Ini Kekuatan Senjata Laser Rusia yang Membutakan Satelit Mata-Mata Musuh
loading...
A
A
A
MOSKOW - Isu senjata laser yang dikembangkan Rusia untuk membuat buta satelit mata-mata musuh tampaknya bukan isapan jempol. Bahkan, yang lebih dikhawatirkan, senjata laser ini juga mampu merontokan satelit yang mengorbit di luar angkasa.
Laporan The Space Review baru-baru ini menyebutkan Rusia sedang membangun fasilitas laser berbasis darat baru untuk mengganggu satelit yang mengorbit di angkasa. Ide dasarnya adalah untuk menyilaukan sensor optik satelit mata-mata negara lain dengan membanjiri menggunakan sinar laser.
Iain Boyd, Profesor Ilmu Teknik Dirgantara, Universitas Colorado Boulder, dalam artikel yang diterbitkan The Conversation dan dimuat kembali di laman Space.com menyebutkan bahwa reknologi laser telah berkembang menjadi salah satu jenis pertahanan anti-satelit yang sangat masuk akal. Meskipun baru hanya ada sedikit bukti dari beberapa negara yang berhasil menguji laser semacam itu.
“Jika pemerintah Rusia mampu membangun laser, itu akan mampu melindungi sebagian besar negara dari pandangan sensor optik satelit. Teknologi ini juga menyiapkan panggung untuk kemungkinan senjata laser dapat menonaktifkan satelit secara permanen,” katanya dikutip SINDOnews, Rabu (3/8/2022).
Laser adalah perangkat untuk menciptakan sinar sempit energi terarah. Laser pertama dikembangkan pada tahun 1960 dan sejak saat itu, ada beberapa jenis yang dibuat yang menggunakan mekanisme fisik berbeda untuk menghasilkan foton atau partikel cahaya.
Laser gas memompa sejumlah besar energi ke dalam molekul tertentu seperti karbon dioksida. Laser kimia didukung oleh reaksi kimia spesifik yang melepaskan energi. Laser solid-state menggunakan bahan kristal khusus untuk mengubah energi listrik menjadi foton.
Fasilitas laser Rusia baru yang terkenal disebut Kalina dan beroperasi dalam mode berdenyut inframerah dan menghasilkan sekitar 1.000 joule per sentimeter persegi. Sebagai perbandingan, laser berdenyut yang digunakan untuk operasi retina hanya sekitar 1/10.000 kekuatannya.
Kalina mengirimkan sebagian besar foton yang dihasilkannya melintasi jarak yang jauh di mana satelit mengorbit di atas kepala. Hal ini dapat dilakukan karena laser membentuk sinar yang sangat terkolimasi, yang berarti foton bergerak secara paralel sehingga sinar tidak menyebar.
Laporan The Space Review baru-baru ini menyebutkan Rusia sedang membangun fasilitas laser berbasis darat baru untuk mengganggu satelit yang mengorbit di angkasa. Ide dasarnya adalah untuk menyilaukan sensor optik satelit mata-mata negara lain dengan membanjiri menggunakan sinar laser.
Iain Boyd, Profesor Ilmu Teknik Dirgantara, Universitas Colorado Boulder, dalam artikel yang diterbitkan The Conversation dan dimuat kembali di laman Space.com menyebutkan bahwa reknologi laser telah berkembang menjadi salah satu jenis pertahanan anti-satelit yang sangat masuk akal. Meskipun baru hanya ada sedikit bukti dari beberapa negara yang berhasil menguji laser semacam itu.
“Jika pemerintah Rusia mampu membangun laser, itu akan mampu melindungi sebagian besar negara dari pandangan sensor optik satelit. Teknologi ini juga menyiapkan panggung untuk kemungkinan senjata laser dapat menonaktifkan satelit secara permanen,” katanya dikutip SINDOnews, Rabu (3/8/2022).
Baca Juga
Laser adalah perangkat untuk menciptakan sinar sempit energi terarah. Laser pertama dikembangkan pada tahun 1960 dan sejak saat itu, ada beberapa jenis yang dibuat yang menggunakan mekanisme fisik berbeda untuk menghasilkan foton atau partikel cahaya.
Laser gas memompa sejumlah besar energi ke dalam molekul tertentu seperti karbon dioksida. Laser kimia didukung oleh reaksi kimia spesifik yang melepaskan energi. Laser solid-state menggunakan bahan kristal khusus untuk mengubah energi listrik menjadi foton.
Fasilitas laser Rusia baru yang terkenal disebut Kalina dan beroperasi dalam mode berdenyut inframerah dan menghasilkan sekitar 1.000 joule per sentimeter persegi. Sebagai perbandingan, laser berdenyut yang digunakan untuk operasi retina hanya sekitar 1/10.000 kekuatannya.
Kalina mengirimkan sebagian besar foton yang dihasilkannya melintasi jarak yang jauh di mana satelit mengorbit di atas kepala. Hal ini dapat dilakukan karena laser membentuk sinar yang sangat terkolimasi, yang berarti foton bergerak secara paralel sehingga sinar tidak menyebar.