Blizzard Wariskan Kualitas dan Kebaikan di Industri Game

Selasa, 08 Januari 2019 - 11:16 WIB
Blizzard Wariskan Kualitas dan Kebaikan di Industri Game
Blizzard Wariskan Kualitas dan Kebaikan di Industri Game
A A A
MIKE Morhaime bukan pemimpin utama Blizzard Entertainment ketika dia dan beberapa rekannya membentuk Silicon & Synapse pada 27 tahun silam. Penggagasnya justru Allen Adham yang memang seorang penggila game.

Adhamlah yang mengajak Morhaime untuk bergabung untuk membuat video game. Morhaime dan pendiri lainnya, Frank Pearce, akhirnya menyerah dan bergabung ke perusahaan yang kemudian menjadi Blizzard pada 8 Februari 1991. Adham sendiri memang seorang pemimpin. Sementara Morhaime lebih ke insinyur yang menikmati coding dan sesekali bermain game .

Morhaime akhirnya mengambil alih Blizzard pada 1998 setelah Adham mengundurkan diri untuk mengejar kehidupan yang berbeda. Sejak 2007, Morhaime adalah CEO Blizzard. Pengunduran diri sebagai Presiden Activision Blizzard dan menyerahkan tugasnya kepada J Allen Brack adalah perubahan terbesar di Blizzard yang kini memiliki valuasi USD63,3 miliar.

Sejak 2016, Blizzard sukses dengan versi terbaru World of Warcraft dan debut kompetisi e-sports Overwatch League. “Ketika pendiri Blizzard, Allen Adham, pertama kali mengajak saya bergabung dengannya dan menciptakan Silicon & Synapse, tidak ada bayangan akan menghadapi petualangan luar biasa yang akan kami bagi selama 27 tahun ke depan,” kata Morhaime dalam surat perpisahannya.

“Misi dan nilai-nilai awal kami terdiri dari empat kata sederhana yang membentuk fondasi kami: Kami membuat game hebat. Kami membuat pernyataan itu sebelum kami bahkan merilis game pertama, tetapi kami berkomitmen untuk menjalankannya,” ungkapnya.

Melalui game-nya, Blizzard mengembangkan posisi unik dalam sejarah industri game. Mereka tidak segan membunuh game sebanyak produk yang diterbitkan. Itu semua demi fokus tanpa henti untuk membuat game berkualitas. Blizzard pun berjanji untuk melanjutkan warisannya saat Morhaime melangkah ke peran sebagai penasihat, tidak lagi CEO.

“Emosi saya campur aduk. Pertama, saya merasakan rasa terima kasih yang mendalam kepada Mike. Karyanya pada beberapa game paling ikonik di industri kami adalah alasan saya datang ke Blizzard,” kata J Allen Brack, yang mengambil alih posisi Presiden Blizzard.

“Tidak hanya pemimpin yang menginspirasi, dia juga mentor yang bijaksana dan sabar kepada saya selama saya di Blizzard. Dia juga sudah menjadi teman baik. Bergabung dengan tim World of Warcraft dan perusahaan game favorit saya hampir 13 tahun yang lalu adalah mimpi yang tidak terba yangkan. Sekarang dipilih untuk memimpin Blizzard ke masa depan adalah suatu kehormatan besar dan tanggung jawab luar biasa,” tuturnya.

Terbuka dengan Kritik

Morhaime dikenal sangat terbuka, tidak antikritik, mendengarkan pendapat orang lain, serta tidak keras kepala. Ketika awal Silicon & Synapse akan menerbitkan game The Lost Vikings, Morhaime bercerita bahwa dia menganggap game tersebut sudah siap, lalu mengirimkannya ke penerbit game Interplay. Namun, Brian Fargo, bos Interplay saat itu, memberi masukan bahwa game-nya terlalu sulit dan karakter vikingnya terlalu mirip.

Namun, Morhaime tetap terbuka. Dia ingin melakukan perbaikan pada game. Padahal, Silicon & Synapse sudah tidak punya uang lagi. Untungnya, Fargo menyuntikkan dana agar tim Morhaime bisa mengerjakan game itu lagi.

“Saya kenal Mike sejak dia masih kecil. Kepribadian dan sikapnya tidak pernah berubah meskipun sukses luar biasa yang dimiliki Blizzard. Dia tetap menjadi orang yang tenang, adil, dan suka menolong. Saya selalu terkesan dengan bakatnya,” kata Fargo.

Morhaime juga tidak menyesal melakukan revisi pada game tersebut. “Akhirnya game itu jauh lebih baik. Itu jadi pelajaran besar bagi kami. Kami mendapat umpan balik tambahan dari orang-orang yang tidak ada di dalam tim pengembangan, tetapi tahu bagaimana membuat game. Itu sangat berharga.

Mengatasi umpan balik itu dan melalui proses berulang, terutama menjelang akhir pengembangan, dapat benar-benar mengukur kualitas. Kami juga melakukan itu pada setiap game yang dibuat Blizzard selanjutnya,” ujar Morhaime.

Blizzard terus menerbitkan hampir 30 game setelah itu, tetapi tetap fokus pada kualitas. The Lost Vikings adalah momen penting bagi Blizzard terhadap bagaimana pendekatan mereka terhadap penciptaan game masa depan.

“Antara lain menciptakan standar yang sangat tinggi, tidak pernah memasarkan game sebelum benar-benar selesai. Hal itu menjadi bagian dari tim selama ini,” ungkapnya. Ketika diakuisisi Chaos Studios pada awal 1994, Silicon & Synapse hanya dibeli USD6,75 juta. “Sekarang terlihat kecil, tapi pada saat itu terasa uang yang sangat besar,” kata Morhaime. Saat itu Morhaime masih berusia 26 tahun dan Adham 27 tahun.

Beri Inspirasi

Di industri game, nama Morhaime sangat harum. Melalui acara tahunan BlizzCon, Morhaime selalu menganjurkan kebaikan kepada para gamers dan pembuat game . “Ketika memulai Blizzard, kami hanya ingin membuat game yang hebat. Apa yang kami sadari adalah permainan yang kami buat benar-benar hanya sebuah kerangka kerja untuk komunitas dan interaksi manusia,” tulis Morhaime.

“Ketika kita melihat ke belakang, apa yang sering kita temukan yang paling abadi dan bermakna dari pengalaman kita dalam permainan adalah hubungan yang kita ciptakan dan bina. Anda telah memberi saya inspirasi dan dorongan untuk mencurahkan hati dan hidup saya ke dalam apa yang saya lakukan. Saya benar-benar tidak bisa melakukan semua itu tanpa Anda. Kami telah menciptakan dunia-dunia ini, tetapi Anda telah memberi mereka kehidupan melalui hasrat Anda, seni penggemar, cosplay, video, dan dalam banyak hal lainnya,” beber Morhaime.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6202 seconds (0.1#10.140)