Permintaan Talenta Digital di Era Industri 4.0 Membludak, Full Stack Developer Disiapkan
loading...
A
A
A
Setelah menguasai pengetahuan dan keterampilan sebagai seorang Full Stack Developer, para peserta akan terjun langsung mengerjakan berbagai proyek lewat skema pemagangan.
“Jadi, melalui program ini, peserta tidak hanya belajar teori, tetapi mereka juga memperoleh kesempatan untuk mempraktekkan secara langsung semua ilmu, pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajarinya selama mengikuti bootcamp,” kata CEO QuBisa, Suwardi Luis.
Suwardi Luis menjelaskan lebih lanjut, program ini juga bertujuan mendukung program pemagangan nasional yang digagas pemerintah untuk meningkatkan kompetensi lulusan baru dan para pencari kerja agar mereka siap bersaing di era Revolusi Industri 4.0. Kata Suwardi, “Kami ingin mendukung program pemerintah dengan turut serta melahirkan generasi yang memiliki kompetensi berbasis digital (digital competence).”
Menurut Suwardi, selama ini memang ada kesenjangan antara kualitas lulusan perguruan tinggi, dan SDM Indonesia pada umumnya, dengan kebutuhan industri. “Ada mismatch, sehingga tidak terjadi link and match,” tegas Suwardi.
Banyak pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan oleh dunia industri, tetapi itu tidak diajarkan di perguruan tinggi. Akibatnya banyak lulusan perguruan tinggi yang tidak langsung siap pakai ketika memasuki dunia kerja.
“Jadi, melalui program ini, peserta tidak hanya belajar teori, tetapi mereka juga memperoleh kesempatan untuk mempraktekkan secara langsung semua ilmu, pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajarinya selama mengikuti bootcamp,” kata CEO QuBisa, Suwardi Luis.
Suwardi Luis menjelaskan lebih lanjut, program ini juga bertujuan mendukung program pemagangan nasional yang digagas pemerintah untuk meningkatkan kompetensi lulusan baru dan para pencari kerja agar mereka siap bersaing di era Revolusi Industri 4.0. Kata Suwardi, “Kami ingin mendukung program pemerintah dengan turut serta melahirkan generasi yang memiliki kompetensi berbasis digital (digital competence).”
Menurut Suwardi, selama ini memang ada kesenjangan antara kualitas lulusan perguruan tinggi, dan SDM Indonesia pada umumnya, dengan kebutuhan industri. “Ada mismatch, sehingga tidak terjadi link and match,” tegas Suwardi.
Banyak pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan oleh dunia industri, tetapi itu tidak diajarkan di perguruan tinggi. Akibatnya banyak lulusan perguruan tinggi yang tidak langsung siap pakai ketika memasuki dunia kerja.
Lihat Juga :