11 Robot Canggih yang Diciptakan Manusia
Senin, 18 Maret 2024 - 09:17 WIB
Terinspirasi hewan Sloth, robot ini bergerak sangat lambat. Tugasnya mengumpulkan data lingkungan vital, seperti suhu dan kadar karbondioksida di area Taman Botani Atlanta, Georgia. Tetapi ada alasan di balik kemalasannya. Pergerakan robot yang santai membuatnya tidak dicurigai dan memenuhi misinya, seperti yang ditulis oleh wakil editor Courtney Linder pada Mei 2021. Peneliti Georgia Institute of Technology merancang robot kecil dengan mata melotot ini untuk mengetahui apa yang mempolinisasi genus anggrek langka di Hutan Hujan Ekuador.
SlothBots dianggap menjadi solusi yang tidak mencolok untuk menggantikan jaring yang mengganggu dalam pengaturan alam. Manusia biasanya menggunakan jaring gantung untuk mempelajari tumbuhan dan hewan. Robot ini menggunakan serangkaian sensor untuk mengumpulkan data lingkungan yang dapat membantu ahli ekologi membandingkan data tersebut dengan apa yang mereka sudah ketahui tentang serangga di dataran tinggi, atau memberikan petunjuk baru tentang serangga kecil mana yang mempolinisasi bunga-bunga di pegunungan.
Robot ini kerap dipakai untuk kondisi darurat, humanoid robot Fedor, atau Final Experimental Demonstration Object Research yang malah diambil alih oleh Roscomos, agensi antariksa Rusia pada 2019. Misinya untuk menguji sistem penyelamatan darurat baru di atas roket Soyuz 2.1a, situasi yang berbahaya yang lebih baik diatasi oleh Fedor daripada manusia.
“Fedor akan belajar bagaimana menghubungkan dan memutuskan kabel listrik menggunakan alat standar mulai dari obeng hingga kunci pas," kata Alexander Bloshenko, direktur agensi antariksa Rusia tersebut. Fedor akan terbang ke Stasiun Luar Angkasa Internasional yang difungsikan sebagai asisten astronot, terutama dalam misi berjalan di luar angkasa yang berisiko.
Namun, setelah sampai di titik Stasiun Luar Angkasa Internasional, kaki panjang dan tangan canggung Fedor tidak cocok untuk menangkap pegangan tangan dalam gravitasi nol. Jadi misinya dibatalkan, tetapi Roscomos berencana untuk meningkatkan desain Fedor dalam misi masa depan yang potensial.
India juga menciptakan robot luar angkasa. Melalui Organisasi Riset Antariksa India (ISRO), robot ini diagendakan untuk misi nirawak ke luar angkasa. Robot setengah humanoid bernama Vyommitra akan berada di misi tanpa awak Chandrayaan-3 ke bulan. Vyommitra mampu berbicara dua bahasa dan memiliki wajah mirip manusia.
SlothBots dianggap menjadi solusi yang tidak mencolok untuk menggantikan jaring yang mengganggu dalam pengaturan alam. Manusia biasanya menggunakan jaring gantung untuk mempelajari tumbuhan dan hewan. Robot ini menggunakan serangkaian sensor untuk mengumpulkan data lingkungan yang dapat membantu ahli ekologi membandingkan data tersebut dengan apa yang mereka sudah ketahui tentang serangga di dataran tinggi, atau memberikan petunjuk baru tentang serangga kecil mana yang mempolinisasi bunga-bunga di pegunungan.
3. Russian Space Robot
Robot ini kerap dipakai untuk kondisi darurat, humanoid robot Fedor, atau Final Experimental Demonstration Object Research yang malah diambil alih oleh Roscomos, agensi antariksa Rusia pada 2019. Misinya untuk menguji sistem penyelamatan darurat baru di atas roket Soyuz 2.1a, situasi yang berbahaya yang lebih baik diatasi oleh Fedor daripada manusia.
“Fedor akan belajar bagaimana menghubungkan dan memutuskan kabel listrik menggunakan alat standar mulai dari obeng hingga kunci pas," kata Alexander Bloshenko, direktur agensi antariksa Rusia tersebut. Fedor akan terbang ke Stasiun Luar Angkasa Internasional yang difungsikan sebagai asisten astronot, terutama dalam misi berjalan di luar angkasa yang berisiko.
Namun, setelah sampai di titik Stasiun Luar Angkasa Internasional, kaki panjang dan tangan canggung Fedor tidak cocok untuk menangkap pegangan tangan dalam gravitasi nol. Jadi misinya dibatalkan, tetapi Roscomos berencana untuk meningkatkan desain Fedor dalam misi masa depan yang potensial.
4. Robot humanoid luar angkasa ala India
India juga menciptakan robot luar angkasa. Melalui Organisasi Riset Antariksa India (ISRO), robot ini diagendakan untuk misi nirawak ke luar angkasa. Robot setengah humanoid bernama Vyommitra akan berada di misi tanpa awak Chandrayaan-3 ke bulan. Vyommitra mampu berbicara dua bahasa dan memiliki wajah mirip manusia.
5. Xenobot
Lihat Juga :
tulis komentar anda