Persaingan Ketat Layanan Vicon

Jum'at, 15 Mei 2020 - 06:38 WIB
Indonesia juga tak mau kalah. Dalam rapat terbatas (ratas) Presiden Joko Widodo pada 20 April 2020, rapat tersebut menggunakan aplikasi konferensi video buatan dalam negeri, yakni CloudX Telkomsel. Hal itu diakui Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro dalam konferensi online terkait kesiapan jaringan Telkomsel jelang Ramadan 2020. (Baca juga: Zoom Tawarkan Video Conference Terenkripsi dari Ujung ke Ujung, tapi....)

“Sejak work from home (WFH) itu kan di televisi sering muncul para menteri kabinet menggelar virtual conference. Sebelumnya virtual conference menggunakan berbagai macam produk. Kemudian, setelah beberapa kali melakukan, Pak Jokowi ingin menggunakan produk dalam negeri dan yang lebih aman sehingga Alhamdulillah ratas hari Senin kemarin (24/4) menggunakan CloudX,” kata Setyanto.

Dia menjamin aplikasi CloudX terbukti aman dibandingkan aplikasi lainnya. Rapat tersebut diikuti oleh 48 peserta melalui host di Sekretariat Kabinet (Setkab) dan lancar tanpa hambatan.

Semakin Murah?

Facebook tak tanggung-tanggung mengembangkan Messenger Stand. Wakil Presiden Messenger Stan Chudnovsky mengakui fitur video kelompok sebelumnya memang ada, tetapi Facebook terus mengembangkan volume panggilan video tersebut. Menariknya, fasilitas Rooms tersebut gratis dan Facebook belum berencana menempatkan iklan di fitur tersebut.

“Tujuan utama Messenger adalah menjadi aplikasi di mana orang bisa bertemu dengan orang yang mereka cintai dan bisa tetap bekerja seperti biasa,” katanya. Menariknya, fasilitas Rooms tersebut gratis dan Facebook belum berencana menempatkan iklan di fitur tersebut.

Messenger Rooms menjadi pesaing baru setelah popularitas Google Hangouts, FaceTime, dan Houseparty. Aplikasi konferensi video itu digunakan untuk konsultasi dokter, layanan ibadah, hingga pesta keluarga.

Bukan hanya Facebook yang memperkuat aplikasi konferensi video untuk bisnis, Google Meet juga kini bisa diakses gratis dengan hanya memiliki e-mail. Google Meet bisa menyediakan layanan rapat virtual untuk 100 orang tanpa batasan waktu. Kalau Zoom hanya mengizinkan 100 orang menggelar rapat selama 40 menit saja.

Google Meet telah digunakan 100 juta rapat harian. Angka yang sama juga dicapai Messenger Rooms. Namun, Facebook mengatakan 700 juta akun telah berpartisipasi melalui panggilan video setiap hari dengan WhatsApp dan Facebook Messenger. Itu menjadikan Facebook dan Google menjadi kompetitor utama dan memiliki brand yang kuat bagi Zoom.

Sementara itu, Alibaba tidak ingin ketinggalan dengan meluncurkan Alibaba Cloud Conference, dan bersaing secara langsung dengan Tencent Meeting. Tencent sudah meluncurkan aplikasi konferensi video pada Desember 2019 sebelum pandemi korona mewabah. Sejak Maret 2020, layanan Tencent Meeting sudah tersedia untuk pengguna internasional. Tencent mendapatkan akses besar setelah Zoom diblokir pada September lalu di China.

Alibaba mengklaim memiliki banyak kelebihan dibandingkan pesaingnya terutama dari suara dan video. Seperti Tencent Meeting, Alibaba juga menyediakan fitur “beautification”. Menariknya, 500 orang bisa bergabung untuk satu konferensi. (Baca juga: Diam-diam Google Matikan Play Music untuk Hidupkan Youtube Music)

Sebelumnya Houseparty juga menjadi pesaing utama bagi Zoom. Houseparty merupakan aplikasi konferensi video yang dimiliki Epic Games, yang memproduksi Fortnite. Houseparty telah didirikan sejak 2016 dengan 50 juta orang anggota. Berbeda dengan Zoom, Houseparty bisa menggelar pertemuan hingga 80 menit, tetapi hanya untuk delapan orang untuk satu konferensi.

“Houseparty memang menyisir pasar remaja,” kata pendiri Houseparty Ben Rubin kepada The Financial Times. “Tapi, apa pun bisa saja terjadi karena banyak orang dewasa juga membutuhkan koneksi,” katanya. Generasi Z memang selalu mengandalkan Houseparty sebagai brand yang cocok dengan mereka. (Andika H Mustaqim/SINDOnews.com/Okezone.com)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More