Alasan Perusahaan Teknologi Ini Terapkan Work From Anywhere
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wajar jika banyak perusahaan sudah memberlakukan 100 persen WFO (work from office) . Selain karena Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM ) sudah level satu, kasus Covid-19 juga sudah semakin terkendali.
Meski demikian, imbas lebih dari 2 tahun adopsi kerja dari rumah atau Work From Home (WFH) membuat sejumlah perusahaan memilih tren baru kerja dimana saja atau Work from Anywhere (WFA).
Salah satunya PT Alita Praya Mitra (Alita) yang mengaku ingin bertransformasi menuju korporasi yang benar-benar digital di Indonesia.
”Pandemi telah bergeser menjadi endemi. Namun masyarakat masuk dalam era volatility, uncertainty, complexity, dan ambiguity (VUCA) yang penuh ketidakpastian. Kita perlu VUCA 2.0, yakni vision, understanding, courage, dan adaptability,” ujar Direktur Utama PT Alita Praya Mitra (Alita), Teguh Prasetya.
Menurut Teguh, Alita adalah perusahaan teknologi yang sudah berusia lebih dari 27 tahun di Indonesia. Layanan mereka meliputi sistem integrator dan managed service, solusi jaringan, solusi fiber, juga memiliki jaringan serat optik sepanjang 8.000 km.
”Maka, kami sangat percaya diri untuk meluncurkan pola kerja dari mana saja atau Work from Anywhere (WFA) bagi karyawan. Sekaligus menegaskan bahwa kami benar-benar ingin jadi perusahaan digital penuh pertama di Indonesia,” katanya.
Selama hampir 3 tahun WFH, Teguh menyebut bahwa pola kerja mereka berhasil meningkatkan produktivitas kerja hingga 50% dan menurunkan biaya operasional kantor hingga 70%.
Menurutnya, memang perlu visi, pemahaman, keberanian, dan kemampuan adaptasi untuk menciptakan lingkungan kerja yang seimbang. ”Komunikasi tetap dijaga melalui berbagai saluran komunikasi, salah satunya intranet untuk memudahkan karyawan dalam bekerja dari mana saja,” ungkap Teguh.
Head of Corporate and Marketing Communication PT Alita Praya Mitra Fita Indah Maulani mengatakan, Alita telah menerapkan standar internasional dalam keamanan informasi dengan Sertifikasi Sistem Manajemen Keamanan Informasi atau Information Security Management Systems (ISMS) ISO 27001. ”Sertifikasi ini diperoleh karena kami bisa mengendalikan risiko keamanan informasi,” ujarnya.
PT Alita Praya Mitra menurut Fita telah mengantongi tiga standar internasional melalui sertifikasi ISO, yaitu ISO 9001:2015, ISO 45001:2018, dan ISO 27001:2013.
”Layanan bisnis Alita mencakup penyedia layanan (sistem integrator dan managed service), solusi jaringan, solusi fiber, dan solusi pintar. Jaringan serat optik yang dimiliki Alita mencapai lebih dari 8.000 km di seluruh negeri untuk akses broadband, jaringan backbone, dark fiber, dan active network,” ungkap Fita.
Meski demikian, imbas lebih dari 2 tahun adopsi kerja dari rumah atau Work From Home (WFH) membuat sejumlah perusahaan memilih tren baru kerja dimana saja atau Work from Anywhere (WFA).
Salah satunya PT Alita Praya Mitra (Alita) yang mengaku ingin bertransformasi menuju korporasi yang benar-benar digital di Indonesia.
”Pandemi telah bergeser menjadi endemi. Namun masyarakat masuk dalam era volatility, uncertainty, complexity, dan ambiguity (VUCA) yang penuh ketidakpastian. Kita perlu VUCA 2.0, yakni vision, understanding, courage, dan adaptability,” ujar Direktur Utama PT Alita Praya Mitra (Alita), Teguh Prasetya.
Menurut Teguh, Alita adalah perusahaan teknologi yang sudah berusia lebih dari 27 tahun di Indonesia. Layanan mereka meliputi sistem integrator dan managed service, solusi jaringan, solusi fiber, juga memiliki jaringan serat optik sepanjang 8.000 km.
”Maka, kami sangat percaya diri untuk meluncurkan pola kerja dari mana saja atau Work from Anywhere (WFA) bagi karyawan. Sekaligus menegaskan bahwa kami benar-benar ingin jadi perusahaan digital penuh pertama di Indonesia,” katanya.
Selama hampir 3 tahun WFH, Teguh menyebut bahwa pola kerja mereka berhasil meningkatkan produktivitas kerja hingga 50% dan menurunkan biaya operasional kantor hingga 70%.
Menurutnya, memang perlu visi, pemahaman, keberanian, dan kemampuan adaptasi untuk menciptakan lingkungan kerja yang seimbang. ”Komunikasi tetap dijaga melalui berbagai saluran komunikasi, salah satunya intranet untuk memudahkan karyawan dalam bekerja dari mana saja,” ungkap Teguh.
Head of Corporate and Marketing Communication PT Alita Praya Mitra Fita Indah Maulani mengatakan, Alita telah menerapkan standar internasional dalam keamanan informasi dengan Sertifikasi Sistem Manajemen Keamanan Informasi atau Information Security Management Systems (ISMS) ISO 27001. ”Sertifikasi ini diperoleh karena kami bisa mengendalikan risiko keamanan informasi,” ujarnya.
PT Alita Praya Mitra menurut Fita telah mengantongi tiga standar internasional melalui sertifikasi ISO, yaitu ISO 9001:2015, ISO 45001:2018, dan ISO 27001:2013.
Baca Juga
”Layanan bisnis Alita mencakup penyedia layanan (sistem integrator dan managed service), solusi jaringan, solusi fiber, dan solusi pintar. Jaringan serat optik yang dimiliki Alita mencapai lebih dari 8.000 km di seluruh negeri untuk akses broadband, jaringan backbone, dark fiber, dan active network,” ungkap Fita.
(dan)