11 Robot Canggih yang Diciptakan Manusia
Senin, 18 Maret 2024 - 09:17 WIB
8. Robot anjing militer
Anjing robot militer AS berkaki empat ini dilengkapi dengan senapan penembak jitu. Senapannya hanya bisa menembak atas perintah operator manusia. Robot ini dilengkapi dengan senapan penembak jitu bawaan yang mampu melibatkan target dari tiga perempat mil jauhnya. Layanan tersebut dapat mengoperasikan sistem senjata robotik ini secara jarak jauh.
“Yang penting, ia hanya akan menyerang target dengan izin dari manusia," tulis staf militer dan pertahanan Kyle Mizokami. Robot bernama Vision 60 ini memiliki karakteristik yang sangat mirip dengan Spot, robot anjing terkenal di internet dari Boston Dynamics yang berbasis di Waltham, Massachusetts.
Ghost Robotics mengklaim bahwa Vision 60 akhirnya akan memperoleh kemampuan untuk berlari pada kecepatan 3 meter per detik, atau 10,7 kilometer per jam.
9. Robot Anjing Spot
Pada 2020, salah satu anjing robot terkenal dari Boston Dynamics, yang disebut Spot seharga 74,500 dollar AS atau senilai Rp1 miliar. Tampilannya seperti anak berbulu kuning cerah yang khas. Namun, tugasnya bisa mengambil alih dalam situasi berbahaya dan membantu dimanapun diperlukan.
Spot ditempatkan bekerja di rig minyak, di situs nuklir yang sudah dinonaktifkan, situs konstruksi, dan bahkan telah membantu pekerja medis memprioritaskan pasien Covid-19. Spot bahkan telah digunakan dalam proyek kreatif, seperti menari di panggung dan tampil di taman hiburan. Namun, Spot tidak bisa digunakan di rumah dan tidak disarankan untuk digunakan di sekitar anak-anak.
10. Robot pembunuh gulma
Dengan menggunakan laser, robot pertanian ini menghilangkan 100.000 gulma per jam. Autonomous Weeder menonjol dari robot lain di kelasnya karena menggunakan laser berkekuatan tinggi untuk menghilangkan tunas yang menjengkelkan menjadi tak ada.
Robot ini menggunakan energi termal untuk memberantas gulma, bukan intervensi fisik seperti mengolah tanah, mesin tidak mengganggu tanah di bawahnya. “Itu berarti biaya pertanian menjadi lebih rendah, tidak ada herbisida lagi, dan yang paling penting, tanaman yang lebih bahagia dan lebih sehat,” tulis editor kontribusi Caroline Delbert.
Lihat Juga :