11 Robot Canggih yang Diciptakan Manusia

Senin, 18 Maret 2024 - 09:17 WIB
loading...
11 Robot Canggih yang Diciptakan Manusia
Anjing robot militer yang dilengkapi dengan senapan mesin. (Foto: Interesting Engineering)
A A A
JAKARTA - Dunia saat ini tengah menggandrungi pengembangan robot-robot humanoid yang bisa membantu pekerjaan sehari-hari.

Robot-robot yang dikembangkan oleh para ilmuwan dari seluruh dunia sangat beragam. Mulai dari robot untuk dunia medis, robot untuk hiburan, robot perawat hingga robot asisten peneliti.

Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut 11 jenis robot yang bisa diberdayakan di segala sektor, dirangkum dari Popular Mechanism pada Senin (18/3/2024).

1. Nanobot


Meski terdengar mustahil di awal, penciptaan nanobot bisa menjadi solusi terbaik dalam dunia medis. Saking kecilnya, nanobot dapat disuntikkan ke dalam tubuh manusia setelah disuntikkan melalui jarum suntik biasa. Lantaran robot ini dibuat dari komposit silikon khusus berukuran 4 inci, karena masing-masing hanya sepanjang 70 mikron atau sekitar lebar rambut manusia yang tipis.

Robot kecil berkaki empat ini dirancang di Universitas Cornell diharapkan suatu hari nanti bisa mengirimkan obat langsung ke luka atau tumor. Nanobot saat ini masih menggunakan tenaga surya, jadi mereka tidak dapat digunakan di dalam tubuh, tetapi hal itu bisa berubah.

Para peneliti menemukan nanobot dapat menggunakan tenaga dengan medan magnetik atau gelombang ultrasonik. Para peneliti Cornell sekarang sedang bekerja dengan insinyur dari Universitas Pennsylvania untuk mengembangkan versi cerdas yang akan mencakup pengontrol, sensor, dan jam.


2. SlotBot


Terinspirasi hewan Sloth, robot ini bergerak sangat lambat. Tugasnya mengumpulkan data lingkungan vital, seperti suhu dan kadar karbondioksida di area Taman Botani Atlanta, Georgia. Tetapi ada alasan di balik kemalasannya. Pergerakan robot yang santai membuatnya tidak dicurigai dan memenuhi misinya, seperti yang ditulis oleh wakil editor Courtney Linder pada Mei 2021. Peneliti Georgia Institute of Technology merancang robot kecil dengan mata melotot ini untuk mengetahui apa yang mempolinisasi genus anggrek langka di Hutan Hujan Ekuador.

SlothBots dianggap menjadi solusi yang tidak mencolok untuk menggantikan jaring yang mengganggu dalam pengaturan alam. Manusia biasanya menggunakan jaring gantung untuk mempelajari tumbuhan dan hewan. Robot ini menggunakan serangkaian sensor untuk mengumpulkan data lingkungan yang dapat membantu ahli ekologi membandingkan data tersebut dengan apa yang mereka sudah ketahui tentang serangga di dataran tinggi, atau memberikan petunjuk baru tentang serangga kecil mana yang mempolinisasi bunga-bunga di pegunungan.

3. Russian Space Robot


Robot ini kerap dipakai untuk kondisi darurat, humanoid robot Fedor, atau Final Experimental Demonstration Object Research yang malah diambil alih oleh Roscomos, agensi antariksa Rusia pada 2019. Misinya untuk menguji sistem penyelamatan darurat baru di atas roket Soyuz 2.1a, situasi yang berbahaya yang lebih baik diatasi oleh Fedor daripada manusia.

“Fedor akan belajar bagaimana menghubungkan dan memutuskan kabel listrik menggunakan alat standar mulai dari obeng hingga kunci pas," kata Alexander Bloshenko, direktur agensi antariksa Rusia tersebut. Fedor akan terbang ke Stasiun Luar Angkasa Internasional yang difungsikan sebagai asisten astronot, terutama dalam misi berjalan di luar angkasa yang berisiko.

Namun, setelah sampai di titik Stasiun Luar Angkasa Internasional, kaki panjang dan tangan canggung Fedor tidak cocok untuk menangkap pegangan tangan dalam gravitasi nol. Jadi misinya dibatalkan, tetapi Roscomos berencana untuk meningkatkan desain Fedor dalam misi masa depan yang potensial.


4. Robot humanoid luar angkasa ala India


India juga menciptakan robot luar angkasa. Melalui Organisasi Riset Antariksa India (ISRO), robot ini diagendakan untuk misi nirawak ke luar angkasa. Robot setengah humanoid bernama Vyommitra akan berada di misi tanpa awak Chandrayaan-3 ke bulan. Vyommitra mampu berbicara dua bahasa dan memiliki wajah mirip manusia.

5. Xenobot


Robot ini dapat memberikan peringatan jika kondisi lingkungan di dalam kabin menjadi tidak nyaman, sehingga manusia akan lebih siap mengatasi masalah sebelum mereka menuju ke bulan. Dia akan dapat mengoperasikan panel saklar untuk mengontrol kapsul dan duduk dalam posisi mirip manusia, plus berfungsi sosial untuk mengenali dan mengobrol dengan rekan-rekan astronot.

Para peneliti mengembangkan Xenobot sebagai robot hidup pertama. Robot ini terbuat dari persilangan antara sel punca dari jantung katak dan kulit katak. “Mereka adalah organisme yang dapat diprogram sebesar satu milimeter," kata Joshua Bongard, ilmuwan komputer dan pakar robotika di Universitas Vermont yang ikut memimpin penelitian tersebut.

Ilmuwan di Universitas Tufts, Universitas Vermont, dan Universitas Harvard pertama kali merancang robot ini dari embrio katak dengan algoritma komputer. Mereka berharap dapat mempelajari lebih lanjut tentang komunikasi seluler melalui jenis desain ini. "Selain itu, jenis robo-organisme ini mungkin menjadi kunci untuk pengiriman obat di dalam tubuh atau teknik pembersihan lingkungan yang lebih hijau," tulis wakil editor Courtney Linder.

6. Robot Parkour


Robot ini benar-benar melakukan mobilitas tinggi bahkan bisa melakukan parkour, seperti melompati jurang, menaiki tangga, melompati rintangan, dan berlari di atas balok keseimbangan. Robot Boston Dynamics yang bernama Atlas mungkin terlihat keren, tetapi mereka ditujukan untuk lebih dari itu.

"Pada akhirnya, mendorong batas pada robot humanoid seperti Atlas mendorong inovasi perangkat keras dan perangkat lunak yang mentranslasikan ke semua robot kami di Boston Dynamics," kata pihak perusahaan pembuat robot. Jika semua berjalan lancar, maka teknologi ini bakal diterapkan ke beberapa fungsi, misalnya untuk robot penyelamat yang perlu memanjat pohon, mencapai orang yang terjatuh, atau robot rumah sakit yang bisa dengan cepat melakukan koreksi diri jika ia menjatuhkan obat pasien.


7. Robot Yak China


Dari namanya menggambarkan tugas robot berkaki empat ini untuk mengangkut muatan sebanyak dua yak. Namun, kemampuannya mungkin terlalu dibesar-besarkan. Pemerintah China ingin menggunakan robot itu untuk mendukung pasukan darat, bukan hanya dengan membawa pasokan.

Global Times, tabloid China dengan tautan ke pemerintah Tiongkok, mengklaim bahwa robot tersebut dapat membawa hingga 160 kilogram dan bergerak dengan kecepatan hingga 6,21 mil per jam. “Robot tersebut terbesar, terberat, dan paling mampu melewati medan berat di dunia," kata pejabat terkait.

Tetapi video tersebut sepertinya menunjukkan bahwa robot tersebut mengalami masalah dengan medan yang tidak rata.

8. Robot anjing militer


Anjing robot militer AS berkaki empat ini dilengkapi dengan senapan penembak jitu. Senapannya hanya bisa menembak atas perintah operator manusia. Robot ini dilengkapi dengan senapan penembak jitu bawaan yang mampu melibatkan target dari tiga perempat mil jauhnya. Layanan tersebut dapat mengoperasikan sistem senjata robotik ini secara jarak jauh.

“Yang penting, ia hanya akan menyerang target dengan izin dari manusia," tulis staf militer dan pertahanan Kyle Mizokami. Robot bernama Vision 60 ini memiliki karakteristik yang sangat mirip dengan Spot, robot anjing terkenal di internet dari Boston Dynamics yang berbasis di Waltham, Massachusetts.

Ghost Robotics mengklaim bahwa Vision 60 akhirnya akan memperoleh kemampuan untuk berlari pada kecepatan 3 meter per detik, atau 10,7 kilometer per jam.

9. Robot Anjing Spot


Pada 2020, salah satu anjing robot terkenal dari Boston Dynamics, yang disebut Spot seharga 74,500 dollar AS atau senilai Rp1 miliar. Tampilannya seperti anak berbulu kuning cerah yang khas. Namun, tugasnya bisa mengambil alih dalam situasi berbahaya dan membantu dimanapun diperlukan.

Spot ditempatkan bekerja di rig minyak, di situs nuklir yang sudah dinonaktifkan, situs konstruksi, dan bahkan telah membantu pekerja medis memprioritaskan pasien Covid-19. Spot bahkan telah digunakan dalam proyek kreatif, seperti menari di panggung dan tampil di taman hiburan. Namun, Spot tidak bisa digunakan di rumah dan tidak disarankan untuk digunakan di sekitar anak-anak.

10. Robot pembunuh gulma


Dengan menggunakan laser, robot pertanian ini menghilangkan 100.000 gulma per jam. Autonomous Weeder menonjol dari robot lain di kelasnya karena menggunakan laser berkekuatan tinggi untuk menghilangkan tunas yang menjengkelkan menjadi tak ada.

Robot ini menggunakan energi termal untuk memberantas gulma, bukan intervensi fisik seperti mengolah tanah, mesin tidak mengganggu tanah di bawahnya. “Itu berarti biaya pertanian menjadi lebih rendah, tidak ada herbisida lagi, dan yang paling penting, tanaman yang lebih bahagia dan lebih sehat,” tulis editor kontribusi Caroline Delbert.

11. Robot komedian


Robot bernama Jon telah melakukan tur ke klub komedi di California dan Oregon untuk menyempurnakan keterampilan stand-up. Jon menjadi bagian dari proyek penelitian di Universitas Negara Bagian Oregon yang bertujuan untuk mengeksplorasi cara baru untuk meningkatkan interaksi manusia-robot.

Fungsi Jon seperti mainan robot Cozmo dari Anki, dan agen otonom seperti Alexa semakin merambah ke dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan peneliti Naomi T. Fitter dan John Vilk ingin mendapatkan lebih banyak wawasan tentang bagaimana robot dapat menggunakan humor untuk berkomunikasi dengan manusia.
(msf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2859 seconds (0.1#10.140)