Rekor, Internet di Jalur Gaza Padam Selama 7 Hari
Sabtu, 20 Januari 2024 - 17:57 WIB
Pengawas media International Media Support mengatakan di X bahwa pemadaman tersebut membuat akses informasi tentang serangan Israel dan mengarah ke bentuk bencana kemanusiaan.
Para jurnalis melaporkan bahwa pemadaman internet memaksa mereka untuk menggunakan metode pelaporan konvensional. Mereka menjelajahi daerah yang terkena bom, berinteraksi dengan korban dan saksi untuk memastikan jumlah korban serta mengandalkan komunikasi radio satelit. Mereka pun beralih menggunakan kartu SIM internasional atau elektronik di dekat perbatasan Israel dan Mesir.
Namun, solusi ini membuat komunikasi eksternal semakin sulit bagi mereka di dalam Gaza karena risiko yang terkait dengan meninggalkan area aman yang ditentukan.
Unggahan di media sosial membuat beberapa layanan internet mulai dipulihkan di Jalur Gaza."Kami mengumumkan secara bertahap kembalinya layanan komunikasi di berbagai wilayah Jalur Gaza," ujar Paltel dalam sebuah pernyataan, Jumat (19/1/2024).
Pemulihan layanan internet kemudian dikonfirmasi oleh kementerian telekomunikasi wilayah tersebut. PBB telah memperingatkan bahwa pemadaman ini memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah sangat buruk di wilayah Palestina. "Pemadaman telekomunikasi menghentikan penduduk Gaza dari mengakses informasi penyelamatan nyawa atau memanggil bantuan pertama dan menghambat bentuk tanggapan kemanusiaan lainnya," kata agensi kemanusiaan PBB OCHA.
Pertempuran telah melanda Gaza sejak serangan Hamas yang belum pernah terjadi pada 7 Oktober terhadap Israel yang menyebabkan kematian sekitar 1.140 orang, sebagian besar warga sipil, menurut perhitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.
Hamas dan kelompok militan lainnya menawan sekitar 250 orang tawanan dan sekitar 132 masih berada di Gaza, termasuk setidaknya 27 yang diyakini tewas. Setidaknya 24.762 warga Palestina, sekitar 70 persen dari mereka perempuan dan anak-anak, tewas dalam serangan bombardir dan serangan darat Israel, menurut data terbaru kementerian kesehatan Gaza.
(msf)
tulis komentar anda