Persaingan Ketat Layanan Vicon
Jum'at, 15 Mei 2020 - 06:38 WIB
Zoom juga terus melakukan adaptasi dan perbaikan. Jika sebelumnya mengalami masalah privasi, Zoom kini sudah berusaha melindungi privasi penggunaannya. Senat Amerika Serikat pernah meminta anggotanya agar tidak menggunakan aplikasi Zoom. Hal sama juga dilakukan Departemen Pendidikan di New York.
Beberapa negara bahkan telah melarang penggunaan aplikasi tersebut seperti Taiwan, Amerika Serikat, Singapura, dan Jerman. Indonesia belum melarang penggunaan aplikasi Zoom. Menyadari kekurangan Zoom, Pemerintah India meminta perusahaan teknologi di negara tersebut untuk membuat aplikasi konferensi video selain Zoom. Pemerintah mengumumkan inisiatif itu di mana pemenangnya bisa mendapatkan hadiah senilai Rp2 miliar. Aplikasi itu akan digunakan oleh sepertiga warga India yang harus bekerja dari rumah karena pandemi korona.
Saya Namaste merupakan aplikasi konferensi video yang dibuat Inscripts dari India. CEO Inscripts Anuj Garg mengungkapkan, saat ini aplikasi ini masih digunakan 500.000 penggunanya. Dengan basis open source, aplikasi tersebut masih bisa terus dikembangkan. Saat ini Saya Namaste hanya mampu menampung 25 orang dalam satu rapat virtual.
Indonesia juga tak mau kalah. Dalam rapat terbatas (ratas) Presiden Joko Widodo pada 20 April 2020, rapat tersebut menggunakan aplikasi konferensi video buatan dalam negeri, yakni CloudX Telkomsel. Hal itu diakui Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro dalam konferensi online terkait kesiapan jaringan Telkomsel jelang Ramadan 2020. (Baca juga: Zoom Tawarkan Video Conference Terenkripsi dari Ujung ke Ujung, tapi....)
“Sejak work from home (WFH) itu kan di televisi sering muncul para menteri kabinet menggelar virtual conference. Sebelumnya virtual conference menggunakan berbagai macam produk. Kemudian, setelah beberapa kali melakukan, Pak Jokowi ingin menggunakan produk dalam negeri dan yang lebih aman sehingga Alhamdulillah ratas hari Senin kemarin (24/4) menggunakan CloudX,” kata Setyanto.
Dia menjamin aplikasi CloudX terbukti aman dibandingkan aplikasi lainnya. Rapat tersebut diikuti oleh 48 peserta melalui host di Sekretariat Kabinet (Setkab) dan lancar tanpa hambatan.
Semakin Murah?
Facebook tak tanggung-tanggung mengembangkan Messenger Stand. Wakil Presiden Messenger Stan Chudnovsky mengakui fitur video kelompok sebelumnya memang ada, tetapi Facebook terus mengembangkan volume panggilan video tersebut. Menariknya, fasilitas Rooms tersebut gratis dan Facebook belum berencana menempatkan iklan di fitur tersebut.
“Tujuan utama Messenger adalah menjadi aplikasi di mana orang bisa bertemu dengan orang yang mereka cintai dan bisa tetap bekerja seperti biasa,” katanya. Menariknya, fasilitas Rooms tersebut gratis dan Facebook belum berencana menempatkan iklan di fitur tersebut.
Messenger Rooms menjadi pesaing baru setelah popularitas Google Hangouts, FaceTime, dan Houseparty. Aplikasi konferensi video itu digunakan untuk konsultasi dokter, layanan ibadah, hingga pesta keluarga.
Beberapa negara bahkan telah melarang penggunaan aplikasi tersebut seperti Taiwan, Amerika Serikat, Singapura, dan Jerman. Indonesia belum melarang penggunaan aplikasi Zoom. Menyadari kekurangan Zoom, Pemerintah India meminta perusahaan teknologi di negara tersebut untuk membuat aplikasi konferensi video selain Zoom. Pemerintah mengumumkan inisiatif itu di mana pemenangnya bisa mendapatkan hadiah senilai Rp2 miliar. Aplikasi itu akan digunakan oleh sepertiga warga India yang harus bekerja dari rumah karena pandemi korona.
Saya Namaste merupakan aplikasi konferensi video yang dibuat Inscripts dari India. CEO Inscripts Anuj Garg mengungkapkan, saat ini aplikasi ini masih digunakan 500.000 penggunanya. Dengan basis open source, aplikasi tersebut masih bisa terus dikembangkan. Saat ini Saya Namaste hanya mampu menampung 25 orang dalam satu rapat virtual.
Indonesia juga tak mau kalah. Dalam rapat terbatas (ratas) Presiden Joko Widodo pada 20 April 2020, rapat tersebut menggunakan aplikasi konferensi video buatan dalam negeri, yakni CloudX Telkomsel. Hal itu diakui Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro dalam konferensi online terkait kesiapan jaringan Telkomsel jelang Ramadan 2020. (Baca juga: Zoom Tawarkan Video Conference Terenkripsi dari Ujung ke Ujung, tapi....)
“Sejak work from home (WFH) itu kan di televisi sering muncul para menteri kabinet menggelar virtual conference. Sebelumnya virtual conference menggunakan berbagai macam produk. Kemudian, setelah beberapa kali melakukan, Pak Jokowi ingin menggunakan produk dalam negeri dan yang lebih aman sehingga Alhamdulillah ratas hari Senin kemarin (24/4) menggunakan CloudX,” kata Setyanto.
Dia menjamin aplikasi CloudX terbukti aman dibandingkan aplikasi lainnya. Rapat tersebut diikuti oleh 48 peserta melalui host di Sekretariat Kabinet (Setkab) dan lancar tanpa hambatan.
Semakin Murah?
Facebook tak tanggung-tanggung mengembangkan Messenger Stand. Wakil Presiden Messenger Stan Chudnovsky mengakui fitur video kelompok sebelumnya memang ada, tetapi Facebook terus mengembangkan volume panggilan video tersebut. Menariknya, fasilitas Rooms tersebut gratis dan Facebook belum berencana menempatkan iklan di fitur tersebut.
“Tujuan utama Messenger adalah menjadi aplikasi di mana orang bisa bertemu dengan orang yang mereka cintai dan bisa tetap bekerja seperti biasa,” katanya. Menariknya, fasilitas Rooms tersebut gratis dan Facebook belum berencana menempatkan iklan di fitur tersebut.
Messenger Rooms menjadi pesaing baru setelah popularitas Google Hangouts, FaceTime, dan Houseparty. Aplikasi konferensi video itu digunakan untuk konsultasi dokter, layanan ibadah, hingga pesta keluarga.
tulis komentar anda