Hati-hati, ChatGPT Bisa Bocorkan Informasi Kartu Kredit Pengguna
loading...
OpenAI meyakini pengguna yang jadi korban kebocoran kartu kredit aplikasi ChatGPT tidak besar. Foto/DailyMail.
A
A
A
JAKARTA - Pengguna ChatGPT diminta waspada karena OpenAI mengakui program itu punya bug atau cacat program yang bisa bocorkan informasi kartu kredit . Akibatnya, OpenAI sempat menghentikan program chatbot atau percakapan robot tersebut guna meminimalkan kerugian.
Keberadaan bug itu terdeteksi pada awal pekan ini. Saat itu beberapa pengguna ChatGPT Plus menghubungi OpenAI karena adanya percakapan yang tidak mereka lakukan.
"Sangat mungkin buat beberapa pengguna melihat aktivitas lain yang menggunakan nama mereka, email, alamat pembayaran, empat angka terakhir kartu kredit, dan waktu kadaluwarsa kartu kredit," jelas OpenAI.
Untungnya menurut OpenAI cacat itu langsung terdeteksi. Hal itu membuat korban dari penyebaran informasi tidak semakin meluas.
![Hati-hati, ChatGPT Bisa Bocorkan Informasi Kartu Kredit Pengguna]()
"Kami yakin jumlah pengguna yang terimbas akan cacat itu sangat rendah. Kami menyarankan agar mereka yang terdampak melakukan instruksi yang kami berikan ini," terang OpenAI.
Beberapa pengaturan yang dianjurkan di antaranya mengatur ulang menu langganan. Diyakini sumber masalah cacat tersebut berada di pengaturan langganan.
Hal itu diketahui karena beberapa email konfirmasi langganan dikirim ke pengguna yang berbeda. "Ada kemungkinan bahwa sejumlah kecil email konfirmasi langganan telah salah alamat sebelum tanggal 20 Maret, meskipun kami belum mengonfirmasi hal ini," terang OpenAI.
Kabar baiknya adalah Open AI mengaku telah berhasil mengatasi kecacatan atau bug tersebut. Mereka juga telah menghubungi pengguna yang mungkin terpengaruh dan memberi tahu mereka bahwa informasi pembayaran mereka mungkin telah terungkap.
OpenAI juga mengklaim bahwa tidak ada risiko berkelanjutan terhadap data pribadi milik pengguna. "Semua orang di OpenAI berkomitmen untuk melindungi privasi pengguna kami dan menjaga keamanan data mereka. Ini adalah tanggung jawab yang kami anggap sangat serius," tegas mereka.
Keberadaan bug itu terdeteksi pada awal pekan ini. Saat itu beberapa pengguna ChatGPT Plus menghubungi OpenAI karena adanya percakapan yang tidak mereka lakukan.
"Sangat mungkin buat beberapa pengguna melihat aktivitas lain yang menggunakan nama mereka, email, alamat pembayaran, empat angka terakhir kartu kredit, dan waktu kadaluwarsa kartu kredit," jelas OpenAI.
Untungnya menurut OpenAI cacat itu langsung terdeteksi. Hal itu membuat korban dari penyebaran informasi tidak semakin meluas.
"Kami yakin jumlah pengguna yang terimbas akan cacat itu sangat rendah. Kami menyarankan agar mereka yang terdampak melakukan instruksi yang kami berikan ini," terang OpenAI.
Beberapa pengaturan yang dianjurkan di antaranya mengatur ulang menu langganan. Diyakini sumber masalah cacat tersebut berada di pengaturan langganan.
Hal itu diketahui karena beberapa email konfirmasi langganan dikirim ke pengguna yang berbeda. "Ada kemungkinan bahwa sejumlah kecil email konfirmasi langganan telah salah alamat sebelum tanggal 20 Maret, meskipun kami belum mengonfirmasi hal ini," terang OpenAI.
Kabar baiknya adalah Open AI mengaku telah berhasil mengatasi kecacatan atau bug tersebut. Mereka juga telah menghubungi pengguna yang mungkin terpengaruh dan memberi tahu mereka bahwa informasi pembayaran mereka mungkin telah terungkap.
OpenAI juga mengklaim bahwa tidak ada risiko berkelanjutan terhadap data pribadi milik pengguna. "Semua orang di OpenAI berkomitmen untuk melindungi privasi pengguna kami dan menjaga keamanan data mereka. Ini adalah tanggung jawab yang kami anggap sangat serius," tegas mereka.
(wsb)
Lihat Juga :
