yang menjadi pertanyaan banyak orang: mengapa banyak sekali orang yang melakukan cyberbully? Orang seperti apa yang melakukan hal tersebut? Nah, ini beberapa alasan dan penyebab orang melakukan cyberbullying:
Gangguan Mental
Pelaku cyberbullying adalah orang yang mengalami gangguan terhadap kesehatan mentalnya. Kesehatan mental merupakan kesehatan emosional, psikologis, dan sosial. Kesehatan mental memengaruhi bagaimana seseorang berpikir, merasakan, dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk berinteraksi dengan orang lain, membuat pilihan, serta menangani stres.
Orang yang mengalami gangguan mental cenderung mudah melakukan cyberbullying. Mereka bisa memiliki masalah dengan agresi, narsisme, psikopati, masalah keluarga, hingga obat-obatan.
Yang jelas, pelaku cyberbullying memiliki tingkat empati rendah terhadap orang lain. Menindas, menghina, atau membully orang lain menjadi cara untuk membuat diri mereka lebih tinggi atau lebih berharga.
”Tipikal orang kita: merasa punya hak untuk mengurusi dan menilai orang lain, merasa lebih suci dan lebih baik dari orang lain, dan merasa kata-kata yang diucapkan tidak akan menyakiti orang lain,” cuit pemilik akun Twitter @hkushardanto. Nah, sebenarnya, apa sih yang melatarbelakangi pelaku melakukan cyberbullying?
Korban Bullying
Banyak pelaku cyberbullying ternyata adalah para korban bullying. Bisa jadi di masa lalu mereka sering sekali mendapat perundungan, hinaan, serta intimidasi dari teman atau lingkungan.
Akhirnya, pelaku menggunakan media internet untuk melakukan bullying karena merasa memiliki kontrol atau kekuatan disana. Setelah sebelumnya mereka menjadi korban bullying, para pelaku cyberbulling seolah “membalas dendam” dan melampiaskan sakit hati akibat bullying yang mereka alami ke orang lain.
Iri dan Cemburu
Cyberbullying bisa dipicu karena balas dendam, iri, dan cemburu. Iri dan cemburu karena orang lain lebih sukses, lebih cantik/tampan, lebih kaya, dan lainnya. Mereka melampiaskan perasaan tersebut dengan melakukan bullying di komentar sosial media.
Bosan dan Ingin Jadi Orang Lain
Karena internet memungkinkan pengguna bisa menjadi siapa saja (anonim), maka cyberbullying juga bisa dipicu oleh orang-orang yang merasa bosan dengan kehidupan dan kegiatannya sehari-hari yang tidak menarik atau monoton.
Dengan melakukan bullying mereka merasa senang memulai sebuah konflik tanpa diketahui. Bisa juga mereka berupaya menjadi orang yang berbeda lewat akun anonim.
Kesepian
Pelaku cyberbullying juga bisa datang dari mereka yang merasa kesepian, tidak memiliki teman, merasa sendiri dan terisolasi, minder, dan merasa tidak memiliki tempat di masyarakat. Di lingkungan dan lingkaran sosialnya, para pelaku merasa tidak dianggap penting. Karena itu, mereka menumpahkan perasaan sedih, marah, kecewa, lewat bullying.
Tidak ada yang salah dengan foto Yuni Shara. Kakak Krisdayanti itu terlihat cantik dan awet muda di usianya yang menginjak 46 tahun. Meski banyak yang memuji, tapi tidak sedikit yang berkomentar menyakitkan, menghina, tidak senonoh, dan juga menjurus ke body shaming.
Inilah cyberbullying, yang menurut American Academy of Child & Adolescent Psychiatry adalah perundungan, intimidasi, atau penindasan yang dilakukan lewat internet.
Yuni Shara sendiri menjadi viral karena dengan sabar ia membalas satu persatu cyberbullying yang ditujukan kepadanya dengan sangat sabar dan santun. Belakangan postingan tersebut memang sudah dihapus di akun Instagram miliknya.
Mungkin ini yang menjadi pertanyaan banyak orang: mengapa banyak sekali orang yang melakukan cyberbully? Orang seperti apa yang melakukan hal tersebut? Nah, ini beberapa alasan dan penyebab orang melakukan cyberbullying:
Gangguan Mental
Pelaku cyberbullying adalah orang yang mengalami gangguan terhadap kesehatan mentalnya. Kesehatan mental merupakan kesehatan emosional, psikologis, dan sosial. Kesehatan mental memengaruhi bagaimana seseorang berpikir, merasakan, dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk berinteraksi dengan orang lain, membuat pilihan, serta menangani stres.
Orang yang mengalami gangguan mental cenderung mudah melakukan cyberbullying. Mereka bisa memiliki masalah dengan agresi, narsisme, psikopati, masalah keluarga, hingga obat-obatan.
Yang jelas, pelaku cyberbullying memiliki tingkat empati rendah terhadap orang lain. Menindas, menghina, atau membully orang lain menjadi cara untuk membuat diri mereka lebih tinggi atau lebih berharga.
”Tipikal orang kita: merasa punya hak untuk mengurusi dan menilai orang lain, merasa lebih suci dan lebih baik dari orang lain, dan merasa kata-kata yang diucapkan tidak akan menyakiti orang lain,” cuit pemilik akun Twitter @hkushardanto. Nah, sebenarnya, apa sih yang melatarbelakangi pelaku melakukan cyberbullying?
Korban Bullying
Banyak pelaku cyberbullying ternyata adalah para korban bullying. Bisa jadi di masa lalu mereka sering sekali mendapat perundungan, hinaan, serta intimidasi dari teman atau lingkungan.
Akhirnya, pelaku menggunakan media internet untuk melakukan bullying karena merasa memiliki kontrol atau kekuatan disana. Setelah sebelumnya mereka menjadi korban bullying, para pelaku cyberbulling seolah “membalas dendam” dan melampiaskan sakit hati akibat bullying yang mereka alami ke orang lain.
Iri dan Cemburu
Cyberbullying bisa dipicu karena balas dendam, iri, dan cemburu. Iri dan cemburu karena orang lain lebih sukses, lebih cantik/tampan, lebih kaya, dan lainnya. Mereka melampiaskan perasaan tersebut dengan melakukan bullying di komentar sosial media.
Bosan dan Ingin Jadi Orang Lain
Karena internet memungkinkan pengguna bisa menjadi siapa saja (anonim), maka cyberbullying juga bisa dipicu oleh orang-orang yang merasa bosan dengan kehidupan dan kegiatannya sehari-hari yang tidak menarik atau monoton.
Dengan melakukan bullying mereka merasa senang memulai sebuah konflik tanpa diketahui. Bisa juga mereka berupaya menjadi orang yang berbeda lewat akun anonim.
Kesepian
Pelaku cyberbullying juga bisa datang dari mereka yang merasa kesepian, tidak memiliki teman, merasa sendiri dan terisolasi, minder, dan merasa tidak memiliki tempat di masyarakat. Di lingkungan dan lingkaran sosialnya, para pelaku merasa tidak dianggap penting. Karena itu, mereka menumpahkan perasaan sedih, marah, kecewa, lewat bullying.
(dan)