6 Alasan Mengapa Podcast Bercita Rasa Lokal Menjamur di Indonesia

Rabu, 27 Oktober 2021 - 20:05 WIB
loading...
6 Alasan Mengapa Podcast Bercita Rasa Lokal Menjamur di Indonesia
Meski mungkin tidak sebesar YouTube atau platform video, tapi podcast memiliki posisinya sendiri di Indonesia. Foto: ist
A A A
JAKARTA - Memang butuh waktu hingga akhirnya konten audio seperti podcast , audiobook ataupun live audio diterima dan meraih popularitas. Sekarang, masyarakat Indonesia sudah mulai terbuka dengan podcast, seiring platformnya terus berkembang dan kontennya semakin variatif.

Chief Business Officer (CBO) Noice Niken Sasmaya mengatakan, plaformnya mendapat respon yang sangat positif di daerah seperti Bandung. ”Lebih dari 250 ribu pengguna Noice berasal dari Bandung,” ujarnya.



Noice sendiri merupakan platform konten audio streaming lokal. Menurut Niken, Noice berfokus pada konten bercita rasa lokal yang jadi unggulan di berbagai daerah. ”Salah satunya menciptakan konten dengan dialek lokal serta mengangkat topik relevan di wilayah tersebut,” ungkapnya.

Nah, berikut alasan mengapa podcast semakin digemari di Indonesia:

1. Fleksibel
Podcas t atau konten audio memungkinkan pendengar tetap menikmati konten tanpa harus melihat layar (screenless) atau sambil melakukan banyak kegiatan sekaligus (multitasking). Sehingga ideal didengarkan di dalam mobil seperti mendengar radio.

2. Lebih Interaktif
Berbasis teknologi, platform podcast lebih interaktif dibanding radio. Karena kreator bisa berkomunikasi langsung dengan pendengarnya. Di Noice Live, misalnya, kreator bisa berinteraksi langsung dengan pendengar melalui kolom komentar dan bahkan bisa diangkat sebagai pembicara dan mengobrol langsung dengan kreator favorit.

3. Hyperlocal
Topik lokal menjadi salah satu motor perkembangan podcast di Indonesia. Podcaster Noice Exclusive Balik Bandoeng Fiqie Melano mengatakan, konsep lokal Bandung dan dialek Sunda sebagai medium menyampaikan pesan melalui podcast membuat acaranya lebih dekat dengan pendengar. ”Apalagi yang dibahas dalam podcast kami adalah Persib Bandung, Maung Bandung yang merupakan kebanggaan warga bandung. Penggunaan bahasa lokal dan mengangkat topik terkini di Bandung, topik podcast kami terasa lebih hidup dan mengena,” bebernya.

4. Lebih Mudah Dibuat
Pengguna saat ini bisa memanfaatkan berbagai platform untuk membuat podcast. Memang butuh modal besar untuk membuat podcast dengan kualitas audio yang tinggi. Tapi, podcast yang bisa didengar dengan nyaman pun bisa dibuat bermodal ponsel.

5. Banyak Genre
Genre konten menarik asal daerah yang dibawakan dengan dialek lokal terus berkembang. “Tapi, konten-konten yang menjadi favorit pendengar Noice mencakup genre komedi, horror, hobi, hingga cerita lokal,” ujar VP of Content, Noice, Thomas Raditya.

Menurut Thomas, banyak perantau rindu kampung halaman dan ketika mendengar podcast dari kota asalnya mereka merasa relate dan terkoneksi secara emosional. Topik-topik yang poppuler biasanya seputar sejarah, olahraga sepak bola, kuliner, gaya hidup, problem sosial, hingga kebiasaan-kebiasaan khas warga kota lokal.



6. Pendengar Loyal
Berbagai konten hyperlocal bercita rasa lokal yang memiliki ke-khas-an tersendiri -telah menarik perhatian besar dari Paranoice--sebutan pengguna Noice--yang multikultural. Hal tersebut menumbuhkan loyalitas mereka terhadap konten dan kreator yang mereka sukai.
(dan)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3162 seconds (0.1#10.140)