Inilah 5 Tips Kartu Kredit Aman dari Penipuan Carding, Kenali dan Pahami
loading...
A
A
A
JAKARTA - Carding adalah bentuk penipuan berupa penggunaan kartu kredit orang lain untuk melakukan transaksi atau pembelian tertentu. Penipu kartu kredit dikenal sebagai carder.
Dalam melancarkan aksinya, seorang carder mencuri nomor kartu kredit orang lain, lalu menggunakannya untuk mendapat keuntungan pribadi. Menurut jenisnya, carding terdiri dari beberapa tipe.
Antara lain Misuse of Card Data , Wiretapping, Counterfeiting, hingga Phising. Seorang carder biasanya cukup sering menggunakan metode phising untuk mendapatkan informasi seputar kartu kredit orang lain.
Pada teknisnya, carder akan menghubungi korban, baik melalui telepon atau email. Tak jarang, mereka juga bisa menyamar menjadi perwakilan penerbit kartu kredit korbannya. Carder biasanya mengirimkan sejenis tautan palsu dengan tujuan memperoleh akses atau informasi pribadi Anda.
Lantas, bagaimana cara agar terhindar dari kejahatan carding ini? Berikut 5 tips kartu kredit aman dari penipuan carding:
Jangan Bagikan Informasi Kartu Kredit dengan Bebas
Satu hal penting yang perlu diingat pemilik kartu kredit adalah kerahasiaan informasi kartunya. Jangan sekali-kali membagikan privasi kartu kredit Anda kepada orang asing, bahkan jika mereka mengaku sebagai perwakilan dari perusahaan kartu kredit sekalipun.
Selain itu, jika Anda memang diharuskan membagikan informasi kartu kredit melalui ponsel, pastikan tidak ada orang lain yang mendengarnya.
Identifikasi Upaya Phising
Cara kerja phising sangat sederhana. Penipu akan mengirimkan tautan dengan tujuan diklik oleh calon korban. Nantinya, jika korban benar-benar mengunjungi link tersebut, secara tidak sadar dia sudah memberikan akses dan informasi tertentu pada si penipu.
Maka dari itu, sebisa mungkin hindari tautan atau lampiran asing yang datang dari antah berantah. Biasanya cara ini digunakan carder untuk mencuri informasi kartu kredit yang Anda miliki.
Gunakan Fitur Notifikasi Kartu Kredit
Biasanya, perusahaan yang mengeluarkan kartu kredit menawarkan layanan notifikasi dan peringatan. Pengguna bisa mengaktifkannya untuk menghindari kejahatan carding.
Dalam melancarkan aksinya, seorang carder mencuri nomor kartu kredit orang lain, lalu menggunakannya untuk mendapat keuntungan pribadi. Menurut jenisnya, carding terdiri dari beberapa tipe.
Antara lain Misuse of Card Data , Wiretapping, Counterfeiting, hingga Phising. Seorang carder biasanya cukup sering menggunakan metode phising untuk mendapatkan informasi seputar kartu kredit orang lain.
Pada teknisnya, carder akan menghubungi korban, baik melalui telepon atau email. Tak jarang, mereka juga bisa menyamar menjadi perwakilan penerbit kartu kredit korbannya. Carder biasanya mengirimkan sejenis tautan palsu dengan tujuan memperoleh akses atau informasi pribadi Anda.
Lantas, bagaimana cara agar terhindar dari kejahatan carding ini? Berikut 5 tips kartu kredit aman dari penipuan carding:
Jangan Bagikan Informasi Kartu Kredit dengan Bebas
Satu hal penting yang perlu diingat pemilik kartu kredit adalah kerahasiaan informasi kartunya. Jangan sekali-kali membagikan privasi kartu kredit Anda kepada orang asing, bahkan jika mereka mengaku sebagai perwakilan dari perusahaan kartu kredit sekalipun.
Selain itu, jika Anda memang diharuskan membagikan informasi kartu kredit melalui ponsel, pastikan tidak ada orang lain yang mendengarnya.
Identifikasi Upaya Phising
Cara kerja phising sangat sederhana. Penipu akan mengirimkan tautan dengan tujuan diklik oleh calon korban. Nantinya, jika korban benar-benar mengunjungi link tersebut, secara tidak sadar dia sudah memberikan akses dan informasi tertentu pada si penipu.
Maka dari itu, sebisa mungkin hindari tautan atau lampiran asing yang datang dari antah berantah. Biasanya cara ini digunakan carder untuk mencuri informasi kartu kredit yang Anda miliki.
Gunakan Fitur Notifikasi Kartu Kredit
Biasanya, perusahaan yang mengeluarkan kartu kredit menawarkan layanan notifikasi dan peringatan. Pengguna bisa mengaktifkannya untuk menghindari kejahatan carding.