Pengguna Internet Diminta untuk Menjaga Identitas Bangsa di Ruang Digital

Selasa, 20 September 2022 - 17:23 WIB
loading...
Pengguna Internet Diminta untuk Menjaga Identitas Bangsa di Ruang Digital
Pengguna internet didorong untuk menjaga etika di ruang digital. FOTO/ IST
A A A
JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika ( Kemenkominfo ) bekerjasama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi mengadakan kegiatan Webinar tentang “Menjaga Identitas Bangsa di Ruang Digital”.



Berdasarkan Penelitian We Are Social Hootsuite per Februari 2022 di indonesia terdapat 204,7 juta pengguna internet dan pengguna media sosial aktif mencapai 191,4 juta. Indeks Literasi Digital Indonesia 2021 berada pada level “sedang” dengan skor 3,49.

Pengukuran dengan Kerangka Indeks Literasi Digital tahun 2021 ini menggunakan empat pilar, yaitu Kecakapan Digital, Etika Digital, Keamanan Digital, dan Budaya Digital.

Karena masih berada di level “sedang”, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama GNLD melakukan berbagai kegiatan seperti webinar untuk meningkatkan kecakapan Digital Masyarakat.

Arus informasi ruang digital yang datang dari seluruh penjuru dunia jika tidak ditanggapi dengan bijak tentunya dapat mempengaruhi jati diri penggunanya. Identitas kita sebagai bangsa yang ramah seakan hilang karena kelakuan warganet yang dikenal tidak sopan di media sosial.

Vivid Devianti dari Komite Edukasi Mafindo (masyarakat anti fitnah Indonesia) mengatakan saat ini kita harus beradaptasi dengan era serba digital.

“Kita harus memahami dan mahir akan ruang digital, pahami semua landskap digital seperti mesin pencarian, aplikasi percakapan, media sosial, dompet digital dan loka pasar”, katanya dalam keterangan persnya Selasa, (20/9/2022).

Dalam penyampaian materinya Vivid menghimbau pengguna ruang digital untuk memanfaatkan media digital dengan 3B. “B yang pertama yaitu Belajar dan berbagi secara daring, selanjutnya Berjejaring digital dengan sesama pengguna ruang digital serta B yang ketiga Berkolaborasi dengan pengguna yang minat dan passion nya sama dengan kita”. tuturnya.

Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur Rocky Prasetyo Jati mengatakan keberagaman merupakan identitas dan aset bagi bangsa. “Bangsa kita yang beragam sangat sensitif dengan berbagai isu SARA, karena hal itu kita harus berhati-hati dalam menggunakan media sosial”, terangnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2234 seconds (0.1#10.140)