Meta Setuju Bayar Rp11 Triliun Atas Gugatan Terkait Cambridge Analytica

Sabtu, 24 Desember 2022 - 07:39 WIB
loading...
Meta Setuju Bayar Rp11...
Meta Platforms telah setuju membayar USD725 juta (Rp11,2 triliun) untuk menyelesaikan gugatan class action atas tuduhan mengizinkan pihak ketiga, termasuk Cambridge Analytica, mengakses informasi pribadi pengguna. Foto/Reuters
A A A
SAN FRANSISCO - Meta Platforms telah setuju membayar USD725 juta (Rp11,2 triliun) untuk menyelesaikan gugatan class action atas tuduhan mengizinkan pihak ketiga, termasuk Cambridge Analytica, mengakses informasi pribadi pengguna. Cambridge Analytica, adalah sebuah perusahaan yang mendukung kemenangan kampanye presiden Donald Trump pada tahun 2016.

Ketentuan penyelesaian yang dicapai oleh Meta Platforms, perusahaan induk untuk Facebook dan Instagram, diungkapkan dalam dokumen pengadilan yang diajukan Kamis 22 Desember 2022 malam. Persetujuan itu masih perlu pengesahan hakim dalam sidang pengadilan federal San Francisco yang ditetapkan pada bulan Maret.

Pengacara penggugat menyebut penyelesaian yang diusulkan sebagai yang terbesar yang pernah dicapai dalam class action privasi data AS. Denda ini termasuk jumlah terbesar yang pernah dibayar Meta untuk menyelesaikan gugatan class action.

“Penyelesaian bersejarah ini akan memberikan kelegaan yang berarti dalam kasus privasi yang rumit dan baru ini,” kata pengacara utama penggugat, Derek Loeser dan Lesley Weaver, dalam pernyataan bersama dikutip dari laman New York Post, Sabtu (24/12/2022).



Gugatan ini dipicu oleh pengungkapan pada 2018 bahwa Facebook telah mengizinkan perusahaan konsultan politik Inggris Cambridge Analytica untuk mengakses data sebanyak 87 juta pengguna. Meta tidak mengakui kesalahan sebagai bagian dari penyelesaian kasus tersebut, tapi tetap tunduk pada keputusan hakim federal di San Francisco.

Meta mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penyelesaian kasus ini adalah demi kepentingan terbaik komunitas dan pemegang saham. “Selama tiga tahun terakhir kami mengubah pendekatan terhadap privasi dan menerapkan program privasi yang komprehensif,” kata Meta.

Cambridge Analytica, sekarang sudah tidak aktif, bekerja untuk kampanye kepresidenan Donald Trump yang sukses pada tahun 2016. Cambridge Analytica memperoleh akses ke informasi pribadi jutaan akun Facebook untuk tujuan pembuatan profil dan penargetan pemilih.

Cambridge Analytica memperoleh informasi itu tanpa persetujuan pengguna dari seorang peneliti yang telah diizinkan oleh Facebook untuk menyebarkan aplikasi di jaringan media sosialnya yang mengambil data dari jutaan penggunanya.



Skandal Cambridge Analytica berikutnya memicu penyelidikan pemerintah terhadap praktik privasinya, tuntutan hukum, dan sidang kongres tingkat tinggi. Kemudian pemimpin eksekutif Meta Mark Zuckerberg dipanggil oleh anggota parlemen.

Pada 2019, Facebook setuju untuk membayar USD5 miliar untuk menyelesaikan penyelidikan Komisi Perdagangan Federal atas praktik privasinya. Facebook juga membayar USD100 juta untuk menyelesaikan klaim Securities and Exchange Commission yang menyesatkan investor tentang penyalahgunaan data pengguna.

Facebook berargumen bahwa penggunanya tidak memiliki kepentingan privasi yang sah atas informasi yang mereka bagikan dengan teman di media sosial. Tetapi Hakim Distrik AS Vince Chhabria menyebut pandangan itu "sangat salah" dan melanjutkan kasus tersebut di pengadilan.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Saham Perusahaan Teknologi...
Saham Perusahaan Teknologi AS Anjlok Imbas Tarif Trump
Washington Gelar Sidang...
Washington Gelar Sidang Kasus Antimonopoli Meta
China Hentikan Ekspor...
China Hentikan Ekspor Unsur Tanah dan Magnet untuk Industri Chip AS
Donald Trump Pastikan...
Donald Trump Pastikan HP dan Barang Elektronik Tak Akan Bebas dari Tarif Baru
Barang Elektronik Tak...
Barang Elektronik Tak Akan Bebas dari Tarif Impor Trump, Ini Alasannya
Akun Meta Teen Kini...
Akun Meta Teen Kini Tersedia di Facebook dan Messenger, Ini Fungsinya
Aplikasi Instagram untuk...
Aplikasi Instagram untuk iPad dalam Pengembangan, Ini Bocorannya
Buntut Tarif Baru Trump,...
Buntut Tarif Baru Trump, Razer Tutup Layanan Online di AS
Meta Blokir Live Streaming...
Meta Blokir Live Streaming yang Dilakukan Remaja di Instagram
Rekomendasi
Rusia: Jerman Terlibat...
Rusia: Jerman Terlibat Perang Jika Ukraina Gunakan Rudal Taurus!
Pangeran William Kemungkinan...
Pangeran William Kemungkinan Besar Jadi Raja Lebih Cepat, Transisi Kekuasaan Sudah Disiapkan
Peringatan Wafatnya...
Peringatan Wafatnya Isa Almasih, Ganjil-Genap di Jakarta Ditiadakan Hari Ini
Berita Terkini
Perplexity Tawarkan...
Perplexity Tawarkan AI kepada Samsung dan Lenovo
1 jam yang lalu
Bukti Terkuat Adanya...
Bukti Terkuat Adanya Kehidupan di Luar Bumi Ditemukan
9 jam yang lalu
Saham Perusahaan Teknologi...
Saham Perusahaan Teknologi AS Anjlok Imbas Tarif Trump
10 jam yang lalu
Apple Siapkan Perangkat...
Apple Siapkan Perangkat Andalan untuk Gantikan iPhone
11 jam yang lalu
Hypernet dan Huawei...
Hypernet dan Huawei Jalin Kemitraan Strategis untuk Pemberdayaan Digital UKM
20 jam yang lalu
Jawaban Kenapa Kucing...
Jawaban Kenapa Kucing Berwarna Oranye Punya Banyak Kelebihan Akhirnya Terungkap
22 jam yang lalu
Infografis
Pendapatan Arab Saudi...
Pendapatan Arab Saudi dari Pelaksanaan Haji Rp248,2 Triliun Per Tahun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved