Bos Microsoft Sebut Bahaya Terbesar AI adalah Pemalsuan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Salah satu ketakutan masyarakat terhadap teknologi Artificial Intelligence (AI) adalah pemalsuan yang seolah-olah tampak asli. Maka itu, teknologi ini harus diatur agar tidak rawan disalah gunakan.
Salah satu yang sangat khawatir tentang hal itu adalah Presiden Microsoft, Brad Smith. Dia mengatakan, kekhawatiran terbesarnya di sekitar teknologi AI adalah pemalsuan konten yang tampak realistis.
"Salah satu cara terbaik untuk mengatur AI adalah dengan memastikan, bahwa orang tahu kapan foto atau video itu dibuat dan nyata, atau kapan itu terjadi dihasilkan oleh AI," katanya, dikutip dari Gadgets30, Jumat (26/5/2023).
Menurutnya, dibutuhkan langkah-langkah yang tepat untuk melindungi perubahan konten yang sah dengan maksud untuk menipu orang, melalui penggunaan AI. Termasuk oleh perusahaan besar maupun kecil.
Sam Altman, CEO OpenAI, startup di belakang ChatGPT sepakat bahwa penggunaan AI dibutuhkan peraturan.
Dia mendesak, penggunaan AI harus diawasi, sehingga publik menjadi tahu konten apa yang dibuat AI dan yang asli, sehingga mereka dapat mengidentifikasi video yang dipalsukan.
Salah satu yang sangat khawatir tentang hal itu adalah Presiden Microsoft, Brad Smith. Dia mengatakan, kekhawatiran terbesarnya di sekitar teknologi AI adalah pemalsuan konten yang tampak realistis.
"Salah satu cara terbaik untuk mengatur AI adalah dengan memastikan, bahwa orang tahu kapan foto atau video itu dibuat dan nyata, atau kapan itu terjadi dihasilkan oleh AI," katanya, dikutip dari Gadgets30, Jumat (26/5/2023).
Menurutnya, dibutuhkan langkah-langkah yang tepat untuk melindungi perubahan konten yang sah dengan maksud untuk menipu orang, melalui penggunaan AI. Termasuk oleh perusahaan besar maupun kecil.
Sam Altman, CEO OpenAI, startup di belakang ChatGPT sepakat bahwa penggunaan AI dibutuhkan peraturan.
Dia mendesak, penggunaan AI harus diawasi, sehingga publik menjadi tahu konten apa yang dibuat AI dan yang asli, sehingga mereka dapat mengidentifikasi video yang dipalsukan.
(san)