11 Robot Canggih yang Diciptakan Manusia
Senin, 18 Maret 2024 - 09:17 WIB
SlothBots dianggap menjadi solusi yang tidak mencolok untuk menggantikan jaring yang mengganggu dalam pengaturan alam. Manusia biasanya menggunakan jaring gantung untuk mempelajari tumbuhan dan hewan. Robot ini menggunakan serangkaian sensor untuk mengumpulkan data lingkungan yang dapat membantu ahli ekologi membandingkan data tersebut dengan apa yang mereka sudah ketahui tentang serangga di dataran tinggi, atau memberikan petunjuk baru tentang serangga kecil mana yang mempolinisasi bunga-bunga di pegunungan.
Robot ini kerap dipakai untuk kondisi darurat, humanoid robot Fedor, atau Final Experimental Demonstration Object Research yang malah diambil alih oleh Roscomos, agensi antariksa Rusia pada 2019. Misinya untuk menguji sistem penyelamatan darurat baru di atas roket Soyuz 2.1a, situasi yang berbahaya yang lebih baik diatasi oleh Fedor daripada manusia.
“Fedor akan belajar bagaimana menghubungkan dan memutuskan kabel listrik menggunakan alat standar mulai dari obeng hingga kunci pas," kata Alexander Bloshenko, direktur agensi antariksa Rusia tersebut. Fedor akan terbang ke Stasiun Luar Angkasa Internasional yang difungsikan sebagai asisten astronot, terutama dalam misi berjalan di luar angkasa yang berisiko.
Namun, setelah sampai di titik Stasiun Luar Angkasa Internasional, kaki panjang dan tangan canggung Fedor tidak cocok untuk menangkap pegangan tangan dalam gravitasi nol. Jadi misinya dibatalkan, tetapi Roscomos berencana untuk meningkatkan desain Fedor dalam misi masa depan yang potensial.
Baca Juga: Dubai Kenalkan 'Ameca' Robot Humanoid Tercanggih di Dunia
India juga menciptakan robot luar angkasa. Melalui Organisasi Riset Antariksa India (ISRO), robot ini diagendakan untuk misi nirawak ke luar angkasa. Robot setengah humanoid bernama Vyommitra akan berada di misi tanpa awak Chandrayaan-3 ke bulan. Vyommitra mampu berbicara dua bahasa dan memiliki wajah mirip manusia.
Robot ini dapat memberikan peringatan jika kondisi lingkungan di dalam kabin menjadi tidak nyaman, sehingga manusia akan lebih siap mengatasi masalah sebelum mereka menuju ke bulan. Dia akan dapat mengoperasikan panel saklar untuk mengontrol kapsul dan duduk dalam posisi mirip manusia, plus berfungsi sosial untuk mengenali dan mengobrol dengan rekan-rekan astronot.
3. Russian Space Robot
Robot ini kerap dipakai untuk kondisi darurat, humanoid robot Fedor, atau Final Experimental Demonstration Object Research yang malah diambil alih oleh Roscomos, agensi antariksa Rusia pada 2019. Misinya untuk menguji sistem penyelamatan darurat baru di atas roket Soyuz 2.1a, situasi yang berbahaya yang lebih baik diatasi oleh Fedor daripada manusia.
“Fedor akan belajar bagaimana menghubungkan dan memutuskan kabel listrik menggunakan alat standar mulai dari obeng hingga kunci pas," kata Alexander Bloshenko, direktur agensi antariksa Rusia tersebut. Fedor akan terbang ke Stasiun Luar Angkasa Internasional yang difungsikan sebagai asisten astronot, terutama dalam misi berjalan di luar angkasa yang berisiko.
Namun, setelah sampai di titik Stasiun Luar Angkasa Internasional, kaki panjang dan tangan canggung Fedor tidak cocok untuk menangkap pegangan tangan dalam gravitasi nol. Jadi misinya dibatalkan, tetapi Roscomos berencana untuk meningkatkan desain Fedor dalam misi masa depan yang potensial.
Baca Juga: Dubai Kenalkan 'Ameca' Robot Humanoid Tercanggih di Dunia
4. Robot humanoid luar angkasa ala India
India juga menciptakan robot luar angkasa. Melalui Organisasi Riset Antariksa India (ISRO), robot ini diagendakan untuk misi nirawak ke luar angkasa. Robot setengah humanoid bernama Vyommitra akan berada di misi tanpa awak Chandrayaan-3 ke bulan. Vyommitra mampu berbicara dua bahasa dan memiliki wajah mirip manusia.
5. Xenobot
Robot ini dapat memberikan peringatan jika kondisi lingkungan di dalam kabin menjadi tidak nyaman, sehingga manusia akan lebih siap mengatasi masalah sebelum mereka menuju ke bulan. Dia akan dapat mengoperasikan panel saklar untuk mengontrol kapsul dan duduk dalam posisi mirip manusia, plus berfungsi sosial untuk mengenali dan mengobrol dengan rekan-rekan astronot.
Lihat Juga :