Untung Rugi Pakai Tablet Murah untuk Anak-anak

Selasa, 21 Februari 2023 - 08:00 WIB
Anak-anak sekolah kini semakin akrab menggunakan tablet. Foto-foto/DOK. SCMP
JAKARTA - Tablet untuk pendidikan anak saat ini semakin terjangkau dan canggih. Ambil contoh tablet Samsung A7 Lite Wi-Fi yang hanya dijual Rp1,9 juta. Tablet dari Korea Selatan itu memiliki banyak keunggulan yang cukup membantu anak-anak saat belajar seperti prosesor 12nm besutan MediaTek, yaitu Helio P22T dan RAM 3 GB dan memori internal 32 GB.

Dengan kemampuan tersebut, pengguna bisa menyimpan lebih banyak aplikasi dan berbagai macam file, seperti tugas sekolah, multimedia, sampai foto maupun video bersama teman-teman dan keluarga.

Samsung tidak sendirian dalam membantu anak-anak dalam belajar. Tablet lain yang harganya juga cukup terjangkau adalah Huawei MatePad SE Kids Edition. Harganya memang lebih mahal sedikit dibanding Samsung A7 Lite Wi-Fi yakni Rp3,29 juta namun kelebihannya cukup banyak.

Ukuran layar Huawei MatePad SE Kids Edition lebih besar karena mencapai 10,4 ini. Layar Full HD dan panel LCD yang mendukung saturasi warna 16,7 juta.

Tablet ini turut menyediakan RAM berkapasitas 3GB dan penyimpanan internal 32GB. Ditambah lagi terdapat ruang penyimpanan tambahan melalui MicroSD dengan kapasitas hingga 1TB. Sementara itu baterainya berkapasitas 5.100mAh melalui USB Type C.



Hadirnya tablet dengan harga terjangkau memang jadi berkah tersendiri buat orang tua. Apalagi saat ini sistem pelajaran pasca pandemi memang sedikit bergeser menjadi lebih digital. Anak-anak saat ini mulai sering menggunakan perangkat elektronik seperti tablet, ponsel, hingga personal computer.

Bisa dikatakan transisi kelas konvensional ke digitak berlangsung sangat mulus pasca pandemi. Hanya saja masalahnya adalah masih ada perdebatan keras mengenai penggunaan perangkat elektronik secara berlebihan baik itu di dalam maupun di luar kelas.





Di tengah gembar-gembor manfaat yang besar, masih ada beberapa akademisi yang khawatir tentang efek negatif dari penggunaan perangkat elektronik yang berlebihan. Mereka wanti-wanti agar tenaga pengajar atau pun keluarga tidak merelakan begitu saja semuanya terjadi. Harus ada aturan dan pembatasan yang jelas agar anak-anak itu justru tidak dirugikan.

Sebuah studi tahun 2017 oleh Fakultas Kedokteran Li Ka Shing di Universitas Hong Kong (HKU) menemukan bahwa penggunaan perangkat digital yang berlebihan tanpa bimbingan orang tua berdampak negatif pada perilaku anak, kinerja akademik, dan status kesehatan fisik. Studi itu dilakukan pada 681 anak dari usia lima tahun hingga sembilan tahun yang sudah mengikuti sekolah dasar.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More