Ledek Metaverse, Produsen Minuman Alkohol Luncurkan Bir Virtual

Sabtu, 19 Maret 2022 - 15:19 WIB
loading...
Ledek Metaverse, Produsen Minuman Alkohol Luncurkan Bir Virtual
Bir virtual buatan Heineken merupakan ledekan terhadap metaverse. Foto/BBC
A A A
JAKARTA - Produsen minuman alkohol, Heineken , meledek metaverse dengan meluncurkan produk bir virtual. Tidak main-main ledekan itu dilakukan dengan menggelar acara resmi yang semuanya dilakukan secara virtual.

Seluruh jurnalis yang diundang diajak mengunjungi sebuah tempat pembuatan minuman bir bernama Decentraland. Tentu saja Decentraland bukan tempat nyata melainkan sebuah tempat pembuatan bir rekaan semata.

Heineken menjelaskan bir yang dibuat di Decentraland merupakan bir yang dibuat karakter non-pemain yang bertugas sebagai pembuat bir. Lalu setiap jurnalis yang ada di peluncuran virtual itu kemudian diizinkan untuk merasakan bir buatan Decentraland.Tentu saja yang minum bir itu adalah karakter para jurnalis yang ada di metaverse.



Ledek Metaverse, Produsen Minuman Alkohol Luncurkan Bir Virtual


Bram Westenbrink, Global Head of Brand Heineken mengatakan saat ini metaverse saat ini memang jadi tren terbaru. Semua orang membicarakan pentingnya metaverse dan upaya untuk menseriusi dunia baru itu. Hanya saja menurut Bram Westenbrink bukan tempat terbaik untuk minum bir.

"Bir virtual itu kami buat sebagai sebuah ironi. Dibuatnya bir ini untuk mengolok-olok kami dan merek lain yang berusaha melompat ke metaverse. Padahal produk-produk mereka justru lebih bermakna ketika dinikmati di dunia nyata," ujar Bram Westenbrink.



Tom Ffiske, editor Immersive Wire, yang menghadiri peluncuran Heineken virtual itu mengatakan pengalaman itu sangat unik. Dia mengatakan acara peluncuran berjalan seperti acara peresmian lainnya. Mereka datang dan mencoba produk-produk yang ditawarkan.

Tomm Ffiske mengatakan karakter yang dia punya di metaverse memang mencoba bir baru buatan Heineken. Namun pada akhirnya di dunia nyata dia bingung telah benar-benar mencoba atau tidak.

"Saya merasa agak bingung pada akhirnya karena saya tidak yakin apakah itu ada atau tidak. Saya merasa itulah masalahnya (metaverse)," cerita Tom Ffiske.
(wsb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3192 seconds (0.1#10.140)