Israel Bombardir Gaza, Startup Teknologi Palestina Terancam Punah
Sabtu, 21 Oktober 2023 - 09:27 WIB
Sturgill mengatakan selain kondisi yang sangat sulit di Gaza, yang dilanda rudal Israel, situasi di Ramallah “sangat tegang. Saya merasa situasinya akan menjadi jauh lebih buruk di sana dalam beberapa minggu mendatang,” bebernya.
Iliana Montauk, salah satu pendiri dan CEO Manara mengatakan kepada TechCrunch melalui email bahwa konektivitas telah menurun secara signifikan dalam 24 jam terakhir.
Mandara didanai oleh Y Combinator, Seedcamp, Reid Hoffman, Eric Ries, Marc Benioff, Paul Graham, dan Jessica Livingston.
“Meskipun Gaza telah dibom berkali-kali sebelumnya, kali ini sangat berbeda bagi sektor teknologi karena beberapa alasan. Listrik padam di seluruh jalur (Gaza). Sejumlah besar infrastruktur telah dibom (termasuk ISP dan banyak gedung apartemen tinggi yang memiliki menara telepon seluler). Seluruh lingkungan kelas menengah dihancurkan,” ujar Iliana.
Dia mengatakan di masa lalu jika seluruh lingkungan hancur, biasanya wilayah tersebut berbatasan dengan Israel dan wilayah yang lebih miskin, sehingga berdampak lebih kecil pada sektor teknologi.
“Sektor teknologi hampir sepenuhnya tidak dapat berfungsi di Gaza saat ini,” katanya.
Menurut Iliana, banyak karywannya tidak bisa bekerja. Beberapa telah mengungsi tiga kali dalam 24 jam terakhir, berpindah dari rumah teman ke rumah keluarga, karena setiap lingkungan tempat mereka tinggal adalah lingkungan yang akan dibom,” ceritanya.
Baca Juga: Gaza Tak Menyerah! Roket Hamas Kembali Hantam Ashkelon
“Kebanyakan orang telah kehilangan koneksi ponsel dan akses internet sepenuhnya, atau hanya memiliki akses ke 2G di ponsel mereka. Listrik tidak lagi tersedia bahkan untuk beberapa jam sehari, dan masyarakat kehabisan bahan bakar untuk generator mereka,” ia menambahkan.
Manara memiliki sekitar 100 insinyur perangkat lunak di Gaza, beberapa di antaranya bekerja jarak jauh untuk perusahaan teknologi di SiliconValley/Eropa.
Iliana Montauk, salah satu pendiri dan CEO Manara mengatakan kepada TechCrunch melalui email bahwa konektivitas telah menurun secara signifikan dalam 24 jam terakhir.
Mandara didanai oleh Y Combinator, Seedcamp, Reid Hoffman, Eric Ries, Marc Benioff, Paul Graham, dan Jessica Livingston.
“Meskipun Gaza telah dibom berkali-kali sebelumnya, kali ini sangat berbeda bagi sektor teknologi karena beberapa alasan. Listrik padam di seluruh jalur (Gaza). Sejumlah besar infrastruktur telah dibom (termasuk ISP dan banyak gedung apartemen tinggi yang memiliki menara telepon seluler). Seluruh lingkungan kelas menengah dihancurkan,” ujar Iliana.
Dia mengatakan di masa lalu jika seluruh lingkungan hancur, biasanya wilayah tersebut berbatasan dengan Israel dan wilayah yang lebih miskin, sehingga berdampak lebih kecil pada sektor teknologi.
“Sektor teknologi hampir sepenuhnya tidak dapat berfungsi di Gaza saat ini,” katanya.
Menurut Iliana, banyak karywannya tidak bisa bekerja. Beberapa telah mengungsi tiga kali dalam 24 jam terakhir, berpindah dari rumah teman ke rumah keluarga, karena setiap lingkungan tempat mereka tinggal adalah lingkungan yang akan dibom,” ceritanya.
Baca Juga: Gaza Tak Menyerah! Roket Hamas Kembali Hantam Ashkelon
“Kebanyakan orang telah kehilangan koneksi ponsel dan akses internet sepenuhnya, atau hanya memiliki akses ke 2G di ponsel mereka. Listrik tidak lagi tersedia bahkan untuk beberapa jam sehari, dan masyarakat kehabisan bahan bakar untuk generator mereka,” ia menambahkan.
Manara memiliki sekitar 100 insinyur perangkat lunak di Gaza, beberapa di antaranya bekerja jarak jauh untuk perusahaan teknologi di SiliconValley/Eropa.
Lihat Juga :
tulis komentar anda