Pemakaman ala Metaverse, Upacaranya Virtual dan Batu Nisannya NFT

JAKARTA - Ketika seorang gamer meninggal karena Covid-19 pada 2020 silam, sejumlah pemain menggelar proses pemakaman virtual. Bukan di Zoom atau Google Meet. Tapi, di dalam game Final Fantasy XIV.

Dan tren baru yang sedang berkembang adalah ini: menggelar prosesi pemakaman di dunia virtual Metaverse .


Sebuah grup bernama Remember baru saja menjual 5.000 batu nisan virtual dalam bentuk NFT (non-fungible token). Mereka menjualnya di marketplace NFT bernama OpenSea. Menurut keterangan Remember, “setiap Batu Nisan berfungsi ganda sebagai kunci ke monumen pribadi. Di monumen itu tersimpan kenangan dari orang yang meninggal. Mulai dari teks, gambar, video, suara, barang-barang 3D, dan lainnya,”.

Jae Lee dari Remember mengatakan, lebih dari 500 batu nisan telah terjual. Harganya pun tidak murah. Yakni USD800. Uniknya, bentuk batu nisannya belum jadi. Sebab, Remember sendiri sedang berupaya untuk menggunakan hasil penjualan ini untuk membeli aset real estat di sejumlah platform metaverse, termasuk The Sandbox dan Decentraland. Diharapkan nantinya konsumen Remember bisa mendapatkan batu nisan dan makam virtual mereka di akhir 2022.

Dan ternyata, Remember bukan satu-satunya tim yang membuat pemakaman di metaverse. Ada juga The Solaghosts, yang mengklaim sedang membuat metacemetery atau kuburan metaverse. Konsepnya mirip-mirip. Yakni, menjual tanah virtual untuk dibeli dan dijadikan kuburan online.

Ide-ide pemakaman virutal ini memang seperti tidak masuk akal. Tapi, perusahaan hologram HereWeHolo membawa konsep pemakaman/kematian virtual ke level lebih lebih tinggi dengan menawarkan digital model seukuran manusia untuk mereka yang sudah meninggal.

Tujuannya, agar seolah-olah orang yang masih hidup bisa mendoakan, atau bahkan berbicara langsung kepada kerabat mereka yang sudah meninggal. Bahkan, Kanye West pernah menggunakan jasa HereWeHolo untuk membuat hologram mendiang Robert Kardashian sebagai hadiah kepada Kim Kardashian