YouTube Hapus Video Podcast Robert F Kennedy Jr dengan Jordan Peterson

Kamis, 22 Juni 2023 - 20:32 WIB
loading...
YouTube Hapus Video...
Ilustrasi YouTube. Foto: Istimewa
A A A
JAKARTA - YouTube mengkonfirmasi telah menghapus video Robert F Kennedy Jr yang berbicara dengan pembawa acara podcast Jordan Peterson. Mereka beralasan video itu menyebarkan informasi yang salah tentang vaksin.

Video itu dihapus di tengah tarik-menarik yang lebih luas secara online, antara para ahli teori konspirasi vaksin dan dokter terkemuka. Penghapusan itu pun dinilai langkah tepat menghentikan opini publik yang semakin luas.

"Kami menghapus video dari Jordan Peterson Channel karena melanggar kebijakan informasi vaksin umum YouTube, yang melarang konten yang menuduh bahwa vaksin menyebabkan efek samping kronis, di luar efek samping langka yang diakui oleh otoritas kesehatan," kata YouTube, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari NPR, Kamis (22/6/2023).



Peterson, seorang pakar dan psikolog sayap kanan Kanada. Dia dikenal karena serangannya terhadap feminisme dan keragaman rasial. Dia merekam video tersebut sebagai podcast untuk The Daily Wire, outlet media konservatif.

Kennedy dan Peterson mengkritik YouTube pada hari Minggu, karena menghapus video 95 menit. Mereka menuduh perusahaan itu telah mengganggu kampanye pemilihan presiden.

"Haruskah platform media sosial menyensor kandidat presiden?" timpal Kennedy di Twitter.

Ini bukan kali pertama Kennedy kehilangan akses ke akun media sosial karena menyebarkan informasi yang salah tentang kesehatan. Tahun lalu, Facebook dan Instagram mengutip alasan yang sama, ketika mereka menangguhkan pertahanan kesehatan anak-anak, sebuah kelompok anti-vaksin yang didirikan Kennedy.



Setidaknya satu klip wawancara masih muncul di Tiktok. Kennedy yang menantang Presiden Joe Biden dalam kampanye utama Demokrat, adalah anggota terbaru dari dinasti politik untuk menuju ke Gedung Putih.

Pamannya adalah Presiden John F Kennedy, dan ayahnya adalah Senator Robert F Kennedy, keduanya dibunuh pada 1960-an.

YouTube dan platform media sosial lainnya telah mengambil garis keras terhadap dugaan informasi medis palsu, sejak dimulainya pandemi COVID-19. Mereka menyoroti saran dari sumber resmi dan menghapus pos-pos yang mereka katakan mengancam kesehatan masyarakat.

Tetapi Meta, pemilik Facebook dan Instagram mengatakan, kebijakannya untuk mengekang penyebaran informasi yang salah terkait dengan COVID-19 tidak lagi berlaku secara global.
(san)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3201 seconds (0.1#10.140)