Akibat Tak Mampu Beli STB, Pria Ini Membuang TV ke Tempat Sampah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Akibat Pemerintah menghentikan siaran TV analog di sejumlah wilayah di Indosia. Kini berbagai permasalahan muncul di tengan masyarakat.
Permasalahn muncul akibatHal itu membuat beberapa masyarakat kecewa lantaran tidak lagi bisa menyaksikan tayangan favorit mereka di televisi.
Mahalnya harga Set Top Box (STB), membuat masyarakat menengah ke bawah kesulitan untuk bisa mendapatkan barang tersebut. Bahkan beberapa orang mengaku bahwa untuk membeli beras saja sulit, apalagi membeli STB.
Sebuah video di akun TikTok yang dibagikan oleh @pejuwang rupiyah memperlihatkan seorang lelaku yang memanggul televisi . Menggunakan dialog Sunda, pria ini bisa menonton siaran TV karena tak mampu membeli STB, pria ini membuang TV nya ke tumpukan sampah
Sementara itu, Anggota DPR asal DIY, Sukamta menyoroti naiknya harga STB yang naik hingga tiga kali lipat. Masyarakat yang ekonominya tanggung, buka golongan kaya tapi juga tidak miskin, tidak mendapatkan jatah pembagian STB dari pemerintah.
"Mereka pengen beli Pak, sekarang harganya tiga kali lipat, minimum, kalau dulu itu harganya kira-kira Rp160.000-Rp200.000 sekarang Rp500.000-Rp600.000 Pak," kata politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini dikutip dari video yang viral di TikTok.
Menurutnya, harga STB sebesar itu memberatkan masyarakat yang pendapatannya hanya Rp1,5 juta per bulan. Kelompok masyarakat ini cukup banyak jumlahnya.
Sukamta mengungkapkan, harga wajar STB sebenarnya antara Rp160.000 sampai Rp200.000 karena ongkos produksinya hanya Rp50.000 per unit.
"Masa dijualnya Rp400.000 sih, masa dijualnya Rp600.000 sih, yang agak simpati dikit gitu loh terhadap masyarakat," kata Anggota Komisi I DPR ini.
Permasalahn muncul akibatHal itu membuat beberapa masyarakat kecewa lantaran tidak lagi bisa menyaksikan tayangan favorit mereka di televisi.
Mahalnya harga Set Top Box (STB), membuat masyarakat menengah ke bawah kesulitan untuk bisa mendapatkan barang tersebut. Bahkan beberapa orang mengaku bahwa untuk membeli beras saja sulit, apalagi membeli STB.
Sebuah video di akun TikTok yang dibagikan oleh @pejuwang rupiyah memperlihatkan seorang lelaku yang memanggul televisi . Menggunakan dialog Sunda, pria ini bisa menonton siaran TV karena tak mampu membeli STB, pria ini membuang TV nya ke tumpukan sampah
Sementara itu, Anggota DPR asal DIY, Sukamta menyoroti naiknya harga STB yang naik hingga tiga kali lipat. Masyarakat yang ekonominya tanggung, buka golongan kaya tapi juga tidak miskin, tidak mendapatkan jatah pembagian STB dari pemerintah.
"Mereka pengen beli Pak, sekarang harganya tiga kali lipat, minimum, kalau dulu itu harganya kira-kira Rp160.000-Rp200.000 sekarang Rp500.000-Rp600.000 Pak," kata politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini dikutip dari video yang viral di TikTok.
Menurutnya, harga STB sebesar itu memberatkan masyarakat yang pendapatannya hanya Rp1,5 juta per bulan. Kelompok masyarakat ini cukup banyak jumlahnya.
Sukamta mengungkapkan, harga wajar STB sebenarnya antara Rp160.000 sampai Rp200.000 karena ongkos produksinya hanya Rp50.000 per unit.
"Masa dijualnya Rp400.000 sih, masa dijualnya Rp600.000 sih, yang agak simpati dikit gitu loh terhadap masyarakat," kata Anggota Komisi I DPR ini.
(wbs)