Apple Umumkan Aturan Baru App Store yang Ngeselin Pengembang Game
Minggu, 13 September 2020 - 11:06 WIB
CUPERTINO - Toko aplikasi di dunia maya dikuasai oleh hanya dua pemain, masing-masing Apple App Store dan Google Play Store . Dan yang paling banyak meraup untung adalah App Store. (Baca juga: Donald Trump Sukses Bikin Pendapatan TikTok Melorot )
Pada akhir 2009, IDC memperkirakan peluncuran tablet Apple diyakini akan membantu jumlah aplikasi di etalase iOS mencapai 300.000 setahun kemudian.
Sekarang, dengan sekitar 2,2 miliar aplikasi di App Store, toko aplikasi ini menuai masalah hukum. Ya, pajak Apple memberi keleluasan perusahaan Cu[ertino untuk mengambil potongan 30% dari pembelian dalam aplikasi. Karena itu, mereka tidak mengizinkan pengguna iOS untuk menginstal aplikasi dari toko aplikasi pihak ketiga.
Bahkan Apple memaksa pengguna untuk membayar lebih untuk aplikasi tertentu. Ini adalah subjek gugatan class action terhadap Apple dan diinvestigasi oleh badan regulasi di AS dan Eropa. Tahun lalu, Mahkamah Agung AS, dengan suara 5-4, memutuskan penggugat dapat berusaha untuk membuktikan bahwa Apple bertindak sebagai monopoli dengan menaikkan harga aplikasi App Store.
Tetapi Apple mengklaim perannya sejauh menyangkut App Store, adalah sebagai perantara dan tidak boleh disebutkan dalam gugatan ini. Tidak setuju dengan Apple, Mahkamah Agung menyatakan pengguna iPhone dan iPad membeli aplikasi mereka langsung dari Apple. Ini memungkinkan pemilik perangkat iOS dan iPadOS untuk menuntut Apple secara langsung.
Dengan iOS 14 di ambang rilis, CNBC melaporkan, Apple telah merevisi pedoman App Store untuk versi iOS mendatang. Panduan ini digunakan oleh karyawan Apple untuk menyetujui atau menolak aplikasi dan/atau pembaruan aplikasi di App Store.
Ini adalah masalah yang sangat tepat waktu mengingat Apple baru-baru ini menghapus game populer Fortnite dari App Store dan menutup akun pengembang milik Epic Games akhir bulan lalu. Epic telah melanggar peraturan Apple yang mencegah pengembang mencoba mengatasi pungutan Apple sebesar 30% dengan menawarkan sistem pembayaran langsung mereka sendiri.
Beberapa pengguna Fortnite yang telah mengunduh game dari App Store diberi opsi oleh Epic untuk berlangganan dengan melakukan pembayaran langsung ke Epic. Pengembang menawarkan diskon 20% kepada mereka yang menerima penawaran Epic. Sedangkan Apple mengenakan biaya USD9,99 untuk berlangganan game melalui platform pembayaran dalam aplikasi.
Apple sekarang akan mengizinkan layanan streaming game tertentu, seperti Google Stadia dan Microsoft xCloud di etalase aplikasi iOS dengan beberapa peringatan. Game harus diunduh langsung dari App Store dan bukan dari "aplikasi all-in-one".
Pada akhir 2009, IDC memperkirakan peluncuran tablet Apple diyakini akan membantu jumlah aplikasi di etalase iOS mencapai 300.000 setahun kemudian.
Sekarang, dengan sekitar 2,2 miliar aplikasi di App Store, toko aplikasi ini menuai masalah hukum. Ya, pajak Apple memberi keleluasan perusahaan Cu[ertino untuk mengambil potongan 30% dari pembelian dalam aplikasi. Karena itu, mereka tidak mengizinkan pengguna iOS untuk menginstal aplikasi dari toko aplikasi pihak ketiga.
Bahkan Apple memaksa pengguna untuk membayar lebih untuk aplikasi tertentu. Ini adalah subjek gugatan class action terhadap Apple dan diinvestigasi oleh badan regulasi di AS dan Eropa. Tahun lalu, Mahkamah Agung AS, dengan suara 5-4, memutuskan penggugat dapat berusaha untuk membuktikan bahwa Apple bertindak sebagai monopoli dengan menaikkan harga aplikasi App Store.
Tetapi Apple mengklaim perannya sejauh menyangkut App Store, adalah sebagai perantara dan tidak boleh disebutkan dalam gugatan ini. Tidak setuju dengan Apple, Mahkamah Agung menyatakan pengguna iPhone dan iPad membeli aplikasi mereka langsung dari Apple. Ini memungkinkan pemilik perangkat iOS dan iPadOS untuk menuntut Apple secara langsung.
Dengan iOS 14 di ambang rilis, CNBC melaporkan, Apple telah merevisi pedoman App Store untuk versi iOS mendatang. Panduan ini digunakan oleh karyawan Apple untuk menyetujui atau menolak aplikasi dan/atau pembaruan aplikasi di App Store.
Ini adalah masalah yang sangat tepat waktu mengingat Apple baru-baru ini menghapus game populer Fortnite dari App Store dan menutup akun pengembang milik Epic Games akhir bulan lalu. Epic telah melanggar peraturan Apple yang mencegah pengembang mencoba mengatasi pungutan Apple sebesar 30% dengan menawarkan sistem pembayaran langsung mereka sendiri.
Beberapa pengguna Fortnite yang telah mengunduh game dari App Store diberi opsi oleh Epic untuk berlangganan dengan melakukan pembayaran langsung ke Epic. Pengembang menawarkan diskon 20% kepada mereka yang menerima penawaran Epic. Sedangkan Apple mengenakan biaya USD9,99 untuk berlangganan game melalui platform pembayaran dalam aplikasi.
Apple sekarang akan mengizinkan layanan streaming game tertentu, seperti Google Stadia dan Microsoft xCloud di etalase aplikasi iOS dengan beberapa peringatan. Game harus diunduh langsung dari App Store dan bukan dari "aplikasi all-in-one".
tulis komentar anda