5 Robot Humanoid Paling Mirip Manusia, Ada Sophia dan Ameca
loading...
A
A
A
JAKARTA - Robot humanoid yang sangat mirip manusia terus bermunculan. Berbekal teknologi canggih, robot-robot ini tak hanya pintar tapi juga bertingkah layaknya manusia.
Sejarah mencatat, Elektro sebagai robot humanoid pertama yang diciptakan pada tahun 1930an. Dia mampu berjalan, berbicara hingga 700 kata, hingga mengembangkan balon. Kini seiring kemajuan zaman, robot humanoid yang makin canggih terus bermunculan. Mayoritas bahkan diciptakan tak sekadar menampilkan tindakan mirip manusia untuk tujuan hiburan.
Robot humanoid modern dapat meniru aspek perilaku manusia, bicara, dan bahkan memiliki emosi menggunakan kecerdasan buatan dan model pembelajaran mesin. Mereka dirancang dengan aplikasi praktis, seperti bantuan pribadi, manufaktur dan pemeliharaan, eksplorasi luar angkasa, hingga misi pencarian dan penyelamatan.
Sophia adalah robot humanoid ciptaan Hanson Robotics. Perusahaan ini memang berkonsentrasi menciptakan robot humanoid dengan kecerdasan buatan untuk berbagai aplikasi, seperti perawatan kesehatan, penelitian, dan hiburan.
Setelah diaktifkan pada 14 Februari 2016, Sophia berhasil menyita perhatian dunia karena penampilannya mirip manusia dan ekspresi wajah yang meniru emosi manusia. Sophia tampil di berbagai acara dan melakukan wawancara dengan perwakilan media. Robot ini juga tampil dalam berbagai konferensi internasional.
Ditenagai oleh kecerdasan buatan dan jaringan saraf, Sophia memiliki kemampuan pemrosesan bahasa alami yang memungkinkannya terlibat dalam percakapan, menjawab pertanyaan, membuat kontak mata dengan lawan bicaranya, dan mengkoordinasikan gerakan tubuh dengan ucapan. Sophia juga dilatih untuk membedakan gerakan dan emosi manusia.
Sophia menggunakan algoritma pembelajaran mesin untuk belajar dari interaksi dan meningkatkan responsnya seiring waktu. Menurut penciptanya, David Hanson, Sophia dirancang untuk aplikasi layanan, mulai dari menemani manula di panti jompo hingga pelayanan pelanggan, terapi, dan aplikasi pendidikan.
Pada tahun 2017, Arab Saudi memberikan kewarganegaraan kepada Sophia, menjadikannya robot pertama di dunia yang mendapatkan kedudukan hukum sebagai individu di negara mana pun. Sophia juga menjadi Duta Inovasi robot pertama untuk Program Pembangunan PBB.
Ameca adalah robot humanoid ciptaan perusahaan Inggris, Engineered Arts. Dia pertama kali diperkenalkan ke public di ajang CES 2022. Ameca dilengkapi kamera mata binokular dan mikrofon telinga binaural untuk melihat, mendengar, dan mengenali wajah, emosi, dan suara.
Ameca dapat menggerakkan kepala, leher, lengan, tangan, torso, dan wajah melalui modul terpisah untuk menghasilkan ekspresi hidup. Dia bahkan bisa berkedip dan dapat berbicara beberapa bahasa. Ameca ditenagai oleh sistem operasi Tritium 3 yang memungkinkan operasi jarak jauh dan mempercepat responsnya melalui sistem buffering pintar.
Robot Ameca diciptakan untuk penelitian kecerdasan buatan, pembelajaran mesin, dan interaksi manusia-robot. Secara praktis, Ameca bisa digunakan untuk acara resepsi dan sambutan di acara pameran, serta penelitian dan pengujian produk di laboratorium.
Sejarah mencatat, Elektro sebagai robot humanoid pertama yang diciptakan pada tahun 1930an. Dia mampu berjalan, berbicara hingga 700 kata, hingga mengembangkan balon. Kini seiring kemajuan zaman, robot humanoid yang makin canggih terus bermunculan. Mayoritas bahkan diciptakan tak sekadar menampilkan tindakan mirip manusia untuk tujuan hiburan.
Robot humanoid modern dapat meniru aspek perilaku manusia, bicara, dan bahkan memiliki emosi menggunakan kecerdasan buatan dan model pembelajaran mesin. Mereka dirancang dengan aplikasi praktis, seperti bantuan pribadi, manufaktur dan pemeliharaan, eksplorasi luar angkasa, hingga misi pencarian dan penyelamatan.
Berikut 5 robot humanoid paling mirip manusia dilansir dari Interesting Engineering, Rabu (13/12/2023).
1. Sophia
Sophia adalah robot humanoid ciptaan Hanson Robotics. Perusahaan ini memang berkonsentrasi menciptakan robot humanoid dengan kecerdasan buatan untuk berbagai aplikasi, seperti perawatan kesehatan, penelitian, dan hiburan.
Setelah diaktifkan pada 14 Februari 2016, Sophia berhasil menyita perhatian dunia karena penampilannya mirip manusia dan ekspresi wajah yang meniru emosi manusia. Sophia tampil di berbagai acara dan melakukan wawancara dengan perwakilan media. Robot ini juga tampil dalam berbagai konferensi internasional.
Ditenagai oleh kecerdasan buatan dan jaringan saraf, Sophia memiliki kemampuan pemrosesan bahasa alami yang memungkinkannya terlibat dalam percakapan, menjawab pertanyaan, membuat kontak mata dengan lawan bicaranya, dan mengkoordinasikan gerakan tubuh dengan ucapan. Sophia juga dilatih untuk membedakan gerakan dan emosi manusia.
Sophia menggunakan algoritma pembelajaran mesin untuk belajar dari interaksi dan meningkatkan responsnya seiring waktu. Menurut penciptanya, David Hanson, Sophia dirancang untuk aplikasi layanan, mulai dari menemani manula di panti jompo hingga pelayanan pelanggan, terapi, dan aplikasi pendidikan.
Pada tahun 2017, Arab Saudi memberikan kewarganegaraan kepada Sophia, menjadikannya robot pertama di dunia yang mendapatkan kedudukan hukum sebagai individu di negara mana pun. Sophia juga menjadi Duta Inovasi robot pertama untuk Program Pembangunan PBB.
2. Ameca
Ameca adalah robot humanoid ciptaan perusahaan Inggris, Engineered Arts. Dia pertama kali diperkenalkan ke public di ajang CES 2022. Ameca dilengkapi kamera mata binokular dan mikrofon telinga binaural untuk melihat, mendengar, dan mengenali wajah, emosi, dan suara.
Ameca dapat menggerakkan kepala, leher, lengan, tangan, torso, dan wajah melalui modul terpisah untuk menghasilkan ekspresi hidup. Dia bahkan bisa berkedip dan dapat berbicara beberapa bahasa. Ameca ditenagai oleh sistem operasi Tritium 3 yang memungkinkan operasi jarak jauh dan mempercepat responsnya melalui sistem buffering pintar.
Robot Ameca diciptakan untuk penelitian kecerdasan buatan, pembelajaran mesin, dan interaksi manusia-robot. Secara praktis, Ameca bisa digunakan untuk acara resepsi dan sambutan di acara pameran, serta penelitian dan pengujian produk di laboratorium.