Bisa Disalahgunakan, Microsoft Hapus 10 Juta Data Pengenalan Wajah
A
A
A
REDMONT - Microsoft menghapus database sebanyak 10 juta gambar yang digunakan untuk melatih sistem pengenalan wajah. Basis data diluncurkan pada 2016 dan dibangun dengan gambar online dari 100.000 orang yang dikenal.
Diyakini basis data tersebut telah digunakan untuk melatih sistem yang dioperasikan oleh polisi dan pasukan militer. Penghapusan itu terjadi setelah Microsoft meminta politisi AS untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam mengatur sistem pengakuan.
Tahun lalu, Presiden Microsoft Brad Smith meminta Kongres AS untuk mengambil tugas mengatur penggunaan sistem pengenalan wajah. Sebab mereka memiliki "konsekuensi sosial yang luas dan potensi penyalahgunaan".
Laman TechLapse melaporkan, baru-baru ini, Microsoft telah menolak permintaan polisi California untuk menggunakan sistem pendeteksi wajahnya di kamera dan mobil. Set besar gambar, yang disebut database MSCeleb, dikompilasi dari gambar selebriti yang ditemukan online.
Proyek Megapixels, yang memantau basis data wajah, menyatakan "mayoritas" gambar berasal dari aktor Amerika dan Inggris. Termasuk wajah orang yang merasa perlu mempertahankan kehadiran online untuk kehidupan profesional mereka. Itu berarti wartawan, artis, musisi, aktivis, politisi, penulis, dan peneliti.
Meskipun tidak lagi tersedia dari Microsoft, data masih digunakan oleh orang-orang yang telah mengunduh salinannya.
"Tidak bisa membuat satu set data hilang," kata, Adam Harvey dari Megapixels. "Setelah Anda menerbitkannya, dan orang-orang mengunduhnya, (data) itu bisa ada di hard drive di seluruh dunia."
Di Inggris, polisi telah dikritik karena menguji sistem pengenalan wajah buatan sendiri yang terbukti tidak mampu mengenali orang. Sebuah tes salah dalam 92% kasus.
Sementara LSM setempat, Big Brother Watch mengatakan, pengenalan wajah yang "menembus" di jalan-jalan Inggris sangat tidak bertanggung jawab.
Diyakini basis data tersebut telah digunakan untuk melatih sistem yang dioperasikan oleh polisi dan pasukan militer. Penghapusan itu terjadi setelah Microsoft meminta politisi AS untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam mengatur sistem pengakuan.
Tahun lalu, Presiden Microsoft Brad Smith meminta Kongres AS untuk mengambil tugas mengatur penggunaan sistem pengenalan wajah. Sebab mereka memiliki "konsekuensi sosial yang luas dan potensi penyalahgunaan".
Laman TechLapse melaporkan, baru-baru ini, Microsoft telah menolak permintaan polisi California untuk menggunakan sistem pendeteksi wajahnya di kamera dan mobil. Set besar gambar, yang disebut database MSCeleb, dikompilasi dari gambar selebriti yang ditemukan online.
Proyek Megapixels, yang memantau basis data wajah, menyatakan "mayoritas" gambar berasal dari aktor Amerika dan Inggris. Termasuk wajah orang yang merasa perlu mempertahankan kehadiran online untuk kehidupan profesional mereka. Itu berarti wartawan, artis, musisi, aktivis, politisi, penulis, dan peneliti.
Meskipun tidak lagi tersedia dari Microsoft, data masih digunakan oleh orang-orang yang telah mengunduh salinannya.
"Tidak bisa membuat satu set data hilang," kata, Adam Harvey dari Megapixels. "Setelah Anda menerbitkannya, dan orang-orang mengunduhnya, (data) itu bisa ada di hard drive di seluruh dunia."
Di Inggris, polisi telah dikritik karena menguji sistem pengenalan wajah buatan sendiri yang terbukti tidak mampu mengenali orang. Sebuah tes salah dalam 92% kasus.
Sementara LSM setempat, Big Brother Watch mengatakan, pengenalan wajah yang "menembus" di jalan-jalan Inggris sangat tidak bertanggung jawab.
(mim)