Bagaimana Xiaomi Bisa Jadi Vendor Smartphone No 1 di Indonesia?

Selasa, 10 Agustus 2021 - 14:50 WIB
loading...
Bagaimana Xiaomi Bisa Jadi Vendor Smartphone No 1 di Indonesia?
Xiaomi menjadi merek smartphone #1 pada Q2 2021 berdasarkan laporan yang dirilis oleh firma riset Canalys. Tampak Alvin Tse menunjukkan Redmi Note 10 5G. Foto: dok Xiaomi Indonesia
A A A
JAKARTA - Laporan dari Canalys untuk pengapalan smartphone Q2 2021 menempatkan Xiaomi di peringkat pertama dengan pangsa pasar 28% serta pertumbuhan paling cepat di antara lima besar merek smartphone yakni 112% year-on-year. Bagaimana Xiaomi melakukannya?

Lewat surat kepada para Xiaomi Fans, Country Director Xiaomi Indonesia Alvin Tse mengucapkan rasa terima kasihnya kepada banyak pihak.



”Pencapaian ini mustahil terjadi tanpa dukungan tim Xiaomi Indonesia, mitra, media dan tech reviewer, serta Xiaomi Fans yang loyal sejak hari pertama merek ini hadir di Indonesia,” ujarnya.

“Terima kasih telah percaya dan berdiri bersama kami untuk mewujudkan mimpi yang ambisius yakni menghadirkan inovasi kepada setiap warga Indonesia,” tambah Alvin dalam suratnya.

Alvin mengatakan, perjalanan Xiaomi kedepannya tetap tidak mudah. Menurutnya, ia akan terus meningkatkan efisiensi, menciptakan teknologi canggih dan trendsetting, dan memperkuat brand Xiaomi di Indonesia.

Vendor Smartphone Teratas di Indonesia, Q2 2021:
Bagaimana Xiaomi Bisa Jadi Vendor Smartphone No 1 di Indonesia?

1. Xiaomi (market share 28 persen), tumbuh 112 persen
2. OPPO (market share 20 persen), tumbuh 2 persen
3. Samsung (market share 18 persen), tumbuh 23 persen
4. Realme (market share 12 persen), tumbuh 6 persen
5. Vivo (market share 12 persen), turun 28 persen

Nah, sebenarnya, apa yang membuat Xiaomi akhirnya bisa memuncaki pengapalan ponsel terbesar di Indonesia? Ini bisa dilihat dari langkah Xiaomi yang terbilang agresif dan sangat fokus. Tidak hanya dari sisi produk, tapi juga distribusi, branding, serta layanan purna jualnya.

Berikut beberapa alasan dan strategi mengapa Xiaomi akhirnya bisa berada di posisi 1 menurut Sindonews:

Produk Agresif, Tampilan Semakin Cantik
Dalam 1,5 tahun terakhir Xiaomi terlihat sangat agresif di Indonesia dalam merilis produk yang disesuaikan dengan keinginan pengguna ponsel di Indonesia: harga kompetitif, spesifikasi tinggi. Belakangan, kualitas produk mereka juga terus meningkat. Mulai dari kualitas kamera, hingga desainnya yang semakin berkelas.

Acara Launching yang Selalu Heboh
Acara peluncuran produk Xiaomi di kanal YouTube mereka selalu menarik diikuti, terutama momen yang paling ditunggu saat menampilkan harga.

Berani Menyasar Semua Segmen
Mulanya, Xiaomi di Indonesia hanya menyasar segmen entry level dan mid-range saja. Tapi di tangan Alvin, Xiaomi berani menyasar produk flagship bahkan premium seperti Xiaomi Mi 11 Ultra yang dibanderol Rp17 juta. Langkah ini membuat Xiaomi bisa menjangkau segmen yang lebih luas lagi.

Flash Sale Mempertahankan Hype
Strategi Flash Sale sudah menjadi ciri khas Xiaomi sejak awal. Dengan menawarkan harga hanya lebih murah beberapa ratus ribu, Mi Fans sangat menanti jadi yang pertama untuk bisa menggunakan ponsel setelah diluncurkan.

Loyalitas Mi Fans
Salah satu komunitas pengguna ponsel paling solid Indonesia adalah Mi Fans. Tidak hanya loyal, namun mereka juga sangat kritis, sangat aktif serta sangat mencintai brand Xiaomi. Mi Fans ini terus meluas ke banyak pengguna baru.

Cepat Merespons Mi Fans
Xiaomi cepat sekali merespons keinginan Mi Fans terhadap sebuah produk. Tidak hanya merasa di dengar dan diperhatikan, hal ini juga membuat Xiaomi bisa terus mengisi segmen pengguna dengan ketat. Contohnya lewat Redmi Note 10S yang dirilis Redmi Note 10 dan Redmi Note 10 Pro.

Fokus di AIoT
Sejak awal Xiaomi memang menegaskan bukan sekadar perusahaan ponsel. Tapi, merupakan perusahaan teknologi dan gaya hidup. Ini karena mereka memiliki ribuan produk gaya hidup yang inovatif. Dan fokus mereka di Indonesia adalah terus membawa produk AIoT, yakni berbagai berbagai perlengkapan elektronik yang terkoneksi ke internet. Lebih dari 40 produk AIoT telah dihadirkan untuk pasar Indonesia.

Memiliki 300 Gerai Offline
Salah satu upaya yang dilakukan Alvin saat pertama datang ke Indonesia 2 tahun lalu adalah menghindari produk ”ghoib”, dimana ponsel Xiaomi sulit di dapat karena konsumen selalu kehabisan. Nah, saat ini Xiaomi sudah membangun jaringan ritel dengan ribuan karyawan di sejumlah titik di Indonesia yakni 300 Xiaomi Store termasuk Mi Shop, agar konsumen mudah mendapat produk.



Layanan Purna Jual Semakin Beragam
Xiaomi terus berupaya memanjakan konsumen mereka dengan layanan purna jual yang sudah tersebar di 150 titik di Indonesia. Termasuk juga program “Mi Store from Home” atau “Mi Shop from Home”, serta layanan purna jual “Mi Service from Home” yang bisa diakses tanpa harus meninggalkan rumah selama PPKM. Dengan adanya gerai offline serta layanan purnajual yang mumpuni, Xiaomi kini semakin percaya diri membawa produk seperti laptop RedmiBook 15.
(dan)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.7646 seconds (0.1#10.140)